A convo.

3.9K 686 124
                                    


Sayaaang, makasih buat 1k followersnya ya! Since i didn't ever promote my acc or works anywhere jadi sedikit gak nyangka wkwkw. Tapi terima kasih banyak juga buat yang selalu support aku dengan kasih feedback yang baik-baik, much lafff ♡♡♡


Dan aku minta maaf chapter ini bakalan kerasa mentah banget,
Skill menulisku menguar Eanjing sumpah. Sorry if few latest chapter feels not so jksalma, im that fckin noob.





















"Ravi,"

Gak disangka, cowok disampingnya itu ulurin tangan. Awalnya Eunha tatap heran, tapi pada akhirnya dia jabat juga.

"Eunha,"

Satu senyuman sejuk Ravi terulas tipis, "Okay, Eunha. Salam kenal."

Kalo boleh jujur, Eunha rasain posisi ini sedikit canggung. Makanya daritadi dia gak banyak pergerakan seolah pasif,

Ditambah pemuda disampingnya ini beralih seret kursi dan duduk disana.

Niatnya mau nikmatin suasana pagi sendirian dengan rileks, bukan malah ketemu orang baru begini dan diajak kenalan. Tapi ya gimana, ganteng juga sih.

"Saya ganggu waktumu ya?"

"Oh, enggak kok. Gue malah makasih banget sama lo udah nemuin dan balikin kalung gue,"

Ravi angguk kecil sambil sandarin punggungnya ke kursi, kedua tangan santai masuk kantong hoodie hitam yang dipakai.

"Ya untungnya, kebetulan saya liat pas itu jatoh."

"Bytheway, gak usah formal-formal banget ya,"

Ravi ketawa kecil sekilas, menoleh buat kemudian tatap gadis disampingnya yang emang lagi liatin dia tunggu jawaban.

"Santai aja, saya gak keberatan kok kalo kamu mau pake gue-lo. Saya emang terbiasa begini."

Mungkin sedikit gak nyaman dan terkesan kurang sopan sih, tapi yang Eunha langsung bisa simpulkan tentang orang baru ini; kayaknya dia memang tipikal yang dewasa.

Dari awal percakapan yang cowok itu mulai Eunha gak rasain perasaan terganggu atau risih,

Gak seperti cowok kebanyakan yang kadang langsung ngegas bahkan saat pertama ajak kenalan, atau setelahnya bikin obrolan yang terkesan memaksa.

Dan untungnya dia gak nemuin itu dari si Ravi ini. Kalo iya, Eunha udah pasti melenggang pergi tanpa permisi.

Oh, Ravi ya? Eunha mulai hafal nama sekarang.











;

"Bu,"

"Ya?"

"Umji masih sering kesini?"

To the point, memang tipikal Jungkook. Dan pertanyaannya tadi itu terkesan terlampau tiba-tiba, mengundang kernyitan di dahi ibu Jeon yang lagi sibuk siapin makan siang.

Tapi kemudian beliau senyum tipis, Jungkook masih tatap fokus.

"Kok tanya gitu tiba-tiba? Kenapa?"

Jungkook santai, gak bereaksi berlebihan. "Gak apa-apa, mau tau aja,"

"Ho, mau tau aja,"

"Iya."

Argy Bargy ㅡ jk x eh. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang