Argy Bargy ㅡ jk x eh. ✔

Berakhir.

chapter ini adalah chapter terakhir, the really ending chapter.
jadi jangan tagih-tagih aku buat update buku ini lagi, ya.
let's move on gengs!

jangan ekspektasi banyak-banyak juga nanti kecewa.

terima kasih buat yang udah selalu stay sampai saat ini, me love u guys sm ♡

dan buat pembaca baru yang hantu, yang cuma bisa spam vote tanpa tinggalin komen satupun. kalian egois dan batu banget, hehehe.

dan setelah melewati semua, jungkook dan eunha berakhir lulus.

ujian dan sidang serta kegiatan personal yang terasa melelahkan, membuat intensitas hubungan yang terkadang sangat berkurangnya waktu kini telah berakhir.

ya, berakhir.

ngga terkecuali dengan mereka.

satu yang disayangkan; mereka ngga berhasil survive dalam situasi.

sore itu jungkook melepas jubah wisuda dan toganya, diletakkan di atas meja yang disediain di gazebo kampus, menyisakan kemeja putih dan celana bahan hitam rapi.

dasinya ditarik asal, hembusan nafasnya terdengar kasar.

"lega, bro?"

sebuah pertanyaan terlontar, jungkook melirik sekilas ke arah manusia yang duduk anteng di depannya, ada dua kaleng radler berkadar alkohol sedikit.

"capek." singkat, tanggapan jungkook cuma segitu.

eunwoo menyodorkan salah satu minuman kaleng itu, diterima jungkook dan langsung dibuka segelnya.

disini sepi, cuma ada mereka berdua.

jelas, yang lain sibuk merayakan kelulusan mereka. eunwoo hanya berusaha mencoba menjadi teman yang baik saat salah satu sohibnya sedang dalam keadaan unmood, ngga berselera segalanya.

padahal ini lho hari bahagia ya.

"capek kenapa? lu berhasil lulus,"

"lu juga,"

"ya, selamat, bro." eunwoo angkat salah satu tangannya, mengajak jungkook buat handshake.

"ya, bro, selamat."

pft.

"gimana?"

jungkook meneguk radlernya, lalu menjawab, "apa?"

"capek lu disini beda definisi,"

"ah..." jungkook merunduk, mengusap-usap tengkuknya canggung, seolah mengerti arah omongan eunwoo kemana, "lagi berusaha."

"berusaha apa?"

"move on."

lantas eunwoo responsifnya berjengit kaget, "gila."

hening terjadi nyaris sepuluh detik, jungkook tatap kaleng radlernya dengan pandangan kosong, dan pertanyaan mengambang lolos dari mulut, "apa kabar dia, ya?"

"tanya sendiri,"

"ck. beda konteksnya sekarang. kalo boleh jujur, gua ngerasa ngga baik-baik aja selama tiga bulan ini, dan finalnya hari ini yang paling buruk menurut gua."

"so do her, i bet."

"maybe?" jungkook mengedikkan bahu cuek, "tau dah."

"ngga ada niatan buat maju lagi? atau cari yang lain,"