Rose mengertukan dahi, "bukannya itu Yerin ya?" June hanya menghela napas lalu mengangguk, "lah kenapa pake banting pintu sih? Tuh dia gedor-gedor pintu gue, kan risih."
June yang menahan pintu rumah Rose sambil menatapnya lamat-lamat. Kemudia June membuat gerakan secara tiba-tiba sebelum Yerin berhasil membuka pintu.
Rose melotot, June memejamkan matanya sedangkan Yerin melotot dan melongo. Yang di lakukan June membuat salah satu di antara mereka sakit hati dan bahagia.
Dan sekarang June menabrakkan bibirnya ke bibir Rose. Kemudian Rose ikut memejamkan matanya seperti June.
"Bangsat lo!" Teriak Yerin, Rose yang mendengarnya berusaha melepas ciuman bersama June tetapi tenaganya lebih kuat dari Rose. Iya, mereka tetap berciuman sampai Yerin pergi.
June menyudahi ciuman itu, kemudian,
PLAKK!!
June memegang pipinya, ia tahu pasti Rose akan menamparnya karena ia lancang mencium Rose, "apaan sih lo Jun? Biar apa sih lo ciuman sama gue? Kalo mau ngusir si Yerin ya usir aja! Nggak usah pake nyium gue!"
June menunduk merasa bersalah, "maaf, Chi, gue lancang."
"Lo mending pulang deh Jun. Males gue ketemu lo!" Rose mendorong June keluar dari rumahnya lalu membanting pintu ruang tamu.
Jantung mereka berdua berdetak nggak karuan, dipihak Rose, ia entah harus senang atau marah. Dipihak June, ia benar-benar merasa bersalah.
•••
Jam delapan malam, perut June udah demo. Tadi siang juga nggak jadi makan gara-gara kejadian tadi siang. Apalagi sekarang mama June sedang arisan. Nggak ada makanan di rumah.
June menggerutu, "gara-gara si Yerin gue gak jadi makan, ah tai." Langkah nya membawa June ke ruang makan. disana sudah ada sup yang baru di panaskan dan telur goreng, "lah nih maling jago masak juga ya. Heran, bukannya ambil barang gue, malah ngasih makan."
June kembali ke kamar untuk mengambil ponsel, lalu kembali lagi ke ruang makan, mungkin saja ada orang yang sengaja mengirim makanan itu ke rumahnya.
LINE
Rose
Rose
Jun, tuh ada sup sama telor.
07.26 pm"Lah pantesan, hmm, gue tau lah lo gak bakal marah lama-lama ke gue."
Bel rumah June berbunyi, June melompat dan segera membukanya. Yah, June merasa menyesal membukakan pintu, "June!" Ucap gadis itu sok imut. Membuat June muak.
"Enek gue liat muka lo!"
Saat June akan menutup pintu, ia menahannya sekuat tenaga, "Jun, dengerin gue dulu kenapa sih?"
"Males."
"Jun!"
"Apa sih bangsat?"
"Maksud lo apa nyium Rose di depan gue?"
"Lah apa urusannya sama elo?"
"Gue kan masih pacar elo!"
"Udah putus."
June menutup pintu rumah nya kemudian berjalan keruang tamu, ponsel June berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time (JunRos)
אקראיSeandainya gue memulainya dari dulu, ya nggak bakalan gue kehilangan dia. Dan gue baru sadar, kita sama-sama nyimpen rasa. Siapapun itu, tolong bawa Rose gue balik. Tolong puter balik waktu yang udah berjalan.