6

384 34 1
                                    

" Sayang kau tak boleh begitu. Baik ataupun buruk, dia adalah daddy mu. " Aku melirik papa yang kini sedang membuatkanku kopi di konter dapur.

" Entah kenapa emosiku sedikit naik saat tau dia orang nya pa." Jawabku sedikit ketus. Aku menatap papa yang kini juga sedang menatapku sambil tersenyum kecil.

" Aku tau, aku juga mengerti Sehun-ah ....................

Papa menyimpan kopi di depan ku, lalu ia ikut duduk disampingku.

.......... Minta maaflah padanya sayang. "

Aku hanya menghela nafas kecil sambil mengangguk.

" Baiklah, tapi papa harus menuruti mauku. "





⚫⚪⚫





Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih protektif kepada papa,

Aku mungkin bisa mendapatkan cap sebagai anak tak tahu diri, aku bahkan melarang papa ku keluar apartemen satu langkah pun.

Aku juga melarangnya membukakan pintu untuk siapapun yang datang jika aku sedang tak di apartemen.
Tapi papa selalu tak keberatan dengan apapun yang aku lakukan.

Sebenarnya aku tak benar benar membenci daddy.

Bagaiamanapun juga papa selalu memberiku petuah agar tak pernah membenci nya jika suatu hari nanti aku bertemu dengannya.

Hanya saja, aku sedikit merasa marah dan kecewa padanya.

Papa melalui semuanya dengan susah payah dan aku tak bisa untuk biasa saja dipertemuan pertama kami.



⚫⚪⚫




Hari ini aku ada meeting diluar bersama klienku, lebih tepatnya klien tua bangka.

Mungkin kalian akan menyebutku kurang ajar 'lagi', tapi dia memang tua bangka.

Dia selalu berlaku seolah dia adalah kekasih papaku.
Dia bahkan selalu memperlakukan ku dengan manja khas pria cari perhatian dengan mengandalkan anak targetnya.

Demi tuhan, dia selalu menyebalkan dan menjengkelkan.

Kami sedang berbincang santai setelah membahas masalah pekerjaan. Sebenarnya dari tadi aku hanya menggumam tak jelas, lebih ke sekretaris ku yang berbincang.

" Sehun, papa mu mungkin kesepian sendiri terus? "

Aku mendecih pelan mendengar ucapan si tua Kim, sejak tadi dia memang selalu berusaha sedikit demi sedikit membahas papaku.

" Dia tak pernah kesepian. " jawabku ketus.

" Hey ~ semua tau dia sendiri dan kesepian anak nakal. Jadi kapan kau siap memiliki daddy baru ? "

Aku menenggak jus alpukat yang ku pesan tadi sedikit kasar. Lama-lama aku jengah menghadapi pria yang sangat terobsesi kepada papaku ini.

Dia harus diberi pelajaran.

Aku mengedarkan pandanganku di cafe itu dan tepat saat aku melihat siluet seseorang yang sedang berdiri di kasir.

Aku menyeringai kecil.

" Kau mau menjadi daddyku ? " tanya ku pada si Kim yang kini tengah tersenyum lebar.

I'm Sorry, I Love You! ( Chanbaek )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang