Bab 4 Cinta Pertama Yang Mulia

547 77 8
                                    

Quan YiZhen, kaisar muda dari Huangjin, negara besar yang begitu kuat. Usia 17 tahun. Tidak punya keluarga selain para selirnya, kini sedang berada di ruang belajarnya dengan kepala pendeta HuangJin, Jun Wu.

Meskipun seorang kaisar, remaja berusia 17 tahun tetaplah remaja berusia 17 tahun. Jun Wu telah mendidik Quan YiZhen mulai dari ketika ia baru belajar berjalan. Namun ia masih tidak mengerti, Quan YiZhen sangat tidak menghormatinya. Bahkan mungkin mengabaikannya setiap saat. Apa salah dan dosa Jun Wu?

#JunWuteguh.

Quan YiZhen, "kakek, apa kau tidak bosan mengoceh di depan sementara tidak ada yang memperhatikan terus?"

Sontak saja, urat nadi kemarahan Jun Wu terbentuk di wajahnya, namun mengingat anak muda kurang ajar di depannya adalah seorang kaisar, senyum paksa terukir di wajahnya, "yang mulia... anda tidak boleh seperti itu. Panggil saja saya shifu, atau shizun atau--"
"Tapi zhen menyukai panggilan kakek!"

Jun Wu, "terserah!"

Jun Wu, "padahal tampang saya masih muda, namun mengapa harus kakek?"

Quan YiZhen, "tapi umurmu sudah melebihi ratusan tahun bukan? Kultivasi itu menyeramkan!"

Jun Wu, "itu benar sih tapi... ah sudahlah! kita lanjutkan saja!"

Jun Wu, "sejarah tentang kaisar bla....bla...bla..."

Jun Wu berceramah panjang lebar dan lupa melihat Quan YiZhen hingga ketika ia meliriknya, Quan YiZhen sudah tertidur.

Jun Wu, "..."

Hanya kepada Jun Wu dan Pei Ming, Quan YiZhen tidak berpura-pura baik. Karena mau dia berpura-pura atau tidak, yang namanya benci ya benci. Tidak suka ya tidak suka. Menyebalkan ya menyebalkan. Daripada repot sendiri lebih baik terang-terangan saja.

Quan YiZhen sebenarnya tidak tidur. Dia hanya ingin membuat orang tua ini jengkel. Di masa lalu dan sampai saat ini, ia begitu membenci orang tua. Terutama orang tuanya.

Quan YiZhen adalah seorang putra mahkota. Bahkan ia sudah diajari membuat harem pada usia 10 tahun. Sejak kecil, ia selalu diurus oleh Pei Ming dan Jun Wu. Tentu saja, itu membuat kedua orang tua ini tidak terlalu takut kepada Quan YiZhen. Bagaimanapun juga, merekalah yang sudag berjasa membesarkan anak singa.

Ayah Quan YiZhen tidak pernah mengunjungi Quan YiZhen, Kaisar saat itu memiliki banyak ambisi untuk memperluas wilayahnya. Ia selalu pergi untuk berperang dengan negara lain.

Ibunya, permaisuri, selalu mengunjunginya. Namun, permaisuri datang hanya untuk melihat Quan YiZhen belajar. Bahkan, saat ketika dia berbicara pada ibunya saja dapat dihitung dengan jari. Ia sempat berpikir ibunya memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa berbicara lama-lama. Meskipun begitu, setidaknya ia masih menyayangi ibunya dari pada ayahnya.

Quan YiZhen membayangkan wajah ibunya yang berwajah datar dan kembali menutup mata.

Quan YiZhen kembali mengingat masa-masa ketika ia kecil dan masih begitu nakal. Dan, hari dimana ia bertemu cinta pertamanya. Saat itu ia berumur 7 tahun, karena saat itu ia bosan di dalam istana, ia memutuskan untuk keluar dari istana.

Matanya berkilauan penuh kekaguman ketika melihat bahwa kerajaannya benar-benar besar dan sangat indah ketika melihatnya dari atas.

Dengan begitu gesit, Quan YiZhen segera melarikan diri dari mata para pengawal. Ia memakai pakaian yang lebih sederhana dari pakaian kerajaannya, namun itu masih menbuatnya terlihat seperti seorang bangsawan. Ia menyelinap menuju perkotaan dan pasar yang sangat ramai.

Karena belum pernah berada di kerumunan orang seramai ini, Quan YiZhen kecil selalu tertabrak dan menabrak orang. Pandangannya selalu fokus pada barang-barang yang menurutnya bagus di dalam kios toko.

Because of You and For You (Heaven Official Blessing Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang