33 : Yoongi's side

580 84 0
                                    


Bahkan dengan pengecutnya kalimat yang ingin di keluarkan seperti tertahan karena Yoongi benar-benar menikmati rasa hangat yang di berikan oleh Jimin. Entah bagaimana bisa dia seolah terjebak pada pemuda bermarga Park yang notabene Kakak lelakinya membuat dia seperti ini.

Rencana awal yang Yoongi telah susun seakan hanyalah wacana semata. Tidak ada perlakuan ingin menakut-nakuti pemuda semanis Jimin.

Bahkan 1 kata saja rasa gengsi menghancurkan segalanya. Menyerah sebelum berperang.

Bahkan bukan hanya satu tangan saja yang merasakan kebas di telapak tanganya. Dua telapak tanganya terasa kebas.

Bahkan kuku-kuku pada jari pucat miliknya di tekan pada telapak tanganya dan kebasnya pun masih terasa. Semenyakitkan ini ternyata. Di pikiranya terus bertanya-tanya.

Apakah Tuhan sebejat ini padaku?

Bahkan dengan beraninya lelaki pucat yang masih setia mempertahankan pelukan Jimin berani mengatakan kalimat seperti itu pada Tuhanya sendiri.

Katakanlah Yoongi pengecut.

Dia hanya bisa memanfaatkan keadaan, egois dengan dirinya sendiri yang tidak bisa melihat kebahagiaan orang lain saat Appanya memilih menikah lagi tetapi sifat childishnya membuat tubuhnya terbaring kaku tak berdaya dengan bantuan beberapa alat di badanya.

Jenius? Semua orang melihatnya seperti itu. Tetapi tidak, kenyataanya Yoongi bodoh.

Takluk dengan manusia dan berusaha mengabaikan janjinya dengan Tuhan.

Wajah Jimin yang polos membuat Yoongi ingin bermain denganya. Tetapi tidak dengan hati yang semurni seperti Jimin.















Bahkan... aku sudah jatuh cinta padanya pada saat aku memilih dirinya dibanding sesosok perempuan yang memohon meronta di depan Appaku.


Liebe (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang