Chapter 2

342 7 0
                                    

Kata-kata bijak cartoon dan anime.

"Semua itu adil dalam Cinta dan Perang." (Spongebob Squarepants)

"Jika Kau ingin jadi temanku jadilah dirimu sendiri." (Sandy Cheeks)

"Aku tak akan menarik kembali kata-kataku, karena itulah jalan ninjaku." (Naruto Uzumaki)

"Senyummu yang menyelamatkanku. Itulah mengapa aku tidak takut mati untuk melindungimu. Karena Aku Mencintaimu Naruto-kun." (Hinata Hyuga)

Disclamer : Si Rudi Rodriguez.

Summary : Hey, aku tahu kau tidak akan pernah melihatku... Aku pun sadar bahwa sebesar apapun usahaku untuk mendapatkan perhatianmu, semuanya akan berakhir dengan percuma... Aku tahu bahwa posisinya di hatimu tak mungkin tergantikan, terlebih olehku... Aku tahu, sangat tahu... Hanya saja... Aku tidak tahu kenapa perasaanku tetap saja besar padamu... Aku juga tidak tahu kenapa cinta ini tetap saja untukmu... Hey, bisakah kau menolongku? Aku tidak bisa melihatmu bersama lelaki lain, tapi kau pun tak mungkin berpaling padaku... Jika memang aku harus menyerah. Bisakah kau memberitahuku saat ini juga... Bagaimana cara untuk menghapus perasaan ini?

Genre : Romance, Humor, General, Drama, Dll.

Rating : T

Pair : Rudi x Raisa x Cimen.

Normal Pov Now!!!

"Oi Rudi! Apa kau akan pulang bersama kami?''

tanya Cimen saat dirinya telah selesai merapikan barang-barangnya, di belakangnya, tampak Raisa yang entah mengapa lebih banyak diam dari biasanya.

Mungkin hanya perasaan Rudi saja, tapi ia merasa Raisa selalu memperhatikannya beberapa jam ini.

"Gomen, Cimen. Aku akan pulang bersama Popuri-chan."

tolak Rudi seraya menampakkan cengiran khasnya.

"Kau akan pulang dengan orang asing ini?"

Baik Rudi maupun Cimen terkejut akan kalimat Raisa yang terkesan tiba-tiba, keduanya lantas mengernyit dan melihat bagaimana Raisa menunjuk wajah Popuri dengan tidak sopan.

Sedang Popuri? Gadis itu hanya mengangkat sebelah alisnya lalu kembali fokus pada musik yang sedang didengarnya melalui earphone.

"Err... Ano... Raisa-chan. Popuri-chan bukanlah orang asing, dia..."

"Sudahlah, Rudi, tidak ada gunanya menjelaskan pada si Tsundere ini. Kau pulang saja dengan Popuri, aku akan pulang bersamanya. Aku tidak mau gadis Tsundere ini mengganggu reuni kalian. Jaa."

Cimen tersenyum lebar kemudian menyeret Raisa agar ikut pulang bersamanya, meninggalkan Rudi dan Popuri di kelas bersama beberapa murid lainnya.

"Kau tidak seharusnya membiarkan Rudi-kun pulang dengan orang asing itu."

ujar Raisa saat keduanya sedang berjalan menuju halte, mereka tidak menaiki motor Cimen karena pemuda ungu itu memang tidak membawa motornya setiap hari, mengingat mereka sering pulang bertiga.

"Popuri bukan orang asing, Raisa. Kau tidak mendengarnya tadi? Popuri itu tunangannya Rudi."

kata Cimen seraya tersenyum jahil tanpa diketahui Raisa.

"Benarkah? Kupikir itu hanya bohongan, aku tidak pernah mendengar tentangnya sebelumnya."

celetuk Raisa lagi, entah mengapa imej ceria dan ramah yang selalu melekat pada Raisa menjelma menjadi sosok dingin yang sangat tidak bersahabat.

"Aku tahu tentang Popuri."

Cimen tersenyum singkat seraya menatap Raisa sekilas.

"Bagaimana bisa?"

Aku Mencintai Mu [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang