Chapter 7

206 10 6
                                    

🍃🍃🍃

Alwi duduk di atas sejadah dan melamun,  dia tak sholat berjamaah di mesjid.  Karena malam ini ia akan membereskan barang-barang nya untuk pulang besok.

Dan lusa Alwi akan menjalani sunah rosul yaitu berumah tangga. Alwi melamun membayangkkat bahwa kepergian Shela dulu hal terburuk selama hidupnya,  Alwi tak pernah berpikir dengan akan adanya hal baru,  kebahagiaan baru,  orang baru yang ia akan cintai yaitu Fatimah.

Alwi kira,  takan ada yang bisa menggantikan posisi Shela untuk selamanya. Tapi  takdir berkata lain,  semua berbeda dari bayangan nya dan khayalan nya.

Yang dulu  Alwi hakhayal kan ialah menikahi Shela dan punya rumah yang di dalam nya banyak ocehan anak-anaknya. Dan kini Shela digantikan oleh Fatimah yang lebih sholehah dari Shela.

"Al.. " Suara Farhan membuyarkan semua lamunannya. Alwi menengok ke sumber suara mengisyaratkan 'apa? '.

"Kau ini melamun sampe tuli,  gak baik tau nanti kecanduan" Jawab Farhan. "Dikira narkoba pake kata kecanduan segala" Celetuk Maulana.

"Udalah jangan ribut mulu napa,  pusing tau gak pusing" Ucap Radit dan mendaratkan bokong nya di sebelah Alwi.

"Ngopi biar gak pusing" Ucap Farhan. "Lah jadi pengen,  yuk ke kantin beli kopi" Jawab Maulana. "Lah ayoo" Ucap Farhan sambil merangkul Maulana.

"Eh mau pesen gak?  Ntar aku bawain" Tanya Maulana di depan pintu. "Iyah,  2 ya sama Alwi sekalian" Jawab Radit.

"Al kamu jadi pulang sekarang yah? " Tanya Radit sedih. Alwi hanya mengangguk sebagai jawaban iya. "Pasti sepi deh ini kobong" Ucap Radit sendu.

"Kan masih ada Maulana sama Farhan" Jawab Alwi.  "Iya kan biasanya juga kita selalu berempat kemana mana,  ke wc pun kita berempat kayak blanko" Ucap Radit.

"Yah mau gimana lagi,  lusa nanti status ku sudah berubah menjadi suami.  Aku gak nyangka bisa move on dari Shela hanya bertemu dengan Fatimah sekali" Kata Alwi dengan menghembusan nafas kasar.

"Kau kan sudah bertemu dengan nya 2x pas tunangan waktu itu" Ucap Radit. "Pas tunangan aku tak melihat wajahnya lagi,  dia memakai niqab yang cantik" Jawab Alwi memikirkan Fatimah di malam itu.

"Seperti apa sih Fatimah itu,  segampang itu kamu move on sama Shela? " Tanya Radit heran. "Dia sangat cantik melebihi Shela,  tapi aku mencintai nya bukan karena paras nya. Tapi aku mencintai pada hatinya. Hatinya mengawali seluruh sifat prilakunya" Jelas Alwi.

"Baru kali ini aku mendengar mu memuji wanita seperti itu,  kau memang sudah yakin sama Fatimah.  Aku salut sama kamu, meninggalkan wanita pertama mu dan mencintai calon istri mu tanpa melampiaskan rasa".

Alwi terkekeh "Se move on moveon nya aku,  rasa ini memang ada tapi jauh dit,  jauh dari Palung hati".

"Kau bijak kalo bercinta al" Dengan nada menggoda Alwi. "Kau ini selalu memojok ku" Ucap Alwi di balas kekehan oleh Radit.

"Awas air panas awassss" Suara Maulana menggelegar dari luar. Dan masuk dengan membawa kopi yang tadi di pesan.

"Aww aww panas" Ucap Farhan dengan meletakkan kopi di depan Alwi dan Radit. "Ah kamu kira itu es apah?  Udah tau kopi panas masih aja lebay bilang panass panass" Ejek Radit yang di balas kekehan oleh semuanya.  Dan Farhan merajuk dengan bibir yang di monyong kan lima mili.

"Tadi lagi gosip apa nih? " Ucap Maulana. "Lah gak gosip apa apa, kamu kira saya ibu-ibu komplek apah?" Jawab Radit sewot.

"Lah terus tadi apa coba ngobrol serius amat pas aku liat di luar" Tanya Farhan. "Kalian ngintip yahh" Tuduh Radit. "Kan aku liat tadi di jendela, gengsi banget harus ngintip segala" Ucap Maulana dengan nada jijik. Dan Alwi hanya terkekeh dengan celotehan mereka.

"Al kamu kan sebentar lagi nikah,  masa kamu muka nya suka datar aja. Kalo bercanda suka ikut ketawanya doang. Lah ntar Fatimah kamu hidupnya gak ada warna dong" Ucap Farhan pura-pura sedih.

"Maaf atas sikap ku,  aku mengaji disini tahu bab tentang ikhlas dan segalanya.  Tapi aku belum mengikhlaskan Shela pergi,  aku sangat terpuruk. Kau tau dulu aku hampir stres saat awal kematian Shela? Aku serasa tak hidup,  terkadang aku suka berpikir kenapa aku gak bareng aja sama Shela ke akhirat. Tapi semenjak aku masuk pesantren ini,  aku mulai berpikir bahwa Shela itu ciptaan Allah,  Shela datang padaku hanya titipan.  Dan aku gak bisa apa apa,  karena titipan nya pasti akan kembali pada sang Pencipta" Jelas Alwi dengan menunduk.

"Jadi maafkan aku atas sikap ku dulu,  kini aku akan membuka lembaran baru.  Dengan awal pernikahan ini dan sampai malaikat Izrail menjalankan tugasnya." Lanjutnya dan lalu berpelukan keempatnya dengan rasa terharu campur aduk.

"Maaf kan aku al atas ucapan ku" Ucap Farhan yang sambil meneteskan air di pipi nya. "Tak apa, kau sahabat ku dunia akhirat".

🍃🍃🍃

Dan tak terasa malampun datang dengan anging barat yang menggoyang kan daun daun. Meninggalkan daun kering yang tak kuat bertahan pada batangnya.

Alwi siap untuk kembali,  kembali pada dunia yang sebenarnya dengan menjadi tulang punggung keluarga,  ayah dari anak anaknya dan suami dari istri nya yaitu Fatimah.

Datang dengan pikiran kosong dan hampa,  lalu pergi dengan sejuta cerita dan kenangan untuk di cerita kan ke istri anak dan cucunya.

Kenangan saat teman-temannya yang melakukan hal-hal receh hanya untuk membuat Alwi tersenyum dengan bibir yang terangkat manis.

Ilmu yang telah ia dapat untuk di terapkan dikehidupan sehari hari dan akan di ajarkan ke istri dan anaknya nanti.

"Al jangan lupain aku yah,  doakan juga aku Semoga sama seperti mu" Ucap radit beserta keduanya yaitu Farhan dan Maulana. "Kalian tetap sahabat ku dunia dan akhirat,  aku sudah mengucapkan berapa kali" Jawab Alwi tersenyum.

"Aku hanya mengingatkan" Lanjut Farhan.  "Iya,  kalian juga harus datang di pernikahan ku nanti. Itupun jika kalian menganggap ku sahabat" Ucap Alwi. "Oh jelas tentu saja kita akan datang" Jawab Maulana.

"Sayang, yuk sudah siap" Ucap Maryam yang sudah siap di kursi depan mobil. Alwi mengangguk lalu "Alwi pamit yah pak Haji,  maaf atas prilaku Alwi yang buruk dan makasih untuk ilmu yang kau beri dan tak mampu ku hitung" Ucap Alwi dengan mencium tangan pak Haji hormat.

"Akan ku maaf kan kesalahan mu,  begitupun kesalahan aku juga harus kau maaf kan. Terapkan ilmu mu,  dan sampai kan pada orang-orang yang belum tau" Jawab pak Haji sambil memeluk Alwi dan mengusap punggung nya lembut.

"Jangan lupa untuk hari H nya pak Haji" Ucap Alwi yang di balas anggukan dan melepaskan pelakunya.

"Assalamu'alaikum" Lanjut Alwi. Dan dijawab "wa'alaikumsalam" Oleh seluruh nya. Dan mobil pun melaju dengan tangan melambaikan kepergian.


_______________________

Alhamdulillah beres juga ini chapter, lama update yah maaf readers desus tak bermaksud membuat kalian menunggu🙏🙏🙏(maaf lebay) 🤣

Gimana ceritanya?  Sedih? B ajah? Baper?  Atau apalahh gaje? Komentar aja gak papa,  atau DM yah. Jangan lupa follow. Dan terpenting vote nya yah.

Makasih ukhty Akhy uhibbuka fillah 😘

31 Juli 2019(21.31) wib


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pernikahan Istikhoroh😇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang