EMPAT

27 2 0
                                    

Happy reading....

🌑🌙🌑🌙

Taman belakang....

   Ketika sudah sampai ditaman belakang, lantas mereka duduk di sebuah bangku panjang didekat kolam ikan.

  Diantara farhan maupun vina tidak ada yang memulai pembicaraan, hingga tak lama farhanlah yang mulai  bicara.

"Khmmm...." dehem farhan

"...." tidak ada jawaban dari vina

"Slavina ? " tanya farhan

"Vina aja pak jangan slavina" jawab vina

"Maaf, vina apa kamu menerima perjodohan ini ? " tanya farhan lagi

"Kalau boleh jujur sih saya nolak pak, tapi kalau saya menolak pun rasanya percuma karena orang tua saya pasti memaksa saya. Jadi saya terima saja, kalau bapak sendiri bagaimana ? " tanya vina balik

"Saya pun seperti kamu ingin menolaknya, tapi saya gak bisa melihat raut kecewa di wajah mereka dan saya juga ingin membuat mereka bangga bukan kecewa" jawab pak farhan.

"Jadi secara tidak langsung kamu menerima perjodohan ini ? " tanya pak farhan lagi

"Iyah," singkat vina

    Terjadi keheningan kembali diantara mereka, tak lama farhan kembali bersuara.

"Vin, sebelumnya saya boleh bilang sesuatu sama kamu ? " tanya farhan

"Boleh, bilang aja" sahut vina sambil tersenyum

  Terdengar helaan nafas dari farhan, lalu farhan memiringkan badannya supaya menghadap vina dan menggenggam tangan vina yang hangat.

"Saya hanya ingin bilang sesuatu walaupun diantara kita belum ada rasa yang tumbuh, tapi saya harap kita sama sama belajar untuk saling mencintai walaupun itu sulit. Kamu maukan vin, kita sama sama belajar ? " tanya farhan dengan sungguh sungguh

"......." vina hanya diam, karena dia masih belum menyangka kalau didepannya ini adalah gurunya sendiri.

"Saya tau kalau kamu pasti sulit menerima ini semua, karena gadis seusiamu harusnya menikmati hangout bareng temen temen, jalan, dan having fun bareng tanpa ada yang harus dipikirkan" timpal farhan lagi dengan menatap dalam mata vina.

    Vina menghela nafas sebelum berkata.

"Terlalu banyak mimpi yang ingin ku raih pak, tapi mengapa harus menikah" kata vina tapi mata memandang lurus ke langit malam

"Tapi saya akan mencoba untuk membuka hati saya untuk bapak" lanjutnya

"Terima kasih vin, kita sama sama membuka hati dan belajar. Sekarang kita masuk, orang tua kita pasti udah nungguin jawaban kita" sahut farhan sambil memeluk vina, awalnya vina kaget tapi tak berlangsung lama.

"Ekhmm iyah, tapi mulai sekarang manggilnya aku-kamu yah jangan saya" jawab vina pelan sambil tersenyum

"Iyah vin, say- ehh maksudnya a-ku akan berusaha dan maaf untuk barusan" jawab farhan walaupun dengan gagap karena tidak terbiasa.

   Setelah pembicaraan mereka selesai, merekapun langsung memasuki rumah dan menghampiri orang tua mereka yang sedang mengobrol.

****

    Para pria bicara tentang perusahaannya dan para wanita berbicara tentang fashion.

    Ketika vina dan farhan datang menghampiri mereka, mereka menghentikan pembicaraannya. Tapi fokus arsha abangnya vina ke tangan sang adik dan tangan sahabatnya yang saling menggenggam tangan.

"Cieee broo udah gandengan aja nih" seru bang arsha

"Bener kata bang arsha kak vina sama kak farhan udah ngandengan aja, jangan di gandeng mulu atuuh kak. Gak bakalan ilang ini" timpal risa adik farhan sambil terkekeh

"Wahh jeng kayanya kita jadi besanan nih" sahut bunda ratih tak mau kalah

"Iyah bener jeng, pah pah langsung nikahin aja" heboh mamah rita

   Sedangkan vina dan farhan sendiri hanya diam sambil melihat keluarga mereka yang heboh sendiri.

"Jadi kalian setuju ? " tanya ayah reihan memastikan kepada farhan

"Iyah yah, farhan sama vina udah sepakat kalau kita akan menerima perjodohan ini" jawab farhan dengan tenang namun tegas

"Beneran vin kamu terima perjodohan ini ? " tanya papah ardian ke vina hanya ingin memastikan kalau anak gadisnya ini tidak menolak

"Iyah papah, percumakan kalau vina nolak juga. Papah sama mamah pasti akan maksa vina kan ? " jawab vina dengan pertanyaan kepada orang tuanya

"Ohh jelas dong" sahut sang ibu

"Nahh sekarang kalian tukar cincin dulu, udah bunda siapin kok" timpal bunda ratih sambil menyerahkan kotak beludru bewarna merah ke farhan

    Vina hanya memutarkan bola matanya kala mendengar seruan ibunya.

     Farhan pun mengambil kotak tersebut dan membuka kotak cincin sehingga menampilkan dua buah cincin dengan desain yang sangat simple.

    Farhan menatap dalam bola mata vina sambil menggenggam tangan vina lalu berlutut di hadapan keluarganya.

"Vina aku bukan tipe orang yang romantis yang suka memberikan bunga, coklat atau kata kata puitis. Aku tipe orang yang cuek dan mungkin gak pedulian. Tapi itu semua hanya kuperlihatkan didepan orang lain, tapi ketika sudah berada dirumah aku bisa berubah" jlas farhan masih dengan menatap mata vina

"Vina kuharap kamu akan bahagia bersamaku, membangun sebuah keluarga yang harmonis hanya ada aku, kamu, dan anak anak kita kelak. Vina will you marry me ? " lanjutnya dengan tulus

    Vina menatap dalam mata farhan tak lama dari itu vina menganggukan kepalanya sebagai jawabannya.

"Yes, I will..." seru vina dengan mata yang berkaca kaca

     Sesudah mendengar jawaban dari vina, lantas farhan memakaikan cincinnya di jari manis vina. Vinapun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan farhan memakaikan cincin dijari manis farhan.

    Setelah melakukan tukar cincin vina dan farhan, merekapun duduk kembali dan orang tua dari keduanya mulai membahas acara pernikahan mereka

"Kalau begitu kalian menikah 2 minggu lagi" seru ayah reihan

"Apa gak kecepetan om?" tanya vina ke ayah reihan

"Eits, vina mulai sekarang kamu jangan manggil om dan tante tapi pangil ayah sama bunda yah" jlas bunda ratih

"Iyah tan- ehh bun-da maksudnya" jawab vina dengan nada ragu

"Kamu juga han mulai sekarang jangan panggil om tante tapi papah mamah aja" sahut mamah rita

"Iyah mah," jawab farhan dengan tenang.

   Kedua orang tua vina dan farhan mulai membicarakan tentang pernikahan anaknya.

    Tak terasa malam pun semakin larut dan keluarga wijayapun pamit pulang, tak lupa keluarga kusuma mengantarkan ke depan. Farhan berjalan beriringan dengan vina, farhan dan vina tak lupa bertukar nomor whatsapp dan id line.

    Setelah keluarga wijaya meninggalkan kediaman kusuma, vina bergegas ke kamarnya untuk bersih bersih dan bersiap tidur.

**********
Tbc..
**********

Typo ada dimana mana mohon dimaafkan. Jangan lupa voment nya yah guys😊, see youu di chapter 5.

Silmy Kaffah Saumi
Cianjur, 20 Juli 2019

Married With My Teacher [PENDING!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang