3

436 42 0
                                    

"aku bersyukur masih ada yang menyayangiku seperti orang tua yang tak pernah ku ketahui keberadaan nya" -jk

💕💕💕
Happy reading
☺️☺️☺️


Taehyung keluar dari kamar saat makan malam tiba,
namjoon juga sudah pulang dari kantor dari sore tadi sekarang mereka berdua duduk di kursi makan bersiap untuk makan malam.

"Bibi,tolong bangunkan jungkook untuk makan malam" suruh namjoon yang di angguki oleh bibi shin yang kemudian naik ke atas untuk membangunkan jungkook.

"Siapa yang ayah bawa lagi?selingkuhan ayah?" Tanya taehyung sakratis.

"Jaga bicaramu Taehyung,dia calon istrimu" jawab namjoon.

"Apa yang ayah bicarakan?! Setelah semua yang  terjadi ayah masih ingin menghancurkan hidupku!" Kata Taehyung sedikit emosi.

"Sudahlah ikuti kata ayah sekali ini saja,dan kamu masih tidak bisa memaafkan ayah ya padahal sudah 14 tahun berlalu" ucap namjoon tenang tapi juga sedih secara bersamaan.

"Aku tak akan bisa memaafkan ayah sampai dia kembali,dan aku sudah punya kekasih jadi aku tidak ingin dijodohkan dengan alasan apapun" kata taehyung kemudian tak ada percakapan lagi setelahnya.

.

.

.

Dilain sisi bibi shin sedang berusaha membangunkan jungkook dikamarnya.

"Kookie bangun,tuan besar sudah pulang dan menyuruhmu turun untuk makan malam" ucap bibi shin membangunkan jungkook juga menggoyangkan tubuh jungkook

"Ugh... sebentar lagi bibi" kata Jungkook yang masih menutup matanya

"Ayo bangun kookie" ucap bibi shin lagi

"Iya iya aku bangun" kata jungkook kemudian bangun dari tidurnya masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh mukanya.

"Ayo cepat tuan besar dan tuan muda sudah menunggu" kata bibi shin yang menarik jungkook untuk bergegas

.

"Bagaimana keadaanmu jungkook?" Tanya namjoon saat jungkook sudah duduk di kursi makan

"Sudah lebih baik paman"

"Apa tidak sulit makan dengan tangan kiri?" Tanya namjoon lagi

"Sedikit,tapi tidak apa-apa kok paman" jawab jungkook yang sedikit kesulitan karena dia bukan orang yang bisa kidal.

"Makan yang banyak agar cepat sembuh"

"Iya paman" jungkook senyum

"Oh iya ini anak paman yang tadi siang aku ceritakan" kata namjoon memperkenalkan taehyung kepada jungkook,taehyung sendiri masih sibuk memakan makanan didepan nya tanpa memperdulikan orang didepannya.

"Oh iya jung,kamu sekolah di akademi ya?" Lanjut namjoon

"Iya paman saat hari kecelakaan kemarin saya baru pindah dari sekolah xx ke akademi xxx saya ambil vocal dance" jawab jungkook

"Loh itu bukannya akademi yang kamu ajar tae?" Tanya namjoon ke taehyung.
Taehyung hanya ngangguk.

"Kalau begitu kamu bisa berangkat ke akademi bareng taehyung saja jung" ucap namjoon

"Aku tidak mau" potong taehyung sebelum jungkook menjawab

"Kenapa?dia akan jadi tanggung jawabmu kelak mau tidak mau kamu harus mau dan tidak ada penolakan" ucap namjoon kemudian bangun dari duduknya berjalan menuju ruang kerjanya,taehyung sendiri hanya mendesis dan menatap Jungkook dengan benci kemudian pergi,dan jungkook hanya menatap dalam diam dia sendiri bingung kenapa semua terjadi dengan cepat dan dia tidak mengeti arti kata 'kelak' yang dibicarakan namjoon.

Jungkook akhirnya juga pergi meninggalkan ruang makan berjalan menuju kamarnya.

.

.

Sudah dua hari jungkook tinggal dirumah keluarga kim dan dua hari juga Taehyung tidak pulang.
Hari ini jungkook sudah rapi mengenakan seragam akademi nya kemudian turun ke ruang makan untuk sarapan,di ruang makan sudah duduk namjoon dan juga taehyung di sebelahnya.
Mereka memakan sarapannya tanpa ada pembicaran,
setelah semua selesai taehyung hendak berjalan pergi tapi-

"Ajak jungkook sekalian tae" ucap namjoon

"Baiklah" kata taehyung sedikit masih tidak terima

"Semoga hari ayah menyenangkan" ucap taehyung lagi dan melanjutkan jalannya

"Jung kamu ikut taehyung ya,kalau ada apa-apa bilang paman oke" kata namjoon menyuruh jungook untuk mengikuti taehyung

"Dan ya nanti kerumah sakit untuk chek up" lanjutnya

"Iya paman aku berangkat dulu ya" kata jungkook yang berpamitan pada namjoon

"Iya hati-hati"

Jungkook keluar rumah keluarga kim dan melihat Taehyung yang sudah berada di depan didalam mobilnya memasang wajah kusut karena Harus berangkat bareng jungkook.

Jungkook masuk kedalam mobil kemudian taehyung langsung menjalankan mobilnya tanpa kata.

Taehyung berhenti di depan rumah minimalis dan keluar dari dalam mobil menuju pekarangan rumah menekan bel dan tak lama ada seseorang keluar dari rumah tersebut.

"Lama sekali tae? tumben" tanya yoongi

"Maaf ya,tadi ada sedikit masalah dengan ayah" jawab taehyung

"Eh itu siapa?" tanya yoongi pada taehyung saat sudah didepan pagar rumahnya

"Ohh itu,aku tidak tau siapa tapi dia anak yang dibawa ayah kerumah dia juga sekolah di akademi kalo ngga salah namanya Jungkook" jawab taehyung panjang lebar

"Ohh"

Kemudian membuka pintu samping kemudi dan menyuruh jungkook keluar dan duduk di belakang,
Yoongi duduk di samping taehyung yang sedang mengemudi.

"Tae nanti aku pulang bareng jimin saja ya" ucap yoongi kepada taehyung

"eh..Kenapa begitu?" Tanya taehyung heran

"Emm itu nanti ada tes untuk murid dance modern dengan iringan piano" jawab yoongi

"tapi munggu depan kita pergi jalan-jalan oke"

"Call"

Jungkook yang duduk dibelakang hanya mendengarkan pasangan itu bebicara dan bercerita semua hal di perjalanan menuju akademi.

Sesampainya di akademi jungkook turun dan taehyung sendiri masih di dalam mobil dengan yoongi.

Jungkook jalan menuju gedung akademi dance,
Tapi karena dia murid baru membuat nya kesulitan mencari kelasnya hingga saat di belokan koridor dia menabrak seseorang hingga mereka berdua jatuh

"Aduh" ringis keduanya

"Kamu tidak apa-apa?" tanya orang yang ditabrak oleh jungkook kemudian membantu Jungkook berdiri

"Saya tidak apa-apa,maaf saya tidak sengaja menabrak anda" kata jungkook sopan karena orang didepanya mengenakan kemeja biasa bukan kemeja untuk siswa,jungkook tau kalo yang ditabraknya seorang guru

"Saya juga minta maaf"ucap guru tersebut dengan senyum ramah

"Omong-omong kamu murid baru ya?wajahmu tidak familiar di akademi ini?" Tanya guru tersebut


.
TBC

Missing Me (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang