Tidak ada yang tahu rahasia di balik sebuah pertemuan. Akankah berakhir bahagia atau menyedihkan? Hanya Allah yang tahu.
-RismAa Azzahra-Happy reading 😍
***********************************Jantungnya berdetak bukan tanpa alasan. Sudah sebulan terakhir penyakit itu menggerogoti jantungnya. Itu semua Karena dia tengah mengagumi sahabat kakaknya sendiri.
Setelah sekian lama, tidak pernah sekali pun dia membuat penciptanya merasa cemburu Karena menduakan-Nya dengan seseorang di hatinya.
Pacaran? Baginya pacaran hanyalah godaan semata Dan penambah dosa. Lalu until apa ia mengenal Dan sibuk mengurus Hal yang tidak ada faedahnya itu?
Syahla Haura Azzahra, biasa dipanggil Syahla. Gadis cantik nan sholehah yang saat ini berprofesi sebagai dokter bedah lulusan Hangguk University, Seoul, Korea Selatan -satu tahun lalu.
Sedari kecil, Syahla sudah terbiasa dimanja Dan hampir semua keinginannya terpenuhi dengan mudah. Meskipun ia bisa menjadi orang yang mandiri, tetapi sifat manjanya tentu tidak bisa dengan mudah terlepas darinya.
Kini, Syahla tengah mengabdi di sebuah RS terkenal di kotanya.
Syahla merupakan wanita idaman hampir semua kaum adam. Bagiamana tidak, sukses iya. Sholehah, cantik lagi. Dialah perempuan yang susah dicari namun beruntung dimiliki.
Cinta? Benar ia tau keberadaan cinta. Tpi Syahla tidak pernah memikirkan hal itu selama in. Cinta itu tidak perlu di cari, dia yakin Allah sudah mempersiapkan jauh-jauh Hari cinta yang indah bagi kita kelak.
Mengagumi? Benar ia pernah mengagumi. Bahkan saat in dia tengah mengagumi seseorang. Seseorang yang dia kagumi secara diam-diam. Dia tidak ingin ada orang lain yang tau tentang rasa kagumnya selain Allah.
Mencintai berbeda dengan mengagumi. Satu-satunya cinta yang ia miliki saat in hanyalah contact kepada Allah. Dan sisanya, kelak akan ia berikan kepada seseorang yang ditakdirkan menjadi jodohnya, pangerannya, suaminya nanti.
Bagi Syahla, hati itu cukup di labuhkan pada satu orang saja. Yakni masa depannya kelak. Begitulah Syahla, wanita yang sangan menjaga hatinya.
Percayalah, cinta pada Allah lebih indah dari pada cinta pada makhluk-Nya.
***
Lima menit sudah Syahla membelah jalan yang lumayan lengang. Sekarang dia tengah menuju ke RS tempatnya bekerja. Terik matahari tepat menyinari wajah indah Syahla. Tiga puluh detik kemudian mobilnya seperti merangkak akibat macet. Jauh dari ibu kota tidak menutup kemungkinan tidak kemacetan. Entah apa yang menyebabkan macet separah itu. Jangankan satu meter, sesenti pun mobil Syahla tidak bergerak.
Seseorang terlihat berlari dari arah berlawanan. Tangannya penuh darah. Syahla yang melihat kejadian itu spontan membuka seat belt dan keluar dari mobilnya.
"Ada apa Pak?" Ujar Syahla saat orang itu tepat berada di samping mobilnya.
"Ada korban tabrak lari di depan. Di kejang-kejang. Tolong dia dek". Ujar pria paruh baya itu pada Syahla.
Tanpa diminta pun Syahla akan melakukannya. Dia berlari disela-sela mobil dan motor. Dia tak peduli dengan gamisnya yang menyapu aspal. Jarak mobilnya dengan tempat kejadian sekitar setengah kilo. Beberapa menit kemudian, Syahla tiba di sana.
Seorang pemuda berumur sekitar 18 tahun dengan baju kaos oblong hitam, tengah kejang-kejang di samping mobilnya yang sudah hancur. Syahla berjongkok memeriksa. Ujung gamisnya semakin menyapu aspal. Earphone yang tadi terpasang di telinganya sekarang turun menggelayut di lehernya.