٣ - Pertemuan Dan Target

492 25 14
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

-Selamat membaca, ambil yang baik buang yang buruknya-

•┈┈••••○○❁🕌❁○○••••┈┈•

HILYA dan Shakira berjalan keluar dari pasar masih dengan rasa trauma akibat perdebatan tadi sehingga banyak orang yang melihat kejadian itu.

Langkah Hilya dan Shakira terhenti karena di hadang oleh kedua kaki yang menghalangi langkahnya. Perlahan tatapan Hilya dan Shakira mengamati pakaian dua orang yang sedang menahan langkahnya tersebut.

Celana jeans yang di robek dengan sengaja, serta baju hitam yang sudah pudar dengan gambar tengkorak, kalung rantai yang berkarat, bibir hitam akibat rokok sedang mengulum pentol korek api, rambut pirang yang berantakan. Gaya mereka begitu sama persis hanya gambar di bajunya berbeda.

"Ada apa?" tanya Hilya.

"Ada apa ada apa. Gue dengar lo orang baru di sini yang bikin ulah kan? bikin resah warga aja lo!" ucap salah satu dari mereka.

"Pertama lo bayar karena memasuki pasar, kedua lo bayar karena orang baru dan ini kawasan kekuasaan gue, ketiga lo harus bayar karena bikin resah warga," tutur temannya lalu menadahkan tangannya.

"Maaf sebelumnya tapi memasuki pasar itu di mana-mana gratis," ucap Hilya dan Shakira hanya terdiam ketakutan.

Salah satu dari mereka menggebrak gerobak yang ada di sampingnya membuat Hilya dan Shakira terperanjat, "ya ini kawasan gue! ngejawab aja lo. Semua orang yang memasuki pasar di sini langsung bayar nggak banyak cingcong kayak lo!"

"Bayar saja Hil," ujar Shakira berbisik namun masih bisa terdengar jelas oleh mereka.

"Tuh, teman lo aja nurut sama gue. Lo susah banget tinggal kasih duit doang."

"Uang memang bisa di cari dan bersedekah itu memang ibadah. Tapi sedekah apa seperti ini? ini namanya pemaksaan, saya tidak mau memberi karena jika saya beri maka kamu akan memakan uang haram dan saya ingin kalian memakan uang halal. Anggota tubuh kalian masih sempurna dan kalian masih muda, gunakan untuk bekerja." Ucapan Hilya tidak di terima baik oleh mereka, salah satu dari mereka mendorong bahu Hilya seraya mendekat, "lo nggak perlu ceramah! gue butuh duit dan gak peduli halal atau haram yang penting bisa gue nikmatin!"

"Hil aku panggil Hasbi ya," ujar Shakira ketakutan namun Hilya menggeleng, "tidak perlu."

"Kamu ingin makan gratis? baju gratis? tempat tinggal gratis?" tanya Hilya.

"Gue ingin uang!" bentak laki-laki itu tepat di wajah Hilya membuat Hilya antusias memejamkan matanya.

"Saya akan memberikan kamu tempat tinggal dan makan gratis," ujar Hilya.

"Pergi lo dari sini! buang-buang waktu aja lo!" murka laki-laki itu lalu mendorong Hilya, sedangkan temannya dari tadi hanya terdiam saja. Shakira segera menarik Hilya pergi menuju parkiran tempat Hasbi menunggu.

Dari kejauhan mereka melihat Hasbi baru saja turun dari mobilnya, "astaghfirullah. Kalian lama sekali bikin cemas saja, saya kira kalian tersesat di dalam."

Hilya tersenyum. "Tadi kita di hadang ibu-ibu dan preman pasar," ujar Shakira.

"Karena apa?" tanya Hasbi cemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang