Prolog

37 11 2
                                    

Senja selalu jingga, tetapi hitam pada akhirnya.
Bahagia selalu indah, meski luka selalu mengikutinya.

@Vi

"Mamaaa!"

Cewek itu berteriak saat mendengar suara tabrakan tepat di mana mama dan adiknya berada. Dari seberang jalan ia berlari mendekati kerumunan.

Dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, cewek itu membelah kerumunan. Ia menunduk melihat darah yang mengalir hampir menyentuh ujung sepatunya.

"Mama, Auva."

Ia berjongkok, tangannya terulur untuk menyentuh tubuh penuh darah itu. Tubuh orang yang sudah melahirkannya serta tubuh mungil adik yang selalu disayanginya. Tangannya gemetar, matanya pun terpejam.

Belum sampai tangan itu menyentuh tubuh sang mama, beberapa orang berbaju putih mulai menyingkirkan orang-orang yang berkerumun di sekitar tempat itu.

"Maaf, Dik. Kami harus segera membawa korban ke rumah sakit," ijin salah seorang suster.

Masih dengan derai air mata, cewek itu mengangguk pasrah. Rela tidak rela ia harus ikhlas melihat tubuh lemah mamanya diangkat ke atas brankar dan dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Sedangakan tubuh adiknya digendong seorang suster yang juga dibawa masuk ke dalam mobil ambulans.

"Mama, maafin aku. Seharusnya tadi aku nggak perlu nyuruh mama ke sini buat lihat mereka! Aku bodoh, bodoh!" Ia terus menangis menyesali kebodohannya.

"Kenapa senja selalu merenggut kebahagiaanku!?"

🍃🍃🍃

Mampir yukk gaess😘no cuap cuap manja, but jan lupa vote and commentnya 😆

I present this story to
TWOAOFFICIAL
kenzoazzahra19
fianei

Violetta (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang