Satu

65 8 65
                                    

'Prang'

Seperti biasa, pagi hari di kediaman keluarga Kim sudah di awali dengan suara gaduh. Kadang suara benda yang pecah, terjatuh, suara teriakan dan tidak jarang suara tangisan nyaring. Pelakunya adalah selalu orang yang sama, yaitu si anak sulung.

"Ya ampun, hyung... Kenapa berantakan begini?"

Tanya Taehyung, si anak bungsu.

"Tadi aku lagi minum susu, terus aku dengar suara musik Spongebob di TV. Jadi aku lari, eh nubruk meja. Mejanya nakal, Tae..."

Si anak sulung merajuk ke pada si bungsu sembari memukul meja yang tidak bersalah beberapa kali karena telah membuatnya terjatuh.

"Udah, hyung... Janga pukulin mejanya lagi, tuh lihat telapak tangan hyung jadi merah 'kan?"

Di usapnya telapak tangan sang kakak dengan penuh kasih sayang sembari meniupnya beberapa kali untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Sakit, Tae... Hiks"

Si sulung mulai menangis, air matanya perlahan turun dan membasahi pipinya yang sedikit berisi.

"Iya, Tae Tae tau pasti sakit. Makanya hyung berenti menangis ya. Nanti matanya sakit. Mendingan sekarang hyung nonton, gih."

"Ga mau nonton sendiri, maunya sama Tae Tae."

Sunggyu mengerucutkan mulutnya lucu dan menolehkan kepalanya ke kanan pertanda tidak suka.

"Iya, nanti Tae Tae temenin hyung nonton ya... Tapi sekarang aku mau beresin ini dulu, soalnya kalo ga cepet diberesin nanti takutnya ada yang luka karena kena pecahan gelas ini."

Taehyung mencoba memberi pengertian ke pada kakaknya yang saat ini sedang merajuk namun tetap menggemaskan di matanya.

"Ga Ah, aku mau di sini aja nungguin Tae Tae."

Sunggyu menarik salah satu kursi di meja makan dan duduk di atasnya.

"Hyung, lain kali dilepas ya kaos kakinya biar ga licin. Biar hyung ga sering jatuh, kan kalo jatuh nanti hyung sendiri yang sakit."

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya. Sunggyu sering kali menabrak sesuatu dan berakhir terjatuh. Jujur, itu membuat Taehyung sangat khawatir sehingga dia selalu mengingatkan kakaknya untuk selalu melepas alas kaki berbahan kain yang menyelimuti kedua kaki kakaknya itu.

"Abisnya lantainya dingin, Tae. Kalo kedinginan, aku jadi pengen pipis terus."

Lagi-lagi Sunggyu memberikan alasan yang sama.

"Lho, bukannya Namjoon hyung memberikan sandal Winnie the Pooh sepasang dengan kostum yang lagi hyung pakai sekarang? Pakai itu aja, biar kakinya anget dan ga licin licin lagi."

Taehyung dapat melihat mata kakaknya menghadap ke atas, berikut dengan sebelah tangannya mengetuk-ngetuk pelan pelipis sebelah kanannya seakan-akan kakaknya ini sedang mengingat sesuatu.

"Oia ya... Mau pake itu aja, ah!"

Sunggyu segera bangun dari duduknya dan hendak berlari, namun segera dicegah oleh adiknya.

"Hyung, lepas dulu kaos kakinya dan tolong jangan berlari!"

Taehyung sedikit meninggikan suaranya ketika memperingatkan kakaknya yang sekarang sudah mulai menjauh dari jangkauan matanya.

'Ashiyap' (Canda, deng... Seketika digampar pembaca).

"Aye aye, captain!"

Sunggyu menirukan suara kapten bajak laut di serial kartun favoritnya, tidak lupa tangannya membentuk gestur 'hormat' ke pada adiknya.

"Seokjinie, aku mau sarapan sama Koko Crunch ya!"

Sunggyu langsung mengorder makanan ke pada adiknya yang bernama Seokjin ketika berpapasan dengannya.

"Naeee- Eh hyung, tolong bangunin Myungmyung ya. Katanya hari ini dia ada pemotretan!"

Seokjin yang melihat tingkah laku kakaknya yang selalu ceria, secara tidak langsung menularkan energi positif itu ke padanya dan menjadikan dia ikut bersemangat di tiap harinya.

"Ok, boss!"

....

"El El El El El, Myungsoo L banguuuuuunnnnn!"

Sesampainya di kamar adiknya yang lain, Sunggyu langsung membuka pintu dan melompat ke atas ranjang sang adik. Dirasa tidak ada tanda-tanda pergerakan dari laki-laki yang saat ini sedang tertidur pulas, dengan isengnya Sunggyu mencolok dan memutar-mutar jari telunjuknya di dalam hidung sang adik yang dengan segera ditepis oleh si adik.

"Hyuuuuung, aku masih ngantuk... Aku baru tidur sebentar."

Myungsoo menjawab sang kakak dengan suara yang masih mengantuk lengkap dengan matanya yang masih terpejam.

"Bangun, L. Tadi aku disuru Jinie bangunin kamu, katanya hari ini kamu ada pemotretan."

Sunggyu tanpa putus asa terus membangunkan adiknya yang memang sangat susah dibangunkan setiap harinya meskipun si adik sudah tidur lama pada malam harinya.

"Iya iya, nanti L bangun. Tapi sekarang hyung boboan dulu sebentar di sebelah L dan hitung sampai lima-eh sepuluh ya. Udah itu nanti L janji bakalan bangun."

Myungsoo menepuk tempat tidur di sebelahnya yang masih kosong dan menarik tubuh kakaknya agar rebahan. Myungsoo memeluk tubuh kakaknya bagai kan guling lengkap dengan kaki yang melingkar di sekitar di atas kaki si sulung.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."

"Empat..."

"Lima..."

"Enam..."

"Tujuh..."

"Delapan..."

"Sembilan..."


"Sepuuuuluuuuhhhh..."

"Haaahhhh"

'Sialan'

Seketika rasa kantuk Myungsoo menghilang bukan karena countdown yang keluar dari mulut sang kakak, melainkan hembusan nafas naga yang keluar dari mulut dari si sulung tersebut.

"IIIIIIIIIHHHHH, HYUNG BELUM SIKAT GIGI YA?!"

Bersambung...

Ok, maaf kalo ga jelas. Neneng cuma mau bikin cerita dengan gaya lbih santai aja dan dengan bahasa yang "neneng banget". Makasih banyak buat kalian yg udah sudi mampir di lapak neneng dan meninggalkan jejak setelah baca work yang gaje ini. Kalo ada yang ngerasa ga suka, bisa kan langsung tinggalin work ini tanpa harus kasih komen jelek?






The Kims (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang