Setan

57 7 0
                                    

"Kapan aku mati?"
























"Aku sudah tidak kuat lagi menghadapi ini"






















"Orang² sudah tidak peduli dan tidak mau mengerti kepadaku"

























"Ya, aku tahu, diusia remajaku seperti sekarang, teman²ku juga mengalami masalahnya masing²"

























"Namun, mereka selalu memaksaku untuk mengerti keadaan mereka"






























"Dan, mereka malah tidak mau mengerti balik keadaanku"

































"Setiap ku dibentak, dimarahi atau dihina, aku hanya diam setelah itu menangis"























"Aku tidak bisa melawan. Aku rasa itu tidak perlu"




























Karena aku berpikir
































Ketika lawan seperti setan, kita harus seperti malaikat






















"Namun disinilah aku merasakan sakitnya yang luar biasa"
























"Hiks..... Aku hanya ingin didengar bukan malah dipojokan"
























"Aku hanya ingin dirangkul, bukan malah dijauhi"
























"Aku hanya ingin dipeluk, bukan dipukuli"







































"Sesulit itukah? Benar² sulit."


































Aku menatap diriku sendiri dicermin.. Sangat menyedihkan. Kantung mataku sangat hitam dan mataku sangat sembab. Aku tidak bisa mengeluarkan air mata lagi dan didalam mulutku, aku hanya bisa mengeluarkan suara sesenggukan.

Aku terduduk memeluk tengkukku didalam kegelapan kamarku dan menatap diriku dalam cermin. Sudah beberapa hari aku tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Dan faktanya ya, aku sakit. Sakit mental.

Dan yang lebih menyedihkan ialah
Keluargaku bahkan temanku tidak pernah peduli akan keberadaanku sekarang.

Orang tuaku hanya selalu berkata "anak sialan nyusahin aja ortu. Mamah nyesel udah ngelahirin kamu. Kalo udah kesetanan mamah bunuh aja kamu walaupun sekalian dipenjara juga"

Keluarga selalu bilang "liat tuh anak, gak bisa jaga diri ya, muka, rambut, kucel amat. Lihat pakaiannya itu itu aja kaya yang gak punya lagi"

Temanku selalu bilang "alay lo, gitu aja mewek. Gitu aja jadi sedih, tiap gue tanya kenapa? Pasti masalahnya itu² aja hadeuh"

Hanya itu yang paling sering kudengar dan kuingat. Padahal masih banyak tapi aku tidak ingin membicarakan itu.

"Hey, kau pasti lelah ya dengan keadaan ini?" sebuah bisikan ditelingaku yang selalu datang setiap aku menangisi masalahku. Dan sepertinya, aku sudah terbiasa dengan suara itu.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Bagaimana kalo kau ikuti apa yang aku katakan? Aku jamin masalah didunia mu akan terlepas. Aku jamin itu!" tiba² sebuah tangan panjang dan hitam memegang pundakku.

"Aku takut..."

"Hey, ayolah!! Ini akan sakit sebentar dan setelah itu masalahmu selesai didunia. Aku hanya memberimu kesempatan. Dan ini yang terakhir aku tawarkan"

Aku berpikir sebentar. Sebenarnya aku sudah melakukan percobaan bunuh diri yang tidak bisa kuhitung. Namun hasilnya selalu gagal.

"Bagaimana?"

Aku hanya mengangguk. Tiba² saja, badanku serasa lemas dan bergerak dengan sendirinya. Aku dikendalikan! Aku mulai berjalan menaiki tempat tidurku kemudian memegang tali yang diikatkan diatas. Itu adalah tali yang kuikatkan kemarin untuk percobaan bunuh diriku. Namun, hasilnya gagal karena aku ketahuan oleh adikku.

Aku kemudian diam didepan tali itu dan perlahan mulai meloncat dan spontan saja, kepalaku langsung masuk kedalam tali itu.

Hukkk... Rasanya sakit sekali. Tenggorokanku mulai memanas meronta meminta oksigen, dan jantungku berdetak sangat kencang. Aku terus meronta ingin lepas namun tanganku tidak bisa digerakkan. Perlahan aku mulai lemas dan pandanganku mulai kabur.

Aku terbangun dan mendapati diriku sendiri sedang dirumah sakit. Aku sangat kaget melihat keadaanku dengan mata terbelalak dan leher luka parah. Ternyata, aku berhasil membunuh diriku sendiri. Namun apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa aku jadi seperti ini? Kenapa aku tidak masuk kedalam neraka? Kalau surga, itu tidak mungkin. Pasti aku akan langsung diusir dan tidak diijinkan masuk.

"Maapkan aku, tuhanku tidak mengijinkan orang yang bunuh diri masuk kealamnya dan alamku. Kau harus gentayangan seperti ini" sesosok bayangan hitam besar tertawa terkekeh dihadapanku kemudian menghilang begitu saja.



"Jika kau melakukan apapun sesuai perintaku, maka urusan didunia mu akan selesai. Percayalah itu"

"Ya, masalah diduniaku memang selesai namun masalah keabadiaanku sekarang!!"

"Aku ditipu setan sialan"

Creepy HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang