0.0

10.7K 468 26
                                    

Halo apakabar?
Aku kembali dengan cerita baru. Disini aku masih membawa cerita vrene. Tapi mungkin nanti juga bakalan publish cerita baru lain entah itu yang Seulmin, atau Yoongi. Masih memikirkan kira-kira lebih baik yang mana. Tunggu aja ya.

Dan untuk cerita ini akan ada bumbu bumbu fantasy nya hehe. Dan sebelum itu yuk lihat dulu juga trailer nya. Aku sangat amat amatir dalam hal mengedit video, tapi ini sayang banget kalau tidak dipakai jadi aku sertakan aja. Hehe kebanyakan ngomong ya, yaudah deh langsung aja.



___

Jika bertanya tentang bagaimana bisa Taehyung menjalani karirnya saat ini, padahal ini sama sekali bukan apa yang diinginkan orangtuanya ataupun dirinya sendiri, itu karena keadaan. Ya, tidak sepenuhnya dia menginginkan menjalani karirnya sebagai seorang penyanyi, atau Lebih tepatnya orang lain biasa memanggil dengan nama Idol. Ini semua karena keadaan yang tiba-tiba saja membawanya dalam dunia hiburan ini. Kedua kakak laki-lakinya bahkan berada di dunia yang sama. Hanya saja, sedikit berbeda, tidak sepenuhnya sama dengannya. Ketiga adik kakak itu lebih memilih menggeluti dunia hiburan padahal perusahaan besar ayahnya sudah menunggu untuk mendapatkan pemimpin baru untuk menggantikan ayahnya yang sudah menua.

Sesekali jika keempatnya bertemu -termasuk ayah mereka, perdebatan akan terjadi di sana. Bukan antara saudara lagi, melainkan perdebatan antara mereka dan juga ayah mereka sendiri. Hingga berakhir dengan pergi meninggalkan rumah dan lebih memilih hidup mandiri, terkecuali yang tertua kedua, Kim Namjoon yang lebih memilih tetap bersama ayahnya. Meninggalkan impiannya untuk menjadi seorang aktor demi menuruti keinginan ayahnya. Setidaknya, dia bisa menikmati kemewahan atas apa yang dia lakukan, tidak seperti adik-adiknya yang harus berjuang untuk sekedar mendapatkan tempat tinggal yang layak.

"Tae, kau yakin tidak akan pulang? Lihat hyung, tidak menjadi aktor pun masih bisa hidup. Dan bahkan sudah menggantikan ayah. Masih belum terlambat untuk kau pulang, kau bisa juga menjadi Ceo untuk cabang perusahaan," ucap Namjoon dengan setelan jas mewah yang dia kenakan. Dimana dia tengah berada di sebuah apartemen kecil milik Taehyung.

"Tidak tertarik," jawab Taehyung singkat sembari duduk bersandar, menyalakan tv kecil di hadapannya.

"Karirmu bahkan masih begini saja setelah hampir berbulan-bulan. Menjadi Idol itu tidak akan bertahan lama, Tae." Namjoon tetap menguatkan tekadnya untuk membujuk adik bungsunya itu. Sungguh, rasanya tak tega melihat kehidupan adiknya yang berbanding terbalik dengan kehidupannya sendiri.

"Aku akan berusaha untuk menjadi Idol yang mendunia. Mendapatkan uang, dan kupastikan aku akan lebih kaya darimu dan juga Seokjin Hyung. Seokjin Hyung yang hanya seorang model saja sekarang bisa sesukses itu, aku juga pasti bisa. Hanya saja, memang untuk di bidangku membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama."

"Bahkan ini bukan impianmu. Kau dulu sangat ingin menjadi pengusaha bukan? Baiklah, buat usahamu sendiri dan hyung akan membantumu. Hyung akan pastikan usahamu tak kalah sukses dari perusahaan Ayah."

"Itu dulu hyung. Dulu sekali. Sebelum aku membenci ayah. Sebelum ayah menghancurkan mimpi seseorang. Dan aku disini, akan menggantikannya untuk mencapai mimpi yang dia inginkan. Mimpi yang ayah hancurkan dalam hidupnya, dan ayah tidak akan pernah bisa menghancurkannya lagi. Hyung, kalau kau hanya ingin terus membujukku, lebih baik pergi dan jangan pernah kemari lagi, lakukan saja seperti ayah. Tidak menganggapku lagi berada di dalam keluarga kalian." Taehyung kembali mematikan tvnya. Berjalan menuju kamar dan menutup dengan keras pintu kamarnya. Pertanda jika Taehyung sedang marah dan kesal.

Namjoon yang melihatnya menghela nafas berat. Melonggarkan ikatan dasi yang ia kenakan dan lebih memilih meninggalkan hunian Taehyung yang sebenarnya benar-benar tak layak untuk ditinggali.
____

"Bae Joohyun! Sampai kapan kau akan seperti itu? Kau adalah seorang putri, bagaimana bisa kau sama sekali tidak pernah menghargai rakyatmu. Terlebih seorang wanita yang jelas sama sepertimu."

"Ayah, aku dan wanita tua itu berbeda. Aku seorang putri, aku keturunan dewi yang berkuasa. Dan dia? Cih, rakyat rendahan yang bahkan tak memiliki kekuatan apapun. Sampai-sampai anaknya saja terlantar dan mati kelaparan." Gadis dengan rambut blonde itu memandang kesal pada ayahnya yang sudah berada di depannya. Berdiri melipat kedua tangannya di depan dada, dengan mata yang menatap tajam.

"Joohyun! Sikapmu sama sekali tidak mencerminkan seorang putri kerajaan. Kau! Lebih baik kau berubah menjadi patung agar tidak bisa melakukan apapun." Seorang wanita paruh baya yang juga berada di depannya ikut bicara dengan nada tinggi. Sudah terlalu kesal dengan anak gadisnya yang selalu membuat masalah.

"Lakukan! Lakukan saja. Ibu juga sama saja seperti ayah. Tidak pernah membelaku. Padahal wanita tua itu sudah sepantasnya aku beri hukuman, karena tidak menghormatiku yang sedang lewat di sana hanya karena anaknya mati." Joohyun ikut meninggikan nada suaranya. Mata birunya menjadi lebih terlihat.

Ayahnya yang sudah mengepalkan tangan menahan amarah benar-benar tak bisa menahan lagi. "Tuhan, dewa dan dewi. Aku ijinkan kalian untuk memberi hukuman pada anak gadisku, Bae Joohyun. Biarkan dia menanggung dosa-dosa yang telah dia perbuat." Ayah Joohyun menunjuk anak gadisnya. Membuat Joohyun panik dengan adanya sebuah kilatan yang tiba-tiba saja muncul di sana.

"Ayah! Ibu! Maafkan aku. Jangan biarkan aku dihukum. Aku bersalah. Kumohon." Joohyun berjalan menghampiri kedua orangtuanya. Memohon dengan meraih tangan ibunya walaupun ditepis berkali-kali.

Tapi, tak lama setelahnya Joohyun menghilang dari sana. Menghilang begitu saja bersama kilatan cahaya yang tadi sempat terlihat di sana. Ayah Joohyun menghela nafas berat, tahu jika permintaannya dikabulkan. Dan Bae joohyun, putri kerajaan satu-satunya tengah diberikan hukuman. Tangannya terulur menenangkan istrinya yang tampak bersedih. Namun, bagaimanapun ini harus dilakukan demi Joohyun sendiri, demi kerajaan ini.

"Biarkan Joohyun menanggung hukumannya. Kita serahkan semuanya pada Tuhan dan juga para dewa. Semoga Joohyun bisa berubah setelah mendapatkan hukumannya."

.
.
.

Tertarik gak kalian dengan ceritanya? Kalau banyak yang tertarik aku lanjut. Kalau nggak aku ganti dengan cerita yang lain.

MATRYOSHKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang