Isabella

CHAPTER 2

“kau mencari ini”kata bella yang memegang pakaian jhonny didepan balkon kamar jhonny. Sedangkan sarah yang sudah memakai pakaiannya terduduk lemas di samping tempat tidur.
“ Apa ini syuting yang kau bicarakan?... aku akan bantu merekamnya” kata bella yang mengangkat tangan kirinya yang memegang handphone. “bella... ini tidak seperti yang kamu kira” kata jhonny yang mencoba melangkah mendekati bella. “Oh benar!! Ini tidak seperti yang aku kira. Aku kira kau setia tapi kau malah berselingkuh dibelakangku” kata bella.

“bella aku mohon berikan pakaianku dulu , aku bisa jelaskan” mohon jhonny. “apa? Aku tidak dengar?”
“bella..aku mohon”. “apa?oh ini” kata bella yang mengangkat tinggi pakaian jhonny di tangan kanannya dan kemudian ia buang keluar. “bella” teriak jhonny. “opps!! Sorry”.
“kau... kau benar-benar”
“gila maksudmu!!" Ucap bella yang membuat jhonny terdiam. "Wind kau tunjukkan video ini” winda yang menjadi penonton pun mengambil smartphone bella dan menunjukkan sebuah video kepada jhonny. Ya, benar!! Video percakapannya dengan sarah sewaktu di diskotik. Bella pun menghampiri jhonny dan membelai pipi jhonny dengan halus. “kasihan sekali jhonny ku sayang ini. Sudah lima tahun berpacaran dengan orang gila ini. Kau pasti sangat kesusahan ya” sindir bella.

Jhonny pun menggenggam tangan bella. “bella aku tadi sedang mabuk aku tidak sengaja. Kau tahu itu!! Aku mencintaimu”. Bella pun menghempaskan tangan jhonny. Dan pergi menuju nakas kecil di samping tempat tidur. “apa minuman ini yang kau maksud” kata bella yang kemudian menegak minuman itu. Jhonny yang terkejut pun segera menghentikan aksi bella. “isabella! apa yang kau lakukan?” bentak jhonny.

“kenapa? Aku ingin merasakan minuman yang membuat kau tega mengkhianati aku” kata bella. “aku minta maaf!!”
“apa!!! kau bilang maaf.. setelah kau ketahuan kau baru minta maaf” teriak bella. Jhonny pun menghela nafasnya. “winda!! Bawa dia pulang” perintah jhonny. Winda pun setuju dengan jhonny. “ayo bella... kita pulang” ajak winda yang menarik tangan bella. “lepaskan aku wind!!. dengar jhonny. Kau jangan harap bisa bertemu dengan aku lagi, hubungan kita selesai dan aku akan menarik semua saham dan sponsor-sponsor yang aku kasih ke kamu. Dan kamu wahai wanita penggoda seharusnya kau bertobat dan tinggalkan pria miskin ini dan tidak tahu malu ini” kata bella yang kemudian melangkah pergi.

Saat akan keluar bella teringat sesuatu dan memutar tubuhnya ia pun mengambil kunci mobil jhonny. “ini kunci mobil yang aku kasih seminggu yang lalu,kan? Aku akan memberikannya kepada winda”. Jhonny pun membelalakkan matanya dan merasa tidak terima dengan perlakuan bella.

“kenapa? Aku kejam,kan?” bentak bella.
Bella pun keluar dari hotel dengan masih dengan raut muka marah dan juga sedih karena orang yang selama ini ia cintai tega mengkhianatinya. Keesokan paginya bella terbangun di apartemennya, ia pun bangkit dari tempat tidurnya yang berukuran queen size dan pergi menuju kamar mandi. Setelah mandi bella pun memakai baju blouse berwarna peach dengan dipadupadankan dengan topi fedora dengan warna senada, rambutnya ia biarkan terurai. Ia pun keluar dari kamarnya dan saat keluar dari kamarnya betapa terkejutnya ia melihat segerombolan wartawan memulai jepretannya kearah bella.

“nona bella apa kau benar putus dengan jhonny?”
“apa kau bella dari Belsh Company itu?”
“nona bella apa kau memergoki jhonny sedang selingkuh?”
“nona bella bisa kau jawab pertanyaan kami?”
“ nona bella kenapa kau diam”
Beribu-ribu pertanyaan datang menghujani bella. Bella yang sedari tadi mematung pun dengan cepat masuk kembali kedalam kamarnya. Ia pun mengambil handphonennya dan mulai menelpon. “gimana kalian kerja?” tanya bella. “apa kalian mau saya pecat? Sekarang bisa kalian usir orang-orang yang berdiri di depan kamarku” tutup bella.

Sontak beberapa saat kemudian manager beserta beberapa security datang untuk mengusir para wartawan itu. Saat para wartawan itu pun berhasil diusir Manager itu lalu mengetuk pintu kamar bella dan bella pun keluar. Di dalam kamarnya bella duduk dengan emosi. “kalian udah pada bosen kerja apa?” bentak bella. “maaf bu kami tidak tahu kalau mereka berkumpul di depan kamar ibu” kata manager itu. “apa?? Masa kalian tidak tahu. Aku memfasilitasi hotel ini dengan peralatan canggih dan gaji kalian yang tinggi tapi kalian kerja seenaknya sehingga tidak tahu gerombolan itu datang. Kemana semua indra penglihatan, pendengaran, perasa, dan peraba kalian? Apa kalian melepaskannya saat kerja disini” bentak bella. Karyawannya pun menundukkan kepalanya.