11 : Mendung

265 62 7
                                    

Hi, apa kabar ?

Jangan sedih, kamu orang kuat, liat kebelakang deh, kamu udah mencapai banyak hal tau.

Tetap semangat ya!!!

💚💙💜💛

Jam istirahat berbunyi bersamaan dengan turunnya hujan deras siang itu,

Kalo begini cuacanya yg bisa ke kantin cuma anak-anak yg punya payung karna gedung sekolah dan kantin itu terpisah 5 meter jaraknya,

"Aku bawa payung nih." Jinyoung nunjukin payung polkadot hitam putihnya pada Jaebum, menawarkan diri memberi tumpangan payung,

Jaebum melepas sepatunya juga kaos kakinya terus ngeluarin sendal jepitnya dari kolong meja dan gulung celananya sampai dengkul,

dia ga mau nanti belajar dengan seragam basah,

Baru saja berdiri, sebuah pesan masuk mengurungkan niatnya untuk pergi kekantin,

pesan dari Youngjae,

Kak, aku sudah di perpus ya.

Jinyoung yg ngintip pesan itu tanpa disuruh udah jalan ke meja Mark yg lagi gulung celananya,

"Kita pergi ke kantin duluan ya. Mau nitip ga ?" Tanya Jinyoung sambil narik Mark,

"Susu kotak strawberry yg gede 1." sahut Jaebum,

Ia memakai kembali kaos kaki dan sepatunya, nyisir dulu terus pake parfum Jinyoung yg kebetulan masih ada di tasnya sejak kemarin,

2 buku di tangannya jadi pertimbangan, itu buku yg mau di kasih ke Youngjae,

bukan buku baru, tapi buku yg sudah Jaebum baca berkali-kali

yg cover merah darah berjudul Don't give up... dan yang cover hitam judulnya let's escape...

Aku ingin mengajaknya lari dari semua ini, menghindar dari apa yg membuat luka

tapi,

melihat tatapan matanya yg penuh cinta aku ingin menyemangatinya, teruslah berusaha mencintai meski tak dicintai

Jaebum sudah memutuskan,

diletakannya buku bersampul hitam kedalam tasnya dan Jaebum berjalan keluar kelas menuju Youngjae yg sudah menunggunya,

-

Hujan memang suka mengundang tangis, bikin kenangan pilu teringat kembali,

Youngjae bertopang dagu sambil membaca lembar demi lembar buku yg secara acak ia ambil,

"Hai, maaf membuatmu menunggu lama."

Jaebum menarik bangku di depan Youngjae lalu duduk berhadapan dengannya,

"Ngga ko kak, aku juga belum lama sampe." Elaknya lalu menegakan tubuhnya,

Buku didepannya di tutup, Youngjae menyingkirkannya dan menggantinya dengan buku baru yg Jaebum berikan,

"Don't give up." Youngjae membaca judulnya lalu mulai membuka halaman demi halaman buku itu,

apapun yg Jaebum rekomendasikan memang tak pernah mengecewakan, isi buku itu seakan memahami dirinya saat ini

"Semoga kau suka ya." Jaebum memberikan senyumnya, meski di luar mendung senyum Jaebum jadi pencerah hati Youngjae saat ini,

Youngjae menutup kembali buku itu, ia ingin berbincang sebentar dengan Jaebum,

lagi hujan begini lebih asik mengobrolkan dari pada membaca buku, 

membunuh waktu sambil berbincang jauh lebih baik dari pada diam dalam sendu dan mengingat luka kemarin malam

"Kakak kemarin lihat aku sama kak Mark di belakang cafe kan ?" 

Jaebum membulatkan matanya, kaget di tanya begitu,percuma dong dia kemarin sembunyi

"Jangan kasih tahu siapa-siapa ya soal kejadian kemarin. Aku malu soalnya, nanti di ledek teman sekelas, emang sih aku ga tahu diri, masa ia berharap kak Mark yg populer suka sama aku juga." 

Youngjae menggaruk tengkuknya yg tidak gatal, tangannya bingung harus bergerak kemana, bersemunyi di belakang tengkuknya sambil tertawa canggung

"Kamu pantas di cintai ko, jangan rendah diri begitu."

Jaebum mencoba membangkitkan rasa percaya diri Youngjae,

menurutnya semua orang pantas dicintai, cinta itu tanpa syarat, bisa kapan saja terjadi pada siapapun

"Terimakasih ka." Senyum mereka di wajah Youngjae,

kata-kata Jaebum membangkitkan kembali rasa percaya dirinya,

ia kembali bertopang dagu lalu mulai membaca buku yg Jaebum berikan,

Youngjae dibawa kedalam tiap halaman buku sampai tak sadar Jaebum masih duduk didepannya,

memperhatikannya yg sesekali tersenyum,

mungkin Jaebum tak pandai membuat lelucon lucu seperti Jackson tapi setidaknya ia bisa membuat Youngjae tersenyum dengan buku pemberiannya,

-

Seperti ini sudah cukup bagiku,

duduk dihadapanmu dan melihatmu tersenyum,

aku tidak harus dicintai oleh mu,

tidak harus memaksa masuk kedalam hatimu,

karna seperti ini pun sudah cukup bagiku untuk bisa melihatmu bahagia

meski pun aku bukan doa yang kamu semogakan,

-

"Kak ganti parfum ya ?"

Jaebum tersadar dari lamunnya, ia menggaruk ujung hidungnya lalu mengaggukan kepala

"Wanginya lebih enak yg kemarin sih, ini hanya pendapatku loh ya." Ucap Youngjae,

"Ini parfum Jinyoung, kebetulan lupa bawa parfum tadi." 

Jaebum mengendus tubuhnya, memang parfumnya beda sama yg miliknya, Youngjae sampe tahu begitu

"Oh, jadi sebelum kesini pakek parfum dulu yaa..." Goda Youngjae,

Memang Jaebum itu tak pandai sekali sih menyimpan rahasia

atau Youngjae saja yg terlalu perhatian,

Jaebum cuma tertawa kecil menanggapi ucapan Youngjae,

Putih Abu - 2Jae // ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang