Chap 03

12.8K 1.2K 108
                                    

"Aku menjemputmu pulang. Ayo naik ke mobilku." Seru Taka.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri." Tolak Ryota namun  Taka menariknya dengan paksa untuk masuk ke dalam mobil.
"Lepaskan Taka, aku bisa pulang sendiri. Taka! Oii Taka..." Ryota mencoba untuk mengelak, namun sia sia. Taka pun segera menjalankan mobilnya, dan Ryota sangat kesal atas perlakuan Taka ini.

"Kenapa kau cemberut seperti itu?" Tanya Taka.

"Kau sudah membawa pergi istri orang, cepat turunkan aku." Ketus Ryota.

"Aku bertanya tanya, apa benar kau sudah menikah?"

"Kenapa kau bertanya soal itu."

"Karna cincin itu. Bukankah itu cincin pertunangan kita? Kalau kau sudah menikah kenapa kau tidak menggunakan cincin pernikahan kalian? Kenapa kau masih menggunakan cincin dariku." Seru Taka mencoba mencari tau kebenarannya.

"Kau salah, cincin ini hanya nampak sama dengan cincin dari mu. Tapi ini cincin pernikahan ku. Lagi pula itu sudah lama sekali, kau pasti sudah tidak ingat betul bentuknya seperti apa." Elak Ryota.

"Mungkin kau benar." Ucap Taka namun di dalam hatinya ia masih tidak percaya.

"Turunkan aku disini sekarang!" Pinta Ryota dengan tegas.

"Tidak tidak, aku ingin membawa mu pergi ke suatu tempat."

"Apa kau bodoh? Aku sudah menikah dan memiliki anak, dan kau juga sudah memiliki kekasih. Lalu apa yang sedang kau lakukan?"

"Sebenarnya aku ingin segera putus dengan Toru. Aku mulai curiga kalau dia bermain di belakangku."

"Apa pun itu aku tidak perduli tentang mu, cepat turunkan aku.. Cough cough..." Ryota kembali batuk batuk, dan hal itu membuat Taka merasa cemas.

"Ryota apa kau benar baik baik saja? Apa perlu aku mengantarmu ke rumah sakit?" Tanya Taka.

"Cough cough cough cough..." Ryota terus batuk tanpa henti, Taka menghentikan mobilnya karna semakin cemas padanya, ia bahkan berniat untuk memberikan Ryota air mineral yang berada di bangku belakang.

Namun Ryota mengambil kesempatan ini untuk turun dari mobilnya. Dan dengan segera ia berlari namun Taka tidak tinggal diam, ia mengejarnya. Pada saat ini sangat kebetulan ada taxi yang lewat, Ryota naik taxi tersebut dan meninggalkan Taka sendirian.

Di dalam taxi Ryota mencari obatnya...
"Dimana aku menjatuhkan obatku." Gumam Ryota yang tak berhasil menemukan obat miliknya, baik di saku jaket atau pun tas kecilnya.

Sesampainya di rumah...
"Kau baru pulang? Tumben telat." Ucap Sena yang sedang menonton dvd di ruang santai.

"Aku bertemu lagi dengan Taka, dia membawa ku pergi tapi aku berhasil kabur darinya. Setelah itu aku pergi ke apotik, untuk membeli obat." Jawab Ryota.

"Mau apa dia membawa mu pergi? Dan juga bukankah baru kemarin kau membeli obat?"

"Aku menjatuhkannya entah dimana."

"Masih saja ceroboh seperti biasanya. Obat mu tidaklah murah, berhati hatilah dan simpan dengan baik."

Dua minggu berlalu dan Ryota tidak pernah bertemu lagi dengan Taka. Ia kira itu akan terus berlangsung begitu lama, tapi rupanya tidak. Di pagi hari saat Ryota mengantar Raka ke sekolah, Taka sudah menunggunga di depan sekolahan. Usai Ryota mengantar Raka masuk ia menghampiri Taka.

"Ada perlu apa kau disini?" Tanya Ryota dengan ketus.

"Aku sudah putus dengan Toru seminggu lalu." Ujar Taka tanpa merasa sedih. Ryota mengabaikannya dan mulai berjalan perlahan lahan.

See You Again And Good Bye (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang