DAY ONE (4)

351 40 17
                                    

Yanli dan wuxian telah sampai di hotel, dan papa fengmian segera mengambil kunci kamar mereka di receptionist.

Papa fengmian memang telah menerima pesan dari sang istri bahwa a-cheng akan tidur lebih dulu Dikarnakan hari telah gelap dan ia kelelahan.

Setelah mengambil kunci kamar mereka pun berpisah di loby karna kamar sang ayah ada di lantai yang berbeda.

Hotel ini memang sudah penuh jadi tidak ada kamar kosong yang berdekatan.

Yanli dan wuxian pun mengucapkan ucapan selamat tinggal disertai pelukan hangat dari papa fengmian.

Mereka pun segera pergi menuju lift.

Dan kali ini mereka sudah tidak noob lagi, sudah pro mah kalau kata wuxian.

Mereka pun segera naik ke lantai kamar mereka, dan keluar dari lift.

Mereka pun keluar dari lift dengan bangga karna mereka sudah satu langkah menjauh dari kegaptekan mereka.

Mereka pun memasuki kamar mereka dan segera berganti untuk tidur.

"Ah lelahnya" tutur wuxian yang memang sudah selesai berganti pakaian tidur.

"Ia sebaiknya kita segera beristirahat supaya besok kita bisa memiliki tenaga untuk beraktivitas" jawab yanli pelan.

Yanli melihat a-cheng yang memang sudah tidur di ranjang sebelah, damai sekali pikir yanli.

Yanli memutar pandangannya dan melihat kotak kayu mahoni yang halus dan bersih.

Dia pun menatap kotak itu lekat. Yanli tau apa yang ada di dalamnya dan sangat tau bahwa dia tak boleh ikut campur atau dia akan...

Mati...

Ah nggak sampai segitunya Sih, tapi yanli merasa seperti hidup dengan boneka chucky yang akan membunuhnya kapan saja...

'Sudahlah yanli, setidaknya jika kau tidak macam macam Dan menuruti keinginan 'nya' kau akan baik baik saja' batin yanli menenangkan diri.

Sekarang sudah jam 1 pagi, dan dia belum tidur jadi pikirnya dari pada membuang waktu dia sebaiknya tidur saja sekarang.

Dilihatnya wuxian yang telah tertidur disampingnya sambil ngorok dan tak lupa iler yang mengalis bak air terjun.

Terjun bebas dari mulus nya, gas teros jangan mundur mah.

Sedikit terkikik yanli pun mematikan lampu kamar dan pergi ke alam mimpinya.

.
.
.
.
.
.
.

Pagi sudah menyinsing, namun dibilang pagi sih juga bukan karna sekarang sudah jam 10 AM.

Yanli terbangun di atas ranjangnya, udara ac yg sejuk membuatnya enggan untuk bangkit dan beraktivas.

Ingin rasanya dia bermalas malasan di ranjang tapi rasanya mustahil, ya karna mereka harus melakukan banyak hal.

Berhasil melawan rasa malas akhirnya yanli bangkit dan mulai meregangkan badan.

Air kamar mandi terdengar bercucuran, dilihatnya bahwa a-cheng sudah tidak ada di ranjangnya jadi mungkin dia yang mandi pikir yanli.

"Tok, tok" terdengar suara pintu diketuk.

Yanli pun segera bangkit, dan membuka pintu.

Terlihatlah seorang pria berambut panjang dengan wajah tampan dan tubuh tegap bak binaragawan.

"Selamat pagi mbak" sapa pria itu.

Sisterhood [XICHENG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang