"Happy Anniversary sayang" ucap Taeyong sembari memberiku kalung liontin berbentuk bulat. Saat ini kami di perpustakaan, tempat favorit kami saat istirahat
"Wah lucunya, makasih sayang aku bakal make ini tiap hari" ucapku sambil tersenyum manis padanya, kemudian ia juga merespon senyumanku.
Kami sudah berpacaran selama setahun, sebenarnya ada yang aku inginkan darinya daripada menerima hadiah.
Aku ingin menyentuhnya
Bukan menyentuh dalam arti nganu ya, hanya saja selama kami pacaran aku bahkan belum pernah bergandengan tangannya. Ayolah, aku ingin seperti Lucas dan Ara yang tiap hari selalu terlihat bermesra-mesraan, bergandengan tangan,berpelukan,atau memberikan kecupan singkat di pipi.
Ya memang sih, Taeyong tidak bisa disamakan dengan Lucas yang anaknya blak-blakan dan agak slewengan. Beda dengan seorang Lee Taeyong yang cukup dikenal teladan, hidupnya lurus bagaikan catokan
Ya, memang ini resiko berpacaran dengan anak alim sepertinya. Aku juga heran kenapa aku masih bisa bertahan dengannya
Namanya juga bucin hehe
"Eh Yong, kalung kalau diliat-liat kaya kalung buat hipnotis orang ya" candaku.
Taeyong yang tadi fokus ke bukunya kemudian melihat ke arahku, seakan ingin bertanya sesuatu.
Aku pun menggerak-gerakkan kalungnya di hadapannya, seolah olah aku sedang mempraktekkan hipnotis yang pernah aku tonton di televisi. Taeyong pun memperhatikan liontin bulat bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti permainan hipnotisanku
"Lee Taeyong dalam hitungan ketiga, kamu akan tertidur. Satu.....dua....tiga"
Bruk
Tiba-tiba Taeyong jatuh di pangkuanku,
"Hahaha actingmu bagus banget" tawaku.
Tapi Taeyong masih belum bangun dari pangkuanku, kemudian aku menggoyangkan badannya. Masih belum ada respon.
"Eh jangan bercanda dong" ucapku mulai panik
Kemudian aku mengangkat kepalanya dan menyenderkan ke kursinya. Dia benar-benar tidur seperti orang mati
"Ah masa hipnotisku beneran bekerja" ucapku sendiri sambil melihat liontin bulatku.
"Hah terus gimana ini nyadarinnya??" Aku mulai panik karena memoriku hanya mengingat cara hipnotis saja, tapi lupa bagaimana sang pesulap bisa menyadarkan kembali. Kemudian aku langsung mencari video hipnotis yang biasanya diputar di tv
"Okay, nanti kalo mau nyadarin harus bilang hitungan terus nanti kamu sadar, oke akan kucoba" kemudian aku melihat Taeyong yang masih tertidur pulas
"Dalam hitungan ketiga kamu akan bangun, satu....dua...tiga"
Tak lama kemudian Taeyong mengerutkan alisnya dan perlahan mengerjap matanya," aku tadi mau ngapain ya?" Ucapnya linglung
Serius ini hipnotisnya tadi berhasil?
Apakah ini sebuah kesempatan dalam kesempitanku (?)
"Sayang" Taeyong kemudian menoleh kehadapanku
Aku pun kembali menggoyangkan kalungnya
"Lee Taeyong dalam hitungan ketiga, kamu akan memelukku. Satu....dua....tiga"
Taeyong pun terdiam
Apakah ini tidak berhasil?
"Haha tidak bekerja ya? Apa yang kupikir kan tadi?" Tawaku gugup
Kemudian Taeyong memajukkan kursinya ke arahku, perlahan ia mendekatiku. Ia menarik tanganku membuat badanku jatuh ke dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
Fanfiction"aku maunya dianggap kekasih kakak" "udah gausah manyun kaya gitu, kalo bukan di area kampus udah aku cium tu bibir" "Lee Taeyong dalam hitungan ketiga, kamu akan memelukku. Satu....dua....tiga"