Suara derungan motor sport hitam yang sudah sangat dikenali oleh orang-orang yang bersekolah disini bahkan juga dihafal oleh guru-guru yang mengajar disini. Suara itu mulai memasuki area sekolah yang sedang ramai-ramainya karena merupakan hari pertama masuk sekolah dan pastinya ada murid baru yang baru aja bersekolah disekolah ini. Sosok itu tetap melajukan motornya tanpa memperhatikan tatapan-tatapan yang diberikan oleh kaum hawa disekolah ini.
Buru-buru dia memarkirkan motornya , karena dia paling ga suka kalau jadi pusat perhatian oleh kaum hawa disekolah ini. Memang kenyataan dia sudah menjadi idaman kaum hawa namun dia tidak suka diperhatikan secara intens oleh siswi disini.
"tumben ga telat Jeff?" tanya seseorang ketika cowok itu masuk kekelas. Yang ditanya hanya menganggukkan kepala dan langsung duduk dan menyiapkan posisi untuk dia melanjutkan tidur yang terpotong karna harus masuk sekolah.
Dia Jeffri Dermaige cowok blasteran America-Indonesia yang memiliki paras yang sangat tampan dan rupawan yang diidam-idamkan kaum hawa. Tapi jangan focus ketampanan dia aja, jangan lupa bahwa dia juga dijuluki sebagai manusia es yang dingin, cuek dan datar yang bisa berjalan.
"mau cari dedek gemes baru ngga nih Jeff? Sekalian tptp." Tanya Roy yang notabene temen deket Jeffri yang memiliki kepribadian berbanding terbalik dari Jeffri. Sampai sekarang Roy masih betah temenan sama Jefri karna mereka udah sahabatan dari sebelum sekolah jadi udah klop dari dulu.
"engga dulu deh, lagi ngantuk parah w." cuek dan singkatan sealakadarnya khas dari Jeffri.
Jeffri mulai larut dalam tidurnya sementara Roy asik berkelana mencari dedek gemes baru untuk jadi target barunya. Sudah berlalu lama akhirnya Jeffri bangun dari tidurnya dan mulai kebingungan mencari keberadaan Roy. Saat ingin berjalan kearah kantin tiba-tiba seorang siswi menghampirinya.
"kak, boleh minta tanda tangannya nggak?" ternyata gadis yang baru mengikuti kegiatan awal tahunan disekolah ini.
" hm. Temuin gue ditaman belakang pulang sekolah." Dan Jeffri akhirnya memberi tanda tangan lalu meninggalkan gadis itu.
" WOI KAK, JAM PULANG KITA BEDA." Teriak gadis itu kearah Jeffri yang secara perlahan menghilang dibelokan ujung.
Celingak celinguk mencari keberadaan Roy taunya dia mojok bareng mie goreng.
"woy badak, makan mulu kerjaan lu." Teriak Jeffri ke Roy, jangan pada bingung ya kenapa sifat Jeffri bisa beda ke Roy pokoknya Jeffri engga banget kalo udah sama Roy.
"udah lu kalo mau makan pesen aja." Tawar Roy
" tumbenan amat lu, mau traktir?" tanya Jeffri dengan senang
" Ya enggaklah, kan biasanya juga lu yang bayar."
" Anjj lu Roy." Kata Jeffri sambil menjitak kepala Roy.
Setelah itu Jeffri kewarung langganan dan memesan makananannya dan kembali lagi makan berdampingan dengan Roy si manusia aneh seantero raya.
Lagi asik-asiknya menikmati hidangan ternikmat ini tangan Jeffri disenggol-senggol oleh Roy
"Paan sih, ganggu aja." Sewot Jeffri
" itu ada yang nungguin."
" hah, eh kamu ngapain disini bukanya masih mpls?" tanya Jeffri dengan ekspresi kaget.
"iya baru istirahat, aku cuman mau ngomong kalo kita pulangnya ga barengan jadi nanti gabisa nemuin kakak." Jawab gadis itu dengan lugu
"oh gitu, ydah kapan-kapan aja." Balas Jeffri dengan nada yang cuek dan dingin
" kalo gitu aku balik ke aula dulu ya kak." Pamit dia
"hm."
Setelah itu Jeffri melanjutkan makan dan ditemani Roy dengan tatapan bingung ke Jeffri, katanya tidur dikelas kok malah dapat dedek gemes baru pake ga bilang-bilang lagi kalau mau ketemuan lagi. Ditengah kalutnya dengan pikiran Roy tiba-tiba Jeffri menjitak kepala Roy.
" Lu mau jadi penunggu kantin apa, daritadi bengon mulu. Gamau balik kekelas lu?"
"mau lah, sok atuh."
Sesampainya dikelas Roy langsung menyerbu Jeffri dengan berbagai pertanyaan yang menghantui benaknya. Karna seseorang yang tidur kok tiba-tiba didatengin dedek gemes yang katanya diminati siswa-siswa disekolah ini. Dan yang bikin gondoknya si Roy, Jeffri cuman jawab
"kepo lu." Jawab singkat Jeffri dengan nada sewot khas dia.
"nge gas amat iduplu." Gimana ga kesel coba, ditanyai baik-baik sewot gitu jawaban kan pengen nimpuk dia jadinya.
Riuh suara sorak sorai para siswi yang berjejer mengelilingi lapangan basket. Suara riuh memberi semangat kepada Jeffri yang sedang berlatih basket untuk mempersiapkan pertandingan yang akan berlangsung bulan depan melawan tim basket sekolah yang notabenenya musuh bebuyutan SMA Josh.
"ayo kak Jeff semangat!!"
"Jeffri semangat!!" teriak gadis-gadis yang berdiri berjejer mengelilingi lapangan basket ini.
Jeffri tak menggubris apapun yang diucapkan oleh gadis-gadis alay yang meneriakan nama dia. Jeffri hanya terfocus pada satu gadis yang duduk diujung lapangan ini. Beda dengan yang lain, ketika gadis lain sibuk menyerukan nama dia, gadis itu hanya terfocus pada buku yang dia bawa dengan sebuah pensil sambil mendengarkan suara musik yang keluar dari earphone dia.
Jeff menyudahi latian kali ini dan dia memutuskan untuk menghampiri gadis itu.
"udah sore, ngapain belom pulang?" tanya Jeff dengan ciri khasnya.
"gabut kalo pulang." Jawab gadis ini ga kalah dingin dari Jeff.
Perasaan tadi siang nih cewek biasa aja ke gue, kenapa jadi cuek banget sekarang dah, jadi bingung apa dia punya kepribadian ganda.
"perasaan tadi siang lo baik ke gue, kenapa sekarang jadi sewot?" tanya gue secara perlahan takut diamuk.
"ya karna tadi gue butuh tanda tangan lo, gue dihukum sama OSIS suruh dapetin ttd lu."
" oh jadi manfaatin gue doang?"
"aduh, salah omong deh gue. Bukan gitu. Ya intinya gue males aja berurusan dengan kakak kelas yang popular."
"karna lu udah bikin gua ga mood, mulai sekarang lo harus selalu ada disamping gue sampai gue bilang lu jauh-jauh dari gue."
"gue mau balik lo mau gue anterin atau pulang sendiri?" tawar gue pada dia.
"ga, gue bisa balik sendiri."
"ati-ati ya kalau udah sore gini biasanya penunggu sekolah suka keliling, ati-ati aja kalau lu digondol." gua mencoba mentakut-takuti dia.
"Fine. Gue pulang sekarang. BYE KAKAK KELAS!"
Anjir kenapa gue jadi ditinggalin gini sama tuh bocah.
Sesampainya dirumah Jeffri lekas menuju kamarnya, karena jam segini biasanya orangtuanya belom pulang. Jeffri menanggalkan seragamnya lalu memutuskan untuk membilas badannya agar saat istirahat nanti terasa nyaman. Setelah selesai membersihkan badan dll Jeffri membaringkan badannya dikasur yang sudah dianggap seperti pasangan dia karena jika sudah bersama kasur Jeffri akan lupa segalanya. Sambil berbaring dengan menatap langit-langit kamar tiba-tiba terlintas dipikirannya bocah tengil adek kelas yang tadi dia temui disekolahan. Jeffri sedikit bingung karena dia aja ngga tau nama adek kelas tadi siapa, muka aja cuman sekilas teringat oleh Jeffri tapi kenapa adek kelas tengil itu tiba-tiba hinggap dipikiran Jeffri.
YOU ARE READING
JEFFRILLONA
Roman pour AdolescentsSemua harus berakhir setelah apa yang kita lalui. Apa dengan kata berakhir dan jalan dengan sendirinya apa kita masih bisa merasakan kebahagiaan dan kasih sayang yang selama ini telah kita lalui? -Jeffri Dermaige #RANK 3 kisah remaja (9/9/19) #rank...