Kamis, 1 Agustus 2019
Batam, Kepri, IndonesiaIngatkah saat pertama kali kita bertemu dulu?
Aku acuhNamun kau...
Mengusahakan berbagai cara
Hanya untuk mendapat kalimat panjang pesankuCandaan yang entah memang bukan seleraku
Atau memang kamu tak niat untuk melawakAku senang
Dan memutuskan untuk mencoba memberi kunci hatikuSemuanya berjalan mulus
Teramat berwarna
Aku senang tatkala sorot indah nan meneduhkan itu
Menatap sayang ke arahkuNamun
Di saat aku benar-benar mencintaimu
Kamu jenuh.Tak ada pesan-pesan panjang darimu
Tak ada kabar, ataupun menanyai
Tak ada lagi aku yang bergadang semalaman
Karena sedang bertukar pesan denganmuHanya ada aku
Yang tersedu di balik bantalku di tiap malamnya
Berharap bisa bersembunyi dari hiruk pikuk duniaLalu
Disaat dia datang
Kamu semakin berubahGerak-gerikmu bak orang baru pertama kali dimabuk cinta
Seperti bukan kamu yang acuh
Seperti bukan kamu tak lagi balas pesanku
Tak lagi kamu datangi kelasku dan duduk di sebelahkuKamu di mana?
Hilang.
Kamu hilang tertelan bumi.
Kamu hilang diculik dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi
De TodoBiarkan tulisan ini menjadi saksi. Saksi atas semua lara yang selama ini belum terungkap, yang belum pernah tersentuh, dan tak akan pernah disentuh. Biarkan kali ini, kulupakan kita. Aku hanya ingin istirahat. Sebentar saja. Biarkan kali ini, aku...