Bab 3 Putra Mahkota Yang Mulia

612 80 30
                                    

Dalam waktu 1 minggu, Yin Yu sudah mengetahui seluk beluk Istana HuangJin. Berterima kasihlah pada meimei kecilnya, BanYue dan kekasihnya, salah satu panglima kekaisaran, putra Pei Ming, Pei Su.

Istana Kekaisaran HuangJin terdiri dari aula pertemuan, halaman pelatihan, dapur kekaisaran, gudang, kandang kuda yang begitu besar, kediaman kaisar, kediaman selir dan masih banyak lagi. 

Selama menjadi selir, Yin Yu memanfaatkan kesempatan ini untuk meminjam beberapa buku dari perpustakaan dan mempelajari banyak hal tentang keadaan dataran Cina saat ini. Setidaknya, ia masih berharap jika suatu saat ia dibuang, maka dirinya bahkan tidak akan cukup kesusahan untuk mengetahui tempatnya sekarang.

Saat ini, Yin Yu sedang membaca sebuah gulungan dan BanYue meletakan teh Yin Yu di samping mejanya, "anda nampak sangat serius, Yang Mulia."

Yin Yu tersenyum sambil mengangguk. Tidak lama kemudian, Quan YiZhen datang ke tempatnya. Yin Yu dan BanYue segera membungkuk.

Yin Yu, "salam kepada Yang Mulia. Semoga Yang Mulia diberikan umur panjang!"

Quan YiZhen hanya mendengus dingin lalu mengambil gulungan secara acak, "apa ini?"

Yin Yu, "itu... gulungan Yang Mulia!"

Sudut mulut Quan YiZhen berkedut, "tentu saja zhen tahu ini gulungan, untuk apa kau membawanya tanpa seizinku?"

Yin Yu, "Yang Mulia... anda mengatakan bahwa selama berada di istana HuangJin, hamba diperbolehkan untuk melakukan apapun yang hamba suka. Jadi, hamba berpikir bahwa hamba ingin membaca beberapa buku di perpustakaan."

Quan YiZhen diam, lalu memasang wajah ketus, "cepat selesaikan kegiatanmu dan ikuti zhen!!"

Yin Yu, "hamba telah selesai. Kemana kita akan pergi?"

Quan YiZhen, "intinya kau ikut saja! Jangan bertanya!"

---

Beberapa saat kemudian, Quan YiZhen dan Yin Yu tiba di salah satu halaman selir. Selir ini bernama Yu Xin.

Jika tidak salah, BanYue pernah berkata bahwa Selir Yu Xin meninggal sekitar 2 bulan yang lalu.

Di dalam pavilium, ada beberapa orang pelayan yang sedang bergiliran menggendong seorang bayi yang sedang menangis. Bayi itu masih sangat kecil, kira-kira berusia 5 bulan.

Yin Yu, "yang mulia... ini..."

Quan YiZhen, "putraku, Quan YiXian."

Yin Yu tertegun. Ia tidak pernah tahu bahwa selama ini Quan YiZhen telah memiliki seorang anak.

Quan YiZhen, "akhir-akhir ini, YiXian selalu menangis. Aku sudah meminta beberapa selir untuk menenangkannya, namun tidak ada yang berhasil. Hanya kau yang belum mencobanya."

Yin Yu terdiam sebentar, ia melirik wajah bayi gendut itu. Pipinya seperti bakpao, matanya yang hitam itu besar dan berkaca-kaca karena menangis. Yin Yu tersenyum dan mengambil bayi dalam gendongannya, "anak baik, anak manis!"

Bayi dalam gendongan itu tiba-tiba berhenti menangis. Beberapa pelayan menghela napas lega. Quan YiZhen diam menatap interaksi antara Yin Yu dan si kecil YiXian.

Quan YiZhen, "karena kau bisa menenangkannya, itu cukup bagus."

Yin Yu meraih tangan kecil YiXian dan YiXian mulai tertawa, "anak baik, anak baik. Lelaki yang begitu tampan."

Merasa diabaikan, Quan YiZhen geram, "dasar pelacur!! Berani kau mengabaikan zhen?!"

Yin Yu nampak tersadar dan sedikit kelabakan, "u--uh? Oh! Maafkan hamba, Yang Mulia!!"

Because of You and For You (Heaven Official Blessing Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang