2 : UKS

493 75 11
                                    

Hi, apa kabar ?

Gimana hari ini ? Capek ? Istirahat kalo capek, tiduran sambil dengerin lofi jazz pasti bikin kamu rileks.

Tetap semangat ya!!!
💜💛❤💙💚

Tetap semangat ya!!!💜💛❤💙💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para kakak osis berkeliling sekolah, mencari kesetiap penjuru kelas takutnya ada murid MOPD yg bolos dan bersembunyi di kelas,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para kakak osis berkeliling sekolah, mencari kesetiap penjuru kelas takutnya ada murid MOPD yg bolos dan bersembunyi di kelas,

Jinyoung dan Jaebum jalan beriringan, sudah selesai mengecek setiap kelas di lantai 1 gedung selatan, mereka kembali ke lapangan bergabung dengan anggota osis yg lain,

"Ayah mu masuk tv lagi, sudah lihat beritanya ?" Bisik Jinyoung pada Jaebum,

Im Jaebum,

anak salah satu penyanyi solo terkenal, suaranya di cintai banyak orang, karyanya di nikmati berjuta kali pendengar setiap hari, sukses besar meski hidupnya penuh skandal,

Berjuta artikel membuat judul untuk menjatuhkan sang ayah tapi publik membelanya,

katanya-

Mana mungkin tuan Im begini dan begitu, orang baik seperti tuan Im dengan karya-karyanya bukanlah orang yg suka melakukan hal rendahan seperti itu

Persetanan dengan publik yg tutup mata, justru para reporter mencoba membuka fakta,

Jaebum masa bodo akan skandal sang ayah, sudah bukan hal baru lagi baginya,

"Masa bodo, nunggu berita dia hilang saja lah." Balas Jaebum,

Jinyoung menyikut pelan pinggang Jaebum menanggapi candaan teman dekatnya itu,

"Heh! Suka asal ya kalo ngomong." Omelnya,

"Sakit tahu! Orang cuma bercanda." Bela Jaebum, masalahnya Jinyoung yg serius begini sulit di ajak bercanda

Jinyoung berjalan meninggalkan Jaebum,

Mereka berkeliling di barisan murid MOPD sampai pada akhirnya kericuhan terdengar tak jauh dari mereka,

2 manusia berkaki panjang berlari kearah mereka sambil menggendong seseorang,

Murid pingsan lagi, uks udah kaya tempat pengungsian saja batin Jinyoung,

"Aku malas ke uks oke." Bisik Jinyoung,

malas menggendong murid baru yg kelihatannya berat begitu di tambah malas ketemu penjaga uks Wang Jackson si mantan pacarnya,

Jaebum mengiyakan lalu membawa anak baru itu ke uks,

Jackson menyapanya lalu menunjukan kasur kosong di dekat pintu karna kasur yg lain sudah penuh,

Jaebum mundur dan membiarkan Jackson mengurus segalanya, berniat kembali ke lapangan ia malah di tahan oleh Jackson,

"Kau tunggu disini dulu, aku harus bertemu pak guru karna obatnya habis."

baguslah, ia jadi punya alasan jika Jinyoung bertanya kenapa ia lama di uks,

Jaebum duduk di bangku besi itu lalu mengeluarkan buku kecil dari sakunya,

buku yg selalu ia bawa kemana-mana itu adalah buku yg penuh akan karya tulis tangannya,

Darah seniman mengalir dari ibunya yg seorang pelukis belum lagi ayahnya seorang musisi ga heran Jaebum jadi seorang putisi yg sering mewakili sekolah untuk lomba karya seni,

Jaebum, anak laki-laki yg sensitif,

mari menulis karya baru, mungkin lelaki di hadapannya ini bisa jadi insipirasinya saat ini,

Pena hitam itu mulai menari di atas kertas putih, 

Kata-kata mulai memenuhi kertas tersebut,

Jaebum larut dalam imajinasinya sampai tidak sadar bahwa lelaki di sampingnya sudah sadar dari pingsannya,

sebuah tusukan pelan jari Youngjae di tangan Jaebum merebut perhatiannya, di tutupnya buku kecil itu lalu ia masukan kembali ke sakunya

"Baguslah kau sudah sadar, tunggu sebentar penjaga uks sedang mengambil stok obat." 

Mata Youngjae kembali tertutup, bibirnya masih pucat dan kepalanya masih berdenyut sakit,

Tangannya terangkat menghalau sinar dari luar yg masuk melalui jendela yg sengaja di buka,

Jaebum memegang pergelangan tangannya, meletakannya perlahan disamping tubuh Youngjae dan tangannya yg lebih besar dari Youngjae menghalau sinar matahari yg menyorot kearahnya,

Youngjae membuka matanya perlahan dan bertatap langsung dengan Jaebum,

"Terimakasih kak."

senyum kecil mereka di wajah Youngjae menyapa Jaebum yg masih menatap kearahnya,

seakan enggan mengalihkan pandangan barang sedetikpun,

ia tak mau melewatkan ke indahan ciptaan tuhan didepannya saat ini,

"Boleh aku tidur lagi ?" Tanya Youngjae dengan suara pelan,

Suara yg terdengar begitu lembut, rasanya ia ingin terus mendengar suara Youngjae,

Terbersit dalam pikirannya untuk melarang Youngjae kembali tidur karna inginnya berbincang sebentar saja,

namun wajah pucat dan nafas berat Youngjae mengurungkan niatnya, 

Youngjae memang butuh waktu untuk istirahat kembali

"Boleh, nanti aku bangunkan jika obatnya sudah ada."

Mata Youngjae kembali tertutup, bulu mata lentiknya jadi titik fokus Jaebum kali ini

Butuh waktu lebih lama untuk Jaebum memperhatikan Youngjae,

sampai akhirnya Jackson datang dengan beberapa bungkus obat,

"Kau bisa pergi sekarang Jaebum." 

Jackson berdiri di sampingnya lalu meletakan obat di samping bantal Youngjae,

"Tolong pertahankan tanganmu seperti ini, jangan terlalu dekat matanya yg penting cahaya matahari tak menyorot ke arahnya." Titah Jaebum karna tak ingin mengganggu tidur Youngjae,

"Kau bisa tutup hordengnya Jaebum, ini bukan waktu yg tepat menjadi orang bodoh please."

Jackson mendorong Jaebum untuk keluar uks dan kembali bertugas, 

Jaebum terpaksa harus kembali kelapangan dan memantau jalannya upacara penutupan MOPD,

"Lama sekali sih, tebar-tebar pesona dulu nih pasti, nambah member dong ya fansclub mu nanti." Ledek Jinyoung,

Jaebum yg baru datang mendecak sebal, Jinyoung ini memang senang sekali meledeknya

Dasar teman,

***

Putih Abu - 2Jae // ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang