Emerald itu membeku, lidahnya kelu. Tangannya gemetar menatap suaminya pulang dibopong seorang pemandu lagu.
"Darimana dia?"
"Tokyo Night Club and Pub" kata gadis berbaju ketat itu.
Sebenarnya bukan pertama kalinya suaminya pulang dalam keadaan tidak sadarkan diri karena mabuk, tapi tetap saja Sakura tidak bisa menerimanya
"Terima kasih, Tolong masukkan dan dudukkan Sasuke disana"
Gadis itu memapah Sasuke lalu mendudukkannya di sofa lalu mengundurkan diri. Sakura duduk disamping Sasuke, mengelus pipinya pelan.
"Jauhkan tanganmu jalang. Aku tidak akan pernah mencintaimu" Sasuke mengigau
Sakura tersenyum getir. Dia mengambil tangan Sasuke lalu memapahnya ke kamar tamu.
Direbahkannya Sasuke lalu melepas jas, dasi, dan sepatunya. Dia tidak mengganti baju Sasuke karena besok dia pasti mengamuk karena Sakura berani menyentuhnya.Sakura menarik selimut dan menyelimuti Sasuke. Sasuke bergeming lalu membalikkan badannya.
Sakura berdiri dan menatap sayu lelaki yang tidur di depannya.Uchiha Sasuke, sang CEO tampan, cerdas, namun kasar dan dingin. Sakura menikah dengannya karena perjodohan, melunasi janji yg sudah diikat oleh masing2 ayah mereka. Awalnya mereka memang teman sekolah, dan dari awal Sakura memang menyukai Sasuke. Tapi dia terlalu sulit diraih, terlalu populer.
Sakura pernah coba mengungkapkan perasaannya di belakang sekolah, tapi dia malah jadi bahan tertawaan Sasuke yang dingin itu.
Belakangan Sakura tau bahwa Sasuke telah menjalin hubungan dengan Karin, salah satu anak konglomerat yang merupakan primadona sekolah juga.Sakura kembali ke masa dimana dia dan Sasuke dipertemukan oleh kedua orang tua mereka untuk membahas tentang pernikahan.
Dia ingat sekali bagaimana kesalnya Sasuke sambil melihat jijik padanya. Sakura menelan ludahnya, harusnya dia menolak saat itu. Dia tidak akan sakit hati melihat Sasuke bercumbu dengan Karin di ruang ganti setelah olahraga. Tapi apa daya, setelah pertemuan itu kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat, menyisakan Sakura, Sasuke, dan Itachi dalam duka dan tanggung jawab perjodohan sialan itu. Sudah 3 tahun sejak kejadian itu.Sakura bergeming, lalu berbalik, mematikan lampu dan menutup pintu.
***
Pagi yang dingin saat kedua onyx itu terbuka. Kepalanya pening, dia duduk di pinggir ranjang. Kemarin malam dia pergi ke Pub dan minum beberapa botol wine. Pekerjaan yang berat ditambah keinginannya menikahi Karin sulit terkejut karena adanya Sakura membuatnya stres.
" Jalang sialan itu" desisnya.
Berjalan gontai ia menuju pintu, lalu membukanya. Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Dia menaiki tangga lalu pergi ke kamarnya. Dia merebahkan dirinya, memikirkan betapa malangnya dia terjebak dalam perjodohan sialan yg menjebaknya dengan gadis memalukan yang menjijikkan.
"Bagaimana lepas darinya? Itachi-nii pasti akan membunuhku jika menceraikan Sakura. Atau kubuat saja dia yang menceraikanku? Tapi bagaimana caranya?"
Sasuke mengerjap ngerjap matanya. Dia memejamkan matanya, tanpa sadar tertidur lagi.Pendengarannya terganggu oleh suara alat dapur yang beradu. Dia melihat jam, masih jam 7, tapi kenapa ribut sekali.
Dia mengacak rambut hitamnya, bangun dan menutup pintu dengan kasar lalu bersiap2 kerja."Sarapan dulu Sasuke-kun" kata Sakura saat melihat Sasuke menuruni tangga. Dia tersenyum semanis mungkin " Aku membuatkan sop tomat, cuaca dingin diluar sana"
Sasuke tidak bergeming.
"Tasmu ada di ruang kerjamu. Aku sudah menyiapkan berkas-berkasmu" kata Sakura lagi sambil menyendok sup dan memasukkannya kedalam mangkok. Dia letakkan diatas meja lalu duduk, menunggu Sasuke duduk di depannya.
Sasuke duduk di depan Sakura.
"Pergilah, aku benci melihatmu pagi-pagi begini" kata Sasuke sambil mengambil sendoknya.Sakura terdiam. "Aku akan mengambilkanmu air putih" katanya sambil berdiri.
" Tidakkah bisa kau bercerai dariku?" Tanya Sasuke datar membuat Sakura menghentikan langkahnya. Dia berbalik, matanya membulat
" Kenapa ?"
"Aku akan menikah dengan Karin"
Hati Sakura mencelos. Dia merasa dadanya mendadak sesak.
" Bukankah aku sudah bilang akan bersabar dengan hubunganmu dan Karin asal kita tidak berpisah?"
"Tapi kau menghalangiku menikah dengannya. Berhentilah jadi benalu diantara kami" kata Sasuke, tanpa menatap Sakura
"Aku tidak mau. Aku mencintai-"
Mangkok melayang disebelah pelipis Sakura lalu pecah bertebaran di belakangnya. Sakura membatu, dia merasa matanya mulai panas.
"BERHENTI JADI BODOH!!!" Sasuke marah, dia mendekati Sakura
Plak
Sakura merasa pipinya panas. Matanya mulai kabur oleh air mata. Dia mulai sesenggukan memegang pipinya, dia menunduk
Sasuke menarik rambutnya
" Kau bodoh dan keras kepala. 3 tahun aku bertahan dengan sikap bodohmu itu, bertahan karena menghormati Itachi-nii. Tapi aku sudah tak tahan lagi!! Persetan denganmu setelah ini!!! " Sasuke menatap emerald yang sudah basah itu.
Dia menghempas rambut Sakura, membiarkan gadis itu menangis."Kau menghancurkan hariku" cetus Sasuke sambil berlalu.
*********
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall
Fanfiction- Kadang cinta yang menyakitimu akan membuatmu jadi lebih kuat- Dia yang sudah cukup bersabar pada onyx yang mematikan harus menyerah. Dia akan bangkit untuk menapaki jalannya yang sudah lama tertinggal Warning!! 18+ (alur cerita, konten, bahasa) M...