Flash Back or Not? (Exo FanFiction)

5

Tittle : Flash Back or Not?|5

Main Cast:

-Oh Sehun

-Kim Jong In (kai)

-Park seulmi

Genre:

-romance

-friendship

-angst

-family

PG:13

Disclime: FF ini milik author, cast hanya milik orang tua mereka masing2, dan sm ent. I HATE SIDERS*authorlggalak*

Warning: Apabila ada kesamaan ide cerita, nama tokoh, dan kesalahan dalam penulisan, EYD serta pemilihan kata yang kurang tepat. Mohon dimaklumi. Silahkan beri kritik dan saran karena itu sangat berarti bagi author:)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Happy reading, hope you like it:)

#Flash back or not?#

"A...ap...pa?" Ucap kai gagap.

Pria paruh baya yang di panggil appa oleh Kai ini hanya melihatnya dari ujung kaki sampai kepala. Kemudian ia berdecak kesal ketika melihat keadaan Kai yang sangat berantakan.

"Apa appa menyuruhmu untuk berkelahi?"

Sedangkan Kai yang mendengar pertanyaan dari apaanya itu hanya bisa menyeringai dan mengacak-acak rambutnya.

"Bagaimana appa bisa ada di sini?"Tanya Kai mengalihkan pembicaraan. Ia kemudian melepas kemeja nya begitu saja dan merebahkan tubuhnya diatas kasur big size nya yang empuk.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku." Jawab pria paruh baya itu dengan nada datar.

"Appa juga tak menjawab pertanyaan ku." Balas Kai tak kalah dingin.

"Sudahlah jong in,tidakah kau lelah jika kita terus begini?Cobalah sedikit lebih sopan kepada orang tua mu sendiri." Jelas tuan Kim, ia lalu berdiri dari tempat yang ia duduki dan menghampiri Kai yang sedang berusaha memejamkan matanya.

"Kim Jong in...." Panggil Tuan Kim dengan lembut sambil melepas kaca matanya dan meletakan kacamata yang sudah berukuran plus itu di meja lampu tidur yang ada di kamar ini.Ia lalu menduduki dirinya di samping Kai yang berusaha sedang tidur.

Yah, maklum saja diumur nya yang sudah hampir seperempat abad itu, ia harus tetap bekerja mengurusi perusahaan besar milikya dengan tangannya sendiri. Setiap hari ia harus berada di depan layar komputer yang menyilaukan belum lagi ia harus lembur jika tugas kantornya menumpuk, dinas di luar kota atau di luar negri setiap bulannya. Tidakah ini melelahkan? Seharusnya sekarang Tuan Kim bisa menikmati masa tuanya dan menyerahkan urusan itu kepada anak laki-laki nya. Tapi, yah kalian tau Kai sama sekali tidak tertarik untuk hal ini,jika tidak dipaksa Kai tidak akan melakukan pekerjaan seperti itu. Menurutnya itu terlalu membosankan, lagi pula Kai masih ingin menikamati masa muda nya dengan bersenang-senang bukannya mengkoreksi berkas-berkas yang bisa membuat otaknya mengebul.Tuan Kim lantas mengamati setiap lekukan wajah dari anak nya yang sedang berusaha tertidur pulas. Ia lalu tersenyum, ketika melihat wajah anaknya yang begitu damai. Tuan Kim sangat bersyukur dianugerahi seorang anak yang tampan seperti Kai, meskipun kepribadiaan nya tak sebaik dulu atau bahkan jauh dari kata baik.Tetapi,Tuan Kim menyadari jika ini semua memang salah nya, ia sudah merubah sikap anaknya itu secara tidak langsung. Bulir air mata yang menggenang di pelupuk mata pria paruh baya ini tak bisa ia bendung lagi, Tuan kim menangis dalam diam.Dengan segera ia menyapu air matanya itu, ia tak ingin jika Kai terganggu atau tau bahwa dia sedang menangis.Sungguh memalukan.