Chapter 7

1.3K 213 59
                                    

Kotak di tangan Yoona berdebu. Yoona harus menyapukan jemarinya di atas permukaan penutup kotaknya untuk membukanya. Yoona menjentikkan jarinya. Butiran debu yang hampir tak terlihat, beterbangan sebagian. Perempuan itu terbatuk sekali, namun segera ia kuasai. Berapa lama kotak itu ada di kolong ranjangnya? Sejak ia pindah ke apartemen ini sejak kuliah hampir sepuluh tahun lalukah?

Yuri pernah menanyakan Yoona tentang beberapa kotak Yoona yang tak terbuka—jikalau Yoona butuh bantuan untuk menata barang di kamarnya. Namun Yoona selalu menolak. Ia memilih menyembunyikannya dari pandangan mata.

Ada sepatu baletnya ketika masih kecil. Ada pita-pita miliknya. Ada boneka seukuran gantungan kunci.

Dan album foto.

Membuka lembarannya pelan, ia menemukan potret usang ia … dan ayahnya.

Im Seulong, yang meninggalkannya karena penyakit kanker. Inspirasi dan motivasi terbesarnya untuk menjadi seorang dokter. Kenangan-kenangan masa kecilnya berlarian dalam ingatan Yoona. Perempuan itu memejamkan mata sejenak, menarik napas panjang.

Menjadi dokter adalah … cita-cita terbesarnya.

'Aku tidak mau bersama dengan orang yang tidak punya hati seperti itu.'

Yoona memasukkan barang-barang masa kecilnya itu kembali ke dalam kotak. Ia menutup kotaknya dengan keras—membuat debu-debu halusnya beterbangan.

Yoona menghela napasnya berat.

Sebutir air mata meluncur jatuh dari mata kiri perempuan itu.

Yoona menguceknya kasar.

Pasti karena debu.

.

.

.

.

"Lokasi kecelakaan tepat di pintu perlintasan kereta."

Leeteuk berdiri di kabin mobil truk unit milik tim pemadam kebakaran, memberi informasi pada timnya sementara kendaraan itu terus melaju menuju lokasi. Suara Leeteuk bersahutan dengan suara sirine dari luar. Tak butuh waktu lama, kendaraan-kendaraan tim penyelamat sampai di lokasi.

Langit sudah gelap. Kobaran api dari truk tangki minyak menyala-nyala. Begitu melompat turun, Eunhyuk dan Donghae langsung fokus pada pembagian tugas, berusaha memadamkan api bersama tim yang lain. Ada pula tim-tim lain yang berusaha mensterilkan lokasi dari warga sekitar yang berkerumun ingin melihat.

"Informasi mobil lawan kecelakaannya macet di tengah perlintasan pintu kereta." Leeteuk membaca cepat kertas laporan di tangannya sembari memakai helm keamanan. "Siwon. Di mobil itu masih ada penumpang yang terjebak. Kaubawa satu petugas medis untuk mengecek kondisi korban."

Siwon menoleh, tepat ketika Yoona menatapnya balik.

Tadinya ia berniat memanggil Yuri saja, namun Siwon tak menemukan perempuan sexy itu. Ada Yoona. Ia memberi isyarat mata pada Yoona agar mengikutinya.

Tanpa kata-kata, Yoona mengikuti lelaki itu berlari.

"Hyoyeon, kauhubungi pihak stasiun terdekat untuk melaporkan insiden ini. Minta mereka menahan kereta yang berangkat melalui jalur ini."

Emergency Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang