Terima Kasih

3.5K 601 84
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Seandainya keberanian dalam diriku telah terkumpul, aku pasti akan mendatangimu, meringkus mu, membawamu ke dalam kehidupanku.
Dan membawa mu untuk menikmati satu malam panjang yang bergairah bersamaku. Ditemani dengan alunan melodi indah yang menguar dari belah bibir manismu.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━



























"Ueekk .. uekk .."

Kali ini Jiyeon sukses di buat muntah oleh setiap deretan huruf yang tertera apik dalam post-it tersebut. Terdengar vulgar sekali. Biarpun aromanya memabukkan, tapi isinya sungguh menjijikkan.

Tubuhnya terkulai lemas di toilet sekolah. Beruntung saja semua orang di kelas tidak curiga ketika ia meminta izin di saat Pak Leo sibuk menerangkan pelajaran Bahasa Inggris.

Itu adalah kesalahan fatal yang pernah ia lakukan.

Jiyeon sibuk mengatur nafasnya yang tersendat di kerongkongan. Kedua matanya memejam lelah. Pening menyerang tiba-tiba membuat Jiyeon mendadak sensitif kebisingan dan suara.

UKS adalah opsi terbaik untuk saat ini.

Mencoba membawa tubuhnya yang lemas untuk bangkit, sesekali Jiyeon menyangga tumpuan berat tubuhnya dengan berpegangan pada dinding.

Pemandangan terasa berputar di luar kendali. Jiyeon meringis nyeri, langkahnya makin terasa berat hingga perlahan tubuhnya ambruk—

—namun, Jungkook datang membantu.

"Jungkook?" panggil Jiyeon pelan.

Tidak ada jawaban. Jungkook dengan cekatan membawa tubuh Jiyeon ke dalam gendongannya. Berjalan cepat menyusuri lorong untuk sampai ke UKS. Namun, suara lirih Jiyeon berikutnya menginterupsi dirinya dan lekas merunduk menatap wajah gadis itu.

"Terima kasih."

Detik berikutnya Jiyeon memejamkan mata. Makin beringsut ke dalam dada bidang Jungkook. Mencari kehangatan dan kenyamanan di tubuh kekar tersebut.

Entah Jiyeon mendengarnya atau tidak, Jungkook mulai membuka suara pelan di sela perjalanannya.

"Aku tidak yakin kau akan berterima kasih padaku di hari berikutnya."[]

POST-IT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang