Halo, sebelumnya mau minta maaf karna baru bisa ku lanjut lagi. Maaf bikin kalian menunggu lama.
Dan kayanya untuk matryoshka ini akan menuju ending dalam beberapa part lagi. Jadi apakah happy ending atau sad ending, mohon ditunggu aja hehe____
Taehyung hendak melayangkan kembali sebuah pukulan pada Suho, emosinya sudah terlalu memuncak. Melihat wajah suho saja sudah melihat nya muak dan kesal, ditambah dengan Irene yang menahan tubuh Suho dan menjaganya. Hatinya terasa terbakar.
"Taehyung, cukup. Sebenarnya ada apa? Kenapa kau memukul Suho seperti ini? Kalian sudah saling mengenal? ". Irene berdiri diantara keduanya, berusaha menghalangi agar tak ada lagi satupun diantara mereka yang terluka.
Suho terkekeh. "Tidak apa-apa, dia memang selalu seperti itu saat melihat ku. Mungkin terlalu iri dengan ketampananku "
Taehyung hendak kembali memukul Suho mendengar candaan yang bahkan terdengar menjijikan, namun Irene menahan tangannya.
"Taehyung, kau mungkin memang sedang emosi tapi tenangkan dulu dirimu. Aku tidak tahu masalah kalian apa jadi kumohon jangan membuat keributan seperti ini."Taehyung menepis tangan Irene kasar. Menatap keduanya bergantian. "Kerja sama yang bagus. Drama yang hebat, sialan" Taehyung memutar badannya. Bahkan dia melupakan alasannya untuk mengambil ponsel mya yang tertinggal, dan lebih memilih melangkahkan kaki untuk pergi dari sana.
"Joohyun dan aku bisa mati kalau dengan sengaja memberitahumu " Ucap Suho dengan suara yang lebih keras. Membuat Taehyung yang sudah berjalan beberapa langkah itu berhenti, mencerna ucapan Suho namun tak berniat untuk menoleh.
"Joohyun mempertaruhkan semuanya untuk menjadi manusia, dan aku hanya membantunya sebagai jaminan. Dan nyawa kita berdua menjadi taruhannya jika sampai dengan sengaja memberitahu mu sebelum takdir yang mempertemukan kalian kembali. Gila saja jika aku kehilangan nyawa demi kisah percintaan kalian berdua" LanjutnyaTaehyung mematung, begitu juga dengan Irene yang mulai mengerti apa yang terjadi. Dan satu hal lagi, kini Taehyung rasanya ingin sekali mengubur dirinya dalam dalam ditanah atau hilang bagai debu yang ditiup angin. Pasalnya, dia bahkan terlalu malu untuk menoleh atau berbalik menghadap keduanya setelah mengetahui kesalah pahaman yang berujung memalukan ini.
Apakah ia harus berbalik dan meminta maaf? Tapi itu terlalu memalukan. Atau pergi begitu saja? Itu juga sama saja dengan menyatakan perpisahan lagi dengan Irene.
"Masih mau mendengar ceritanya tidak? Irene juga sama memderitanya denganmu." Ucap Suho saat Taehyung masih bergelut dengan pikirannya. "Masuklah kalau masih ingin mendengar" Suho berjalan masuk, sedikit tersenyum miring melihat Taehyung yang sedang gelagapan.
"T-tae" Panggil Irene ragu
"Baiklah, ayo masuk" Taehyung memegang tangan Irene erat kemudian menghela nafasnya seakan bersiap-siap untuk menghadapai apa yang ada didalam sana.
.
"Jadi kalian menjadi manusia sekarang?" Tanya Taehyung setelah ketiganya sudah duduk saling berhadapan.
"Tidak berniat meminta maaf dulu?"
"Sialan, cepat jelaskan saja "
"Cih, aku jadi malas untuk bercerita. Sangat tidak sopan"
"Brengsek. Baiklah maaf. Cepat jelaskan"
Suho terkekeh. "Awalnya hanya Irene yang ingin menjadi manusia, tapi tidak bisa jika hanya dia dan jadilah aku juga ikut. Kita sempat melewati proses yang sangat menyakitkan, terlebih Irene mengingat hukumannya sebelumnya. "
"Tunggu, lalu kenapa aku tidak ingat apapun? Kau dan Taehyung ingat apa yang terjadi. Tapi kenapa aku tidak ingat sama sekali? " protes Irene
"Karna kau yang meminta."
"Tunggu, apa maksudnya?" Kini berganti Taehyung yang bertanya pada Suho.
"Nyawamu sedang terancam saat itu, hanya tinggal satu langkah untuk mu menuju kematian. Irene mempertaruhkan hidupnya termasuk semua ingatan nya demi menyelamatkanmu. " jelas suho
"Lalu apa aku bisa mengembalikan ingatanku? "
Suho terdiam, tak menjawab.
"Apa akan terjadi sesuatu?"
Suho segera tersenyum pada keduanya. "Aku tidak tahu soal itu. Ah sepertinya sudah cukup yang aku ceritakan. Kau, Taehyung. Bukankah kau tadi terburu buru untuk pergi lagi? "
"Tidak, masih banyak yang ingin aku tanyakan. Sepertinya masih ada yang belum kau ceri-"
"Pulanglah, kalian seorang idol. Dan lihat aku? Aku bukan lagi Suho yang dulu yang bisa menyembuhkan luka sendiri. Ah pukulanmu bagus juga " Ujar Suho sambil memegang luka yang diakibatkan oleh pukulan Taehyung tadi.
"Benar Tae, sebaiknya kau pulang dulu. " Angguk Irene setuju.
"Lalu kau? Kau menginap disini? Bersama pria ini?"
"Aku juga akan pulang setelah membantu Suho mengobati lukanya"
"Kalau begitu aku tunggu. Aku akan mengantarmu. "
"Tae"
"Bae, aku tidak bisa meninggalkanmu disini berdua bersama pria ini "
"Menjijikan. Kau pikir aku pria seperti apa. Irene kau pulang saja, aku bisa mengatasi lukaku. Sebelum si kim itu bertingkah semakin menjijikan"
"Tidak, lagipula bukankah terlalu beresiko jika kita bersama? Tae pulanglah"
"Bae tapi.."
Irene menghampiri Taehyung, mendekatkan wajahnya pada telinga Taehyung dan membisikan sesuatu disana.
Taehyung tersenyum lebar setelah Irene selesai membisik ditelinganya. "Kau yakin?"
Irene tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah aku pulang." Taehyung berdiri dari duduknya."Dan kau. Awas jika kau macam macam" ucap Taehyung sambil menunjuk pada Suho sebelum akhirnya berjalan pergi dari sana.
.
Seperti yang sebelumnya ia katakan, Irene membantu mengobati Suho. Mengoleskan obat dan mengompres memar diwajah Suho.
"Tidak ada yang kau sembunyikan lagi bukan?" Tanya Irene"Apa? Tidak ada."
"Baiklah, aku percaya padamu. Dan untuk ingatanku bisakah kau membantuku untuk mendapatkannya kembali? "
"Irene, kau bukan lagi Joohyun. Kau seorang Bae Irene sekarang, jadi tidak akan ada gunanya untuk mengembalikan ingatanmu. Jangan pernah berfikir untuk mendapatkan kembali ingatanmu" jawab Suho dengan nada yang sedikit ia naikkan. Membuat Irene sedikit terkejut disana.
"Maafkan aku. Aku hanya tidak ingin kau mengingatnya. Kau sudah terlalu banyak menderita" lanjut Suho, sedikit menyesal berbicara seperri itu pada Irene.Irene tersenyum kemudian. "Aku mengerti. Tidak usah mengkhawatirkan ku seperti itu. Dan untuk yang kau ceritakan, terimakasih. Terimakasih karena sudah membantuku, dan jika ingatanku kembali pun aku yakin aku akan sangat berterimakasih padamu."
"Tidak usah berterimakasih"
"Terimakasih banyak. Ah aku ingin menanyakan satu hal lagi, kau bilang aku mempertaruhkan hidupku termasuk ingatanku. Lalu kalau ada sesuatu yang terjadi padaku apakah Taehyung akan dalam bahaya? Atau sebaliknya?"
" Tidak tahu" jawab Suho cepat.
"Ngomong ngomong apa yang kau katakan pada bocah itu sampai dia menurut seperti itu?"Irene tersenyum "Hanya mengatakan untuk bertemu lagi besok"
"kau yakin?"
"Tentu saja. Aku hebat bukan? " Jawab Irene sambil menganggukan kepalanya juga membanggakan dirinya.
Suho terkekeh. "Bukan kau yang hebat, Si sialan Taehyung nya saja yang terlalu mudah dijinakkan"
Irene memukul lengan Suho, tapi kemudian keduanya tertawa bersama.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA [END]
FanfictionMatryoshka. Sebuah boneka yang berasal dari Rusia. Penuh kejutan di balik setiap lapisannya. Dan Kim Taehyung, mendapatkannya. Pria itu mendapatkan kejutan dari sebuah Matryoshka yang di dapatkannya. Di mana boneka itu berubah menjadi wanita canti...