Melupakan (1)

180 18 13
                                    

🌼🌼 This is Song fict 🌼🌼
Enjoy reading! 😊

💔

Naib's POV

Menghela napas, kemudian membanting diriku di kasur. Menerawang langit-langit, pikiranku bernostalgia. Mengingat masa-masa yang indah bersamamu.

Ah.. lagi-lagi aku memikirkanmu.

Apa yang kau lakukan, Naib! Sadarlah, kalian sudah putus!

Bangkit dari kasur, aku mengambil handphone. Menjelajahi dunia maya, sampai aku merasa mengantuk.

🔸🔸🔸

"Naib, sini deh! Cocok kan?"

Aku tersenyum simpul, "apapun cocok untukmu, (Y/n),"

Dress one piece berwarna navy blue dengan hiasan bunga dan sabuk coklat muda sebagai pemanis di daerah pinggang. Itu sangat cocok denganmu.

Kamu tersenyum malu-malu, membuatku dengan gemas mencubit kedua pipimu.

"Jangan cubit-cubit ih!"

Aku mengusak rambutmu, "iya maap, sudah sana pilih aja yang kamu mau... aku yang bayar,"

Matamu berbinar, "okay!"

Aku terkekeh, sedikit mencibir dirimu, "iiih.. gantian mau dibayarin, tambah semangat,"

Kamu cemberut, "ye.. biarin! Lagipula emang kudu cowok yang bayar!" Kemudian disusul cengiran jahilmu.

Aku ingat, kamu memakai dress itu beberapa kali ketika kita sedang berkencan. Tentu saja aku senang kamu memakai pemberian dariku!

🔸🔸🔸

Ketika aku bangun tidur, aku selalu mengecek handphone. Padahal tidak ada apa-apa. Hanya sekadar mematikan alarm. Kutatap layar handphone, terdiam sejenak. Aku baru menyadari, mengapa wallpaper handphoneku belum berganti?

Foto kita berdua, tengah menatap matahari terbit pada tahun baru di pantai.

Aku merindukanmu, (Y/n)...

Apa yang kupikirkan?!

Kuenyahkan pikiranku, lalu beranjak mandi pagi kemudian sarapan.

"Naib... ayo bangun! Kamu harus bekerja, bukan? Itu, sarapannya sudah kusiapkan!"

Aku melongo, "bagaimana kamu bisa masuk ke apartemenku?"

Kamu menyentil dahiku, "kamu kan yang memberitahuku tentang password apartemenmu! Bagaimana sih... sudah sana, mandi dulu!"

Mandi, kemudian memakai kemeja kantorku yang telah kamu siapkan. Ah... kau sudah seperti istriku saja, menyiapkan segala keperluanku, hahaha... padahal status kita masih berpacaran.

Masakan buatanmu sangat enak. Aku sangat menyukainya. Biasanya setelah aku selesai sarapan, aku dan kamu berangkat bersama menuju tempat kerja masing-masing. Kamu yang membonceng motor matic sederhana milikku, memeluk erat pinggangku, kemudian sesekali memukul punggung atau helmku ketika aku mulai main kebut di jalan.

Story Of Us (Naib x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang