;-manis

1.8K 301 14
                                    


Minhee sampai didepan cafe yang dijanjikan. Minhee sama sekali tidak melihat Nara disana.

Minhee mengeluh frustasi. Ia mengambil ponsel nya hendak menghubungi Nara.

NaraKim
kak
kak minhee
kak
p
p
p
kak jadi gak sih?
lupa ya?
gw balik deh kak
udah jadi gembel berjam-jam disini
wkkwkw.

"Anjir"

kmnhee
nar
ra
maaf
maafin gw
maaf banget
gw kerumah ya?

•//•


Minhee sampai tepat pada depan gerbang rumah Nara. Ternyata yang membuka kan pintu nya adalah Yohan.

"Bang, Nara ada kan?"

"Ada noh lagi mewek. lu apain tolol"

"ya pokoknya gara-gara jiheon"

"anjir berulah lagi si ular?"

Minhee menghiraukan pertanyaan Bang Yohan dan memilih untuk masuk kedalam rumah tersebut.

"Sialan" ucap Yohan.

Minhee melanjutkan langkah nya menuju kamar Nara.

'Ra? nara?'

Ucap Minhee sambil mengetok pintu kamar Nara.

Nara sadar bahwa itu adalah suara Minhee. Nara tidak memperdulikan nya. Toh pintu nya juga sudah dikunci, pikir Nara.

cklek-

"loh ga dikunci?" ucap minhee dari ambang pintu.

Nara kaget saat mendengar suara pintu terbuka. Seingatnya pintu itu sudah ia tutup.

Alhasil, Nara masuk kedalam selimut nya karena malu.

Minhee menghampiri Nara.

"Jangan ngambek ya"

"maafin gw"

"ihh nar maafin dong" Ucap Minhee saat merasa dikacangi oleh Nara.

"gak mau" ucap nara pelan.

"beneran ngambek ya?"

"tau ah. udah cape-cape dandan tau" ucap nara kesal.

Minhee terkekeh pelan. Minhee mendekat kearah Nara dan memeluk Nara yang berada didalam selimut dari arah belakang.

ngerti gak gimana? kayak di backhug dari luar selimut gitu.

"Ih apaan sih kak. lepas ih"

"gak"

Nara sudah misuh-misuh di dalam selimut. jantungnya dugun-dugun tidak karuan.

Nara memberontak pelukan Minhee. Tetap saja tenaga Minhee lebih kuat dari Nara.

"maafin dulu ya" ucap Minhee pelan.

"ngak. sana ish kak ntar pacar lu marah ke gw"

Minhee kaget dengan jawaban Nara.

"siapa? kan pacar gw cuma elu"

"ga lucu kak bercanda nya"

Minhee tertawa singkat. "Jiheon ya?"

"dia bukan pacar gw" sambung Minhee.

"mau gw ceritain gak?" Ucap minhee sambil membuka selimut yang menutupi Nara.

Nara mengangguk gemas. Minhee mengeratkan pelukannya pada Nara.

"dia tadi telepon gw pas gw mau berangkat. katanya abangnya sakit. gw langsung dateng karna gw panik. taunya gw diboongin sama dia."

"gw punya utang budi sama abangnya jiheon. gw hampir kecelakaan kalo gak dibantu abangnya dia."

"jadi gw sama jiheon gak ada hubungan apa-apa. beneran deh. jangan ngambek ya"

"ngak ngambek tuh" balas Nara.

"kata bang Yohan, Nara nya lagi mewek dikamar"

Nara sedang mengumpat menyebut nama Yohan

Nara menggelengkan kepalanya cepat.

"ngak ya. siapa suruh percaya sama bang yohan"

Minhee mengelus surai hitam milik Nara dari belakang.

"lucu ya kalo lagi malu."

"IiHhh ngak ya. udah ih lepas pelukannya. betah amat sih"

"iya betah. banget"

"ishhsh lepas gak!" tingkat kecepatan jantung Nara seperti nya sudah dipuncak.

"gak mau"

Nara pasrah memohon-mohon pada Minhee. Akhirnya nara memutuskan untuk diam.

"ra"

"ha?"

"jadi pacar gw yuk"

"HAH?"







tbc.

maap banget kalo jelek ya huaaaa :')

kalo kurang ngefeel maaf ya ges :') masih abal aku..

luv,
peachylla







sticky note | Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang