Naib as reader's daddy
Um... disini mungkin Naib jarang muncul :v
⚠️⚠️ REAL STORY ⚠️⚠️
ENJOY READING! 😁👌
🌼🌼🌼🌼
"Wah... kasurnya enggak cukup," gumam ayahmu, Naib.
Di rumahmu tengah kedatangan saudara sepupu beserta paman dan bibimu. Karena berkumpul disitu, jadi kasur yang akan ditempati tidak cukup untuk jumlah anggota keluarga yang ada di rumah.
"Ya sudah, begini aja, paman sama bibi tidur di kamarnya (Y/n). Martha, Vera, dan Emma bisa tidur di kamar tamu, kasurnya cukup luas untuk bertiga. Terus... Eli, Aesop sama Mike... um... bibi gelarkan kasur lipat saja ya di depan TV? Mau?" Ibumu membagikan ruang untuk tidur para sepupu, bibi dan pamanmu. Akhirnya para tamu di rumahmu menyetujuinya. Sementara, kamu akan tidur di kamar orangtuamu.
SKIP TIME
Kamu sedang asyik menonton youtube dari handphone di kamar orangtuamu. Naib, ayahmu, tengah sibuk membereskan dokumen-dokumen di map. Kamar orangtuamu tersambung ke ruang tamu, tepat di sebelah pintu masuk ruang TV. Secara otomatis, dari kamar orangtuamu akan terlihat lampu ruang tamu menyala atau tidak.
JEGLEK!!
Kamu langsung melirik keluar pintu. Kamu dapat melihat lampu di ruang tamu mati.
"Ayah... lampu ruang tamu mati, sepertinya harus diganti," katamu. Ayah menghentikan kegiatannya sejenak, lalu menoleh ke arah ruang tamu.
"Apa sih, nak? Ruang tamu masih terang-terang aja gitu," kamu kaget, langsung saja kamu keluar kamar lalu melihat ruang tamu. Benar saja, ruang tamu rumahmu masih terang benderang. Kamu mengernyit, perasaan tadi gelap disini...
Mengabaikan kejadian tadi, kamu berbalik ke kamar lalu lanjut menonton youtube.
SKIP TIME
Malamnya, kamu dan sepupu-sepupumu sedang berkumpul di ruang TV alias ruang tengah. Kamu menceritakan kejadian tadi, tapi tak ada satu pun yang percaya tentang ceritamu.
"Laah.. tadi kan aku di ruang tamu, (Y/n)! Masa kamu enggak lihat?" tanya Eli. Kamu menggeleng, "beneran, aku gak lihat siapa-siapa di ruang tamu, sepi,"
Eli mengernyit, "jangan bohong, (Y/n). Malah aku yang bingung lihat kamu tiba-tiba keluar dari kamar lalu berdiri sambil bengong di sebelah meja tamu,"
Kamu terdiam. Kamu bersumpah dalam hati, kamu tidak melihat siapa-siapa di ruang tamu. Tapi kenapa Eli bilang bahwa dia ada disitu?
"Kamu ngelindur kali, (Y/n)... sudah lupakan aja," kata Martha.
"Jadi main uno gak nih?"
"Jadi dong!"
Kalian melanjutkan kegiatan yang tertunda tadi, meskipun kamu masih memikirkan sesuatu yang janggal tadi.
🔹🔹🔹🔹
Tengah malam, kamu terbangun. Kami melirik ke samping kirimu, ada ibu yang sedang tertidur di sebelahmu, sementara ayahmu ada di samping ibumu. Kamu berusaha memejamkan mata, mencoba untuk tidur lagi. Tapi tidak bisa.