67. Ibu

24 3 0
                                    

Ibu
Maafkan anakmu ini jika di masa remajanya ada banyak luka yang dia torehkan pada hatimu yang tidak tahu apa-apa, menjadikanmu sebagai luapan emosi dari berbagai permasalahannya, membuat jalan untuk jatuhnya air matamu semakin terbuka

Aku minta maaf bu, aku tahu engkau hanya ingin memiliki anak yang baik yang selalu berbakti padamu, yang bisa kau ajak bicara dan tertawa bersamamu melengkapi bahagianya sebuah keluarga

Saat kau marah aku tahu bahwa itu sebuah kasih sayang, tapi dengan teganya aku menyatakan bahwa itu sebuah kejahatan.
Aturan-aturanmu ku anggap sebuah pengekangan
Aku ingin bebas, dan engkau ingin aku hidup dengan aturan
Aku ingin hidup sesuka yang aku mau, sedang engkau selalu melarang dan mengarahkan langkahku
Aku sempat tak nyaman dengan semua itu

Tapi aku bersyukur
Bertambahnya waktu membuat perlahan kesadaranku yang dulu kaku kini tidak lagi membeku
Aku mengerti, engkau adalah malaikat tak bersayap yang tuhan kirimkan untukku
Banyak hal yang kau berikan padaku sekalipun berkali-kali aku menyakitimu

Bahkan saat goresan yang pernah kuukir belum mengering dan aku datang menambah goresan bari,
Engkau tetap tersenyum di depanku. Menyembunyikan derasnya air matamu yang kerap kali hampir jatuh melihat sikap burukku

Jujur aku tidak tahu berapa kali aku membuatmu menangis tanpa suara
Berapa kali aku mengecewakanmu tanpa merasa berdosa,
Dan berapa kali dengan senyuman engkau tetap membentangkan pintu maafmu disana
Dan semakin kesini aku merasakan sesuatu bu
Aku takut kehilanganmu

Anakmu yang bandel ini ingin menunjukkan banyak hal di masa dewasanya nanti bu
Karna senakal-nakalnya dia, dia adalah anak yang dalam hatinya ada sebuah rasa ingin membuatmu bahagia
Dia mencintaimu
Dia hanya butuh proses untuk menyadari itu, tunggu ya bu
Semoga Allah memberikan jalan padaku

Dasar Aku (Iya Aku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang