五 : nasib jelek

5K 775 288
                                    

karena perdebatan unfaedah di koridor tadi, gue dan jeno jadi kena hukum sama pak dio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena perdebatan unfaedah di koridor tadi, gue dan jeno jadi kena hukum sama pak dio.

udah jelek dapet nasib jelek. sialnya plus plus dah.

"woy kutang, buruan sikatnya, tangan gue pegel nih." keluh jeno yang lagi nunggu gue nyikat lantai sembari memegang seember air dengan kedua tangannya.

"kan lo bisa letakin di lantai sih embernya, goblok." gue menatap jeno geram.

"oh iya, bener juga."

"ingin ku mencubit amandelmu, jenong bangsat."

"calm down, sis."

"sas sis sus ses sos, brisik lo!"

"ngegas mulu, heran."

"suka-suka gue."

"ngajak berantem?"

"sok atuh."

"heh heh heh, udah dihukum masih aja berantem." sahut pak dio yang tiba-tiba datang entah darimana.

"maaf pak." gue menundukkan kepala takut.

"pak, udahan dong, capek nih." kata jeno yang membuat mata gue membulat sempurna.

"gila lo jen." bisik gue ke jeno, namun diacuhkan.

"enggak bisa." tolak pak dio.

"tapi pak, saya kan disekolahin untuk belajar bukan bersihin toilet!" kata jeno memprotes perbuatan pak dio.

gila anjer, tapi bener juga sih.

"bapak mau saya lapor ke orangtua saya?" ancam jeno.

pak dio pun gusar, "ya sudah, kalian masuk ke kelas."

setelah mengucapkan itu, pak dio pergi meninggalkan kami.

"buset anying! kok lo bisa gitu?" tanya gue kaget campur heran.

"ya bisalah, namanya ps." jawabnya songong.

"apa tuh ps?"

"preman setempat." dia tersenyum miring.

"dih, jijik."

"dah ah, diem, mending sekarang lo cuci tangan terus balik ke kelas." kata jeno sambil mendorong gue ke arah wastafel yang berada di tengah-tengah antara toilet cewek dan cowok.

"lo mau kemana?" tanya gue ditengah-tengah mencuci tangan.

"ke kantin, bilang aja ke pak dio gue bab." jawabnya santai.

"EH, GAK BISA! ITU BOHONG NAMANYA!" balas gue tidak setuju.

"ya, emang bohong panjul! siapa yang bilang itu sebuah kejujuran?" dia memutar bola matanya jengkel.

"bohong kan dosa, gue gak mau."

"lah kocak, daritadi lo ngomong kasar sama gue emang kagak dosa?"

terlalu jelek [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang