Hendery

1.8K 135 0
                                    

Seperti biasa, aku tiba di kampus untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa

yah meskipun tadi skip kelas pertama, karena ketiduran.


memasukki kelas aku disambut oleh sahabat dekatku, Alea.

"EH LO BANGSAT YA BOLOS TADI" cepolasnya, kok dia tahu?

ya karena kita jadwalnya sama persis, hehe

"kesiangan cuy, semalem nemenin Jennie nugas ampe jam 2 pagi, baru bisa tidur jam 3" jawabku sekenanya, aku pun langsung duduk disebelah kursi Alea. 

sebenarnya kelasnya itu dimulai jam 12.30,  kini waktu sudah menunjukkan 12.30, tetapi dosen belum memunculkan batang hidungnya, namanya juga dosen

kelas pun juga masih sepi, meskipun memang kelas ini hanya berisikan 20 orang, tapi baru hanya segelintir orang yang sudah berada di kelas,kebanyakan juga perempuan, semua pun sibuk

sibuk cerita dengan teman sebelahnya,

sibuk dengan komputer kelas, memutar lagu dan berkaraoke di depan, Alea termasuk disana

herannya, mereka berjoget dengan pulpen yang dapat menyala, seakan-akan itu lightstick mereka

ada juga yang sibuk membaca materi kuliah, termasuk aku.

bukannya ambis, tapi semester kemarin nilaiku menurun, jadi aku berusaha untuk menaikkan ip semester ini.


Pintu, pun terbuka. Semua terdiam, mereka pikir itu adalah dosen

ternyata sesosok lelaki yang menggunakan hoodie coklat pastel masuk

Hendery Wong

astaga, aku sampai lupa aku sekelas dengannya, setidaknya kelas ini tidak begitu membosankan.


biar aku jelaskan sekilas tentang Hendery, 

Hendery itu salah satu lelaki tampan di angkatanku,

kulitnya putih bersih

matanya lentik

senyumnya manis

apalagi dia sekarang memotong rambutnya jadi lebih pendek, 

dan kini ia menggunakan kacamata bulat

astaga aku serasa melihat oppa-oppa secara nyata.

terkadang aku terkejut dengan ketampanannya, meskipun kami sudah 2 tahun kenal


kalau ditanya fansnya banyak, entahlah. Kebanyakan mereka hanya memuji ketampanannya diam-diam, seperti aku saat ini

"y/n, tugasnya udah lo print, ya?" tanya Dery. Aku pun hanya mengangguk sekilas, Dery pun tersenyum dan memberiku jempol kemudian ia mengambil kursi di sebrang belakangku, kemudian aku melanjutkan aktifitasku

Aku dan Dery tidak dekat, hanya kami selalu berada di kelompok yang sama. pada saat kami maba pun, aku dan Dery juga tergabung di kelompok yang sama untuk tugas ospek. Mungkin, karena absen kami atas bawah, membuat kami selalu menjadi satu kelompok.

seperti sekarang, kami ada tugas kelompok, dan yah

aku dan dia satu kelompok

tapi ada yang lain juga kok, hehe


Tak lama setelah itu, dosen yang kami tunggu datang, tentu mereka yang sibuk berkaraoke di depan langsung mengacir ke bangku mereka masing-masing. Untung saja dosenku ini orangnya agak santai jika melihat tingkah mahasiswa yang mirip anak SMA

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang