Part 17

793 49 2
                                    

Setelah masalah di tenda tadi sekarang yuni ddk sedang bersiap untuk menyiapkan makan malam untuk mereka karena sekarang sudah menunjukan pukul 17.00

"itu bawang nya di cuci dulu"

"eh piring nya berapa yak?"

"itu di sapu dulu njer"

"karpet Pink gua mana"

"geser dikit ga lurus itu"

"kurang micin nih"

"minum es teh aja ya"

Kira kira itu lah kasak kusuk mereka saat menyiapkan persiapan untuk makan malam

Mereka memang menyiapkan makanan masing masing namun harus makan bersama dengan yang lain oleh sebab itu mereka harus memasak lebih untuk yang lain

"eh ini gimana cik? Udah enak?" tanya nipe yang sedang mengaduk sup

"kurang garem dikit deh kaya nya" ujar suci saat mencicipi sedikit rasa kuah sup tersebut

"eh yun mintain karpet tambahan ke posko pembina dong ini kurang" ujar nopi yang sedang membereskan tempat untuk mereka makan dengan kelompok yang lain

"perlu berapa lage?" tanya yuni

"4 deh keknya" jawab nopi lagi

Yuni pun mengangguk dan berjalan menuju pos pembina yang tidak jauh dari perkemahan putri lebih tepatnya posko tersebut berasa di tengah antara kemah cewek and cowok

"pak cewek kekurangan karpet nih" ujar yuni pada pak dudi yang sedang duduk sambil melihat lihat apa yang sedang dilakukan para murid nya

"memang kalian perlu berapa lagi?" tanya pak dudi

"4 kayak nya pak"

"emang kamu kuat angkat 4 karpet?" tanya pak dudi tak yakin pasalnya karpet dan yang bawa lebih gedean karpet nya:v

"iya ugha yak:v ngapa gua gak bawak intan ae tadi:c"

"Biar saya yang bantu pak" ujar suara broton di belakang yuni

Yuni yang sudah hapal dengan suara siapa itu tak lagi membalikkan tubuhnya. Ia hanya tersenyum menutupi rasa bahagia nya

Pahlawan gua datang:v

"kamu yakin angkat 4 sendirian Rafa? Ya saya tau kamu laki laki dan keliatan nya kamu sanggup tapi saya tetap saja tidak yakin" ujar pak dudi

"saya ber 4 pak" ujar Rafa sambil menunjuk sahabat sahabat nya yang sedang ketawa ketiwi sambil memainkan gitar

"baiklah" ujar pak dudi "ambil saja di dalam"  sambung nya

"lima menit!" teriak Rafa pada teman teman nya. Yang di teriaki hanya memandang Rafa jengkel

Yang benar saja? Dia yang ingin caper malah mereka yang repot tapi karna solidaritas mereka yang tinggi akhirnya mereka memilih membantu sahabatnya itu

------

"makasih" ujar yuni saat sudah menyusun semua karpet dengan rapi dengan bantuan Rafa ddk

"selo ae kalik yun" jawab sidik tiba tiba

"balik sono! " ujar Rafa

Kampret!

Mungkin itulah umpatan teman temanya dalam hati. Sama seperti kata pepatah habis manis sepah di buang. Ya mungkin itu yang mereka rasakan saat ini

Setelah meredakan sedikit rasa kesal pada sahabat Luknut nya itu mereka pun memilih meninggalkan mereka berdua. Tapi bukanya kembali ke tenda mereka malah nyamperin pacar mereka masing masing

Dasar!

"berapa kali aku bilang kalo ada apa apa ngomong" ujar Rafa

"uh?–maksudnya?" tanya yuni

"kaya tadi"

"oh–itu kan karna emang tugasnya aku lagian kita ga satu wilayah tenda jadi gimana mau minta tolong coba" jelas yuni

"buat apa ada hp"

Skakmad:)

Baiklah akui saja yuni memang tidak pandai berdebat dengan manusia bernama Rafa. Jangankan berdebat membantah ucapannya saja mungkin sulit:)

----

Hari semakin larut dan mereka pun sudah selesai makan malam. sekarang mereka tengah duduk dengan api unggun di tengah tengah mereka.

Ada yang sedang bernyanyi. Gibah, dan masih banyak yang di lakukan mereka

"anak anak sekitar jam 8 nanti bapak akan mengadakan pencarian jejak" info dari pak dudi

"ih serem tau pak malem malem nyari jejak" ujar salah satu siswa

"kalo nyasar gimana?"

"ntar ada yang nongol lagi"

"duh dingin dingin gimini malah di suruh nyari jejak"

Mungkin itu lah komentar para murid yang tidak suka dengan kegiatan yang di beritau pak dudi. namun tak sedikit pula yang kelihatan antusias dengan acara pencarian jejak itu

"baiklah semua untuk regu kalian boleh pilih sendiri satu regu minimal 8 orang dan maksimal 12 orang"ujar pak dudi "mengerti semua?" sambung pak dudi

"mengerti pak.. " jawab serentak semua murid

Setelah itu mereka pun sibuk untuk mencari regu mereka masing masing tak terkecuali yuni ddk.

"gimana nih kita cuman ber 6 kurang 6 lagi kalo mau 12"ujar intan

"kami yang bakal masuk tim kalian" ujar Agus

"loh? Emang boleh?" tanya yuni

"boleh kok yun.. Lu tenang aja kami udah ijin ama pak dudi dan dia bolehin" jawab nopal

"emang iya?" tanya yuni sambil melihat ke arah rafa yang tepat berada di samping nya yang hanya di balas anggukan olehnya

"baiklah bagi semua yang sudah mendapatkam regu harap berbaris ke sumber suara karna saya akan memberitaukan jalur yang akan kalian lewati nanti" ujar pak dudi dengan menggunakan toa yang ia bawa

Mereka pun bergegas untuk berbaris dan setiap regu pasti ada ketuanya. Tak terkecuali regu yuni ddk mereka memilih Leo untuk menjadi ketua regu mereka.

Setelah mengetahui jalur mana saja yang harus mereka lalui. Mereka pun mulai berjalan peregu

"maaf soal tadi" ujar sidik yang entah sejak kapan berada di samping nopi yang sedang bercerita dengan yuni

Yuni yang tau suasana pun memilih mendahului mereka dan berjalan beriringan dengan rafa

------

Cie... Yang kangen oe🌚

Wkwkw

Ok see you guys❤️💚

Sampai jumpa di part selanjutnya

Salam hangat author istrinya jeon jungkook❤️💚💙💛

Story by Ynsftri

Cewek absurd✔️ [ Revisi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang