Part-17

1.5K 65 11
                                    

09.00 UKT

Tangan Rose sudah sibuk mempersiapkan sarapan untuknya dan Jungkook. Tapi pria yang mengakku tampan itu baru saja bangun dan menginjakkan kaki di kamar mandi padahal satu jam lagi ada jadwal pemotretan. Meskipun hanya semangkuk sereal dengan susu, itu sudah cukup untuk sarapannya karena kedua-nya memiliki profesi yang spesifik.

"Sepertinya aku ingin apel juga." Gumam Rose sambil melihat meja yang hanya berisi sereal dan susu. Rose mendekat ke arah kulkas dan mengambil sebuah apel dari dalam. Baru hendak menutup kembali lemari esnya, sebuah tangan sudah melingkar sempurna dipinggangnya.

Siapa lagi pelakunya selain Jeon Jungkook yang baru selesai mandi, aroma sabun yang khas, di sertai dengan teteasan air yang mengalir dari rabutnya menuju ke baju bagian pundak Rose. "Sudah ku bilang untuk keringkan dulu rambutmu sebelum keluar dari kamar. Semuanya jadi basah karena kebiasaanmu." omel Rose.

Tak ada jawaban, tapi dengan jelas ada helaan nafas yang Rose rasakan dari bagian lehernya. Jungkook sang pelaku utama masih mengabaikan ucapan Rose. Masih dengan tubuh yang menempel pada Rose, Jungkook mengikuti kemanapun Rose bergerak. Dari depan lemari es ke pentry, ddari pentry kembali ke lemari es, lalu kembali ke pentry lagi, dan akhirnya berakhir di meja makan.

"Kau tidak mau makan?" Ucap Rose.

Bukannya tidak merasa tidak nyaman, hanya saja Rose sudah terbiasa. Hampir setiap hari selama 4 tahun Jungkook selalu bermanja-manja padanya.

Masih tidak ada respon dari Jungkook, jadi Rose berusaha melepas sendiri ikatan hidup di pinggangnya. Setelah melepasnya Rose menarik tangan tersebut dan menatap wajah lesu yang basah itu. Jungkook memasang wajah manja untuk menarik perhatian Rose, tapi bukannya terpengaruh Rose malah mendorong jungkook untuk duduk di kusi meja makan menghadap ke sereal di hadapannya.

"Rose" Panggil jungkook pelan.

"Hem?"

"Jawab aku dengan jujur!" Ucap Jungkook sambil menatap lekat Rose mulai memasukkan sesendok sereal pada mulut kecilnya.

"Apa lagi ini?" Tanya Rose setelah menelan makanan di mulutnya. Ia membalas tatapan Jungkook dengan malas. Jungkook belakangan ini selalu memintanya untuk berkata jujur untuk hal sepele. Padahal setahunya ia tak pernah berbohong pada pria yang satu ini.

Sebelum mulai mengajukkan pertanyaan pada Rose ia menarik nafas panjang dan menatap Rose lekat tanda ia serius kali ini. "Apa aku tidak tampan?"

Pertanyaannya sungguh tak ingin di jawab oleh Rose. Sungguh tidak penting baginya. Tapi tatapan serius Jungkook mengharuskannya menjawab serius, selain itu Jungkook juga bukan satu atau dua kali menanyakan hal aneh itu. Belakangan ini terlampau sering ia bertanya.

Rose meletakkan sendok di tangannya ke dalam mangkok yang masih berisi sereal yang baru berkurang sedikit itu.

"Kau tampan"

Jawab Rose singkat, matanya mencerminkan kejujuran dalam kata-katanya.
Tak lama mata Jungkook menyipit di Sertai dengan senyum yang mengembang sempurna pada bibirnya. Pipinya bersemu merah dan segera mengalihkan pandangannya dari Rose.

Ekspresi aneh Jungkook menarik perhatian Rose sekarang, ia mulai memasukkan makanannya pada mulutnya tapi bibirnya masih tersenyum puas dengan jawaban Rose. Saking lebar senyumnya sesekali ia mengelap tepian bibirnya yang mengeluarkan susu dari sereal yang di makannya.

Jorok

Ketua yang terlintas pada otak Rose sekarang. Tapi tak ingin pikir panjang ia ikut tersenyum dan menghabiskan sarapannya.

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

"Iya Bu, ada apa? Tidak biasa ibu menelpon jam segini." Ungkapnya jujur sambil membuka pintu mobilnya. Setelah masuk ia kembali melihat detil waktu pada jam kecil yang melingkar di tangan kanan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FREEHATIN - ChanRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang