Chap 6 END

19.5K 1.3K 225
                                    

"Kalian berdua saja yang pergi, mama tidak ikut. Mama ingin istirahat saja di rumah." Seru Ryota di saat Raka mengajaknya untuk pergi makan malam di luar. Mendengar itu wajah Raka terlihat sangat sedih, ia merasa putus asa. Dengan berat hati Raka berkata, "Kalau mama tidak mau pergi, Raka juga tidak mau pergi."

Taka yang berdiri di depan pintu menghampiri mereka berdua.

"Ayolah Ryota, apa kau tega melihat wajah sedih Raka? Dia sangat ingin kita bertiga pergi keluar bersama." Bujuk Taka.

Raka menyeka air matanya yang mulai berjatuhan. Ryota mengusap lembut pipinya dan mencium kening Raka, ada rasa sedih di hati Ryota ketika melihat anaknya menangis seperti ini.

"Baiklah nanti kita akan pergi bersama, sebelum itu biarkan mama mu tidur. Mama sangat mengantuk." Ucap Ryota. Dengan perasaan senang Raka tersenyum lebar dan menyelimuti Ryota ketika hendak tidur.

Lalu malam tiba. Mereka bertiga pergi keluar untuk makan malam. Sepanjang jalan Raka terus bernyanyi sementara Ryota hanya menatap jalan melalui jendela di sampingnya.

"Terima kasih karna sudah mau pergi bersama." Seru Taka.

"Aku melakukan ini demi Raka bukan untukmu, jangan terlalu senang." Ketus Ryota.

"Meski pun begitu aku juga merasa senang, rasanya memiliki keluarga seperti ini sangatlah menyenangkan."

Dan Ryota hanya diam membisu hingga tiba di sebuah restaurant. Mereka menikmati makan malamnya, Raka terlihat sangat bahagia. Bahkan Ryota terabawa arus, Ryota melupakan bahwa ia masih membenci Taka. Dan ikut bersenang senang di tengah tengah mereka, orang yang Ryota sayangi. Saat sedang menanti datangnya makanan penutup, Ryota pergi ke kamar mandi. Disana ia terus menerus batuk, Ryota menutupi mulutnya dengan sapu tangan. Dan sapu tangan itu telah banjir akan darahnya, Ryota pun mulai merasa sakit di sekujur tubuhnya.

Usai Ryota membersihkan mulutnya di wastafel, secara tiba tiba dari belakangnya datang seseorang yang menutup saluran air wastafel itu bersamaan dengan kepalaku yang di hantamnya ke arah wastafel. Air dari kran air terus mengalir hingga memenuhi wastafel, tangan kanan Ryota di tarik ke belakang, sementara kepalanya terus di tenggelamkan oleh orang tersebut. Ryota tau siapa orang tersebut karna ia melihat wajahnya dari cermin, orang itu sangat kesal terhadap Ryota karna dia berpikir Ryota lah yang telah merebut kekasihnya. Dia terus menyerang Ryota tanpa sempat ia berkata apa pun, hingga akhirnya Ryota merasa tidak kuat lagi untuk menahan nafas. Ryota mendengar suara Taka memanggilnya dari kejauhan, di saat bersamaan orang tersebut pergi meninggalkan Ryota.

Ryota terkapar di lantai kamar mandi, mencoba untuk mengatur nafasnya dan menghentikan batuknya. Taka yang datang bersama Raka, sangat terkejut melihatnya. Dengan segera Taka membawa Ryota pulang ke rumah.

"Siapa yang melakukan itu pada mu?" Tanya Taka saat mereka sudah berada di rumah.

Ryota yang sedang berganti baju diam sejenak dan mulai berkata... "Toru yang melakukan itu, dia menuduhku kalau aku merebutmu darinya. Dan dia juga mengira kalau aku yang memberi tau mu kalau dia selingkuh di belakangmu."

"Kau tau soal dia selingkuh?" Tanya Taka kaget.

"Aku tau, karna aku pernah melihatnya sendiri. Dia mengancam ku saat itu, tapi aku tidak perduli juga soal hubungan kalian."

"Kau tau tapi tidak memberi tau kan padaku."

"Sudah ku katakan kan, aku tidak perduli. Cough cough cough..."

"Hei kau tidak apa apa? Sudah kau meminum obatmu?"

"Aku belum meminumnya, aku meninggalkan obat itu di kamar, aku tidak membawanya pergi. Cough cough..."

See You Again And Good Bye (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang