" Baekhyun. "
Aku yang sedang bercanda dengan Sehun pun langsung berhenti saat mendengar suara berat memanggilku.
Leherku terasa dicekik sampai pasokan udaraku terasa hilang.Jujur saja setelah hampir tiga tahun kami tinggal kembali di Korea tak pernah sekalipun aku berfikir akan bertemu dengan Chanyeol secepat ini.
Aku melirik Sehun yang tak menanggapi kehadiran chanyeol, terselip sedikit rasa ingin memberitahukan kepada sehun bahwa pria yang sedang berdiri didepannya ini adalah daddynya.
Aku merajut kembali hidupku dengan susah payah dan aku sudah berdamai dengan masalaluku, meski aku masih cukup terkejut bertemu dengannya.
Memiliki Sehun adalah anugrah terbesar dalam hidupku, dibalik masa laluku yang buruk tuhan memberiku kebahagiaan yang berlipat kali jauh lebih indah.
Aku masih duduk terdiam menatapnya yang kini juga menatapku.
"Chanyeol " aku menjawab dengan sedikit gelagapan.
Tanpa permisi dia duduk disampingku, ia jadi duduk berhadapan dengan Sehun tapi badannya menghadapku.
" Kemana saja? "
" Apa? "
" Kau,kemana saja? Aku mencarimu. "
" Mencariku? "
" Aku mencarimu, juga...
Chanyeol mengalihkan pandangannya kepada Sehun yang juga menatapnya heran. Aku sedikit menghela nafas gusar saat melihat chanyeol yang menatap intens Sehun.
.......putra kita "
Terasa sedikit rasa ngilu didadaku saat ia menyebut Sehun sebagai putra kita.
Aku melarikan pandanganku pada sehun yang kini terlihat mengepalkan tangan diatas meja dengan mata menatap datar Chanyeol.
" Jadi kau pria brengsek yang membuat papa ku menderita? " desis sehun dengan mata masih setia terfokus pada Chanyeol.
Aku mengalihkan pandanganku pada Chanyeol dan kulihat dia mengangguk tanpa ratu.
" Aku malu hadir dari benih berengsek sepertimu. Aku malu terlahir sebagai derita papa. Papa bahkan melewati hidup yang sangat sulit untukku, Papa sangat menyayangiku dan menomor satukan aku diatas segalanya. Ia menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk aku, anak dari pria yang membuatnya sempat depresi. "
Aku meremat kuat jemariku, ucapan Sehun entah kenapa menghantam hatiku. Air mata tak bisa lagi aku tahan.
Pikiranku melayang jauh.
Bagaimana mungkin Sehun mempunyai pemikiran sampai kesana?
Aku bahkan tak pernah sekalipun menganggapnya sebagai penderitaan, dia berharga, sangat berharga, demi tuhan.
" S-sehun, kau bukan deritaku sayang hiks k-kau hidupku hiks bahagiaku hiks. K-kau tak boleh bicara begitu hiks. "
Sehun menghampiriku dan berjongkok disamping kursiku, ia memeluk pinggangku, menyandarkan kepalanya diperutku.
" Papa kumohon jangan menangis. "
Aku mengusap kepalanya penuh kasih sayang.
" Kau bahagiaku Sehun hiks~ "
Aku melirik Chanyeol yang juga sekarang terlihat merasa bersalah.
" Aku menyesal. Sungguh. Dulu aku mencari kalian saat aku tau kau berada didalam perut papa. Tapi aku terla....... "
" AKU TAK MAU MENDENGAR OMONG KOSONG MU SIALAN.!! "
BRAK
Aku terkejut saat sehun tiba-tiba berdiri dan menggebrak meja dan dengan secepat kilat ia menarikku pergi.
⚫⚪⚫
Aku memang menceritakan prihal masalalu ku pada Sehun, karena aku rasa sehun harus tau. Tapi aku tak memberi tahu nama daddy-nya dan tak pernah menyangka reaksi Sehun akan seperti ini.
Mungkin....
' Ia membenci daddynya '
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, I Love You! ( Chanbaek )
Short Story' Jujur, aku tak pernah bermaksud membuat hidupnya hancur berantakan. ' - Park Chanyeol