dia temanku, 15

1.2K 232 6
                                    

"dek, nungguin siapa?" aku sontak menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dek, nungguin siapa?" aku sontak menoleh. ada kak esa lagi menyender manis di pagar rumah.

usahaku gagal lagi, padahal aku udah pastiin dia gak tau kalo aku mau pergi sama cowok hari ini. pft. "e-enggak, aku nungguin temen. kak esa ngapain ih, sana mandi, bau!"

"temen apa temen?" dia menyikutku. menyikutnya di jidat pula.

"kak esa ih! aku bilangin mama nih,"

"yaudah, bilangin aja. nanti aku bilangin juga, biru jalan sama cowok" kata dia makin bikin aku kesal.

aku terlalu banyak komat-kamit menyebut kalimat, "kak esa pergi dong, kak esa pergi" tapi sampai beberapa menit kemudian kak esa belum juga beranjak dari sebelahku.

dia justru ketawa-ketiwi, sambil terus-terusan cerita tentang rencana kaburnya di sekolah tempo hari. apa sih, gak pentiingg banget. untuk aku sayang kakak kandungku ini, kalo nggak....

udah jam sembilan lebih, mungkin kak elang sebentar lagi datang. iya, kak elang. kan aku bilang, sabtu pekan ini aku punya rencana dengan kak elang.

nggak lama kemudian, suara khas mesin motor kak elang terdengar menggema disepanjang gang, artinya dia benar-benar udah sampai.

aku memejamkan mata, sambil menghitung mundur angka sepuluh sampai yang paling terkecil. gak mau melihat ekspresi wajah mengintimidasinya kak esa yang pasti habis ini bakal terpampang jelas dihadapanku.

"bir, itu anak buah papa?" kak esa menepuk-nepuk pundakku. aku percaya aja.

perlahan aku membuka mata, dan refleks teriak. "bukaann, itu temenku, kak. dia yang jemput aku, ngaco" sangkalku sambil memukul lengannya berkali-kali.

"hmm," dia tersenyum. "kan bener, aku tau kamu pasti mau jalan sama cowok ─MAMA, BIRU MAU JALAN SAMA COWOK!"

"kak esaaa! kita temen! ─k-kak elang, aduh, maaf ya"

kak elang membuka kaca helmnya, lalu dia tersenyum simpul sambil sesekali tertawa. "iya, gapapa"







mahesa andra wiguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mahesa andra wiguna

[HOLD] CERITA DAUN DAN BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang