meet the BEAST

11.7K 469 172
                                    

Chapter 1

Eren jeager, lelaki berusia 19 tahun seorang artis sekaligus model berbakat.. Tampan semampai agak urakan namun hal itulah yang membuatnya di gilai para kaum hawa. Tapi tak ada yang tahu bahwa artis idola mereka adalah seorang. "ALPHA " sempurna..
.
.
Ya..Eren jeager bisa hanya dengan tatapannya meluluhkan hati para kaum hawa dan kaum Adam 'omega' namun tidak dapat meluluhkan seseorang yang di inginkan ya. Minuman kalengan di tangannya hampir di remasnya kuat saat dirinya menatap seseorang yang tengah berdiri di depan ruangan. Tubuh mungil yang di miliki orang itu membuat seluruh jiwa raga seorang ERen jeager bergolak. Setiap gerakan yang di lakukan pria itu membuat getaran di dalam tubuh sang model yang wajahnya kerap menghiasi sampul majalah fashion terkenal. Eren menjilat bibirnya tanpa melepaskan pandangannya dari sang pria bertubuh pendek yang kini tengah menyajikan minuman kepada para pelanggan yang kini memenuhi bar . Sepertinya sang pria yang di amatinya tidak menyadari bahwa dirinya tengah di amati oleh seorang remaja yang kini mulai beranjak dewasa.

"Berhenti menatapnya seperti itu." Ucap suara di sebelahnya. Eren menatap seseorang di sebelahnya yang membalas tatapannya dengan senyum manis yang di buat-buat. Seorang wanita berkacamata dengan rambut di kuncir duduk dengan elegan.

"Maaf..apa aku mengenalmu.?"

Wanita itu membalasnya dengan seringai.

"Kenapa kau tidak menghampirinya ..kau tahu sikapmu seperti seorang stalker..UPS.." sambungnya tanpa mengindahkan pertanyaan yang dilontarkan sang model. Wanita itu memakai kemeja warn navy dengan jaket warna senada yang menjuntai sampai ke lututnya. Dengan celana jeans yang terlihat pas di tubuhnya. Bagi Eren, wanita di depannya terlihat modis namun memiliki aura yang mencurigakan. Eren lantas menggeser kursinya sedikit mencoba menjauh.

"Jangan takut begitu, sikapmu membuatku bergairah.." lanjut wanita itu sambil menyodorkan tubuhnya kedepan sang model.

"Maaf..tapi aku tidak tertarik.." jawab sang model ketus. Ia hendak menjauh saat tangan wanita itu tiba tiba meraih jaket kulitnya.

"Jangan mendekatinya jika hanya ingin melukainya.." ucap wanita itu tanpa melepas tatapannya ke mata sang model.

Alis Eren berkerut.

"Sorot matamu begitu menginginkan nya..well..selamat berjuang nak.." sambungnya sebelum melepaskan tangannya yang semula meraih jaket sang model.

'orang aneh' batin Eren.

Saat menjauh dirinya masih merasa punggungnya masih di pandang lekat oleh wanita itu. Tiba-tiba handphone di sakunya bergetar. Sang model tampan mengindahkannya dan kini berjalan ke arah meja bar. Tepat persis berhadapan dengan sang pria yang di amatinya sejak tadi.

Well..ini akan menarik.
Pria itu masih membelakanginya. Rupanya tangannya sedang sibuk meracik minuman. Ia mencoba mengetukkan jarinya ke meja bar, berharap dapat menarik perhatian laki-laki tampan di depannya.

Pria itu lantas menoleh. Dengan wajah datar ia mendatangi sang model tampan di depannya.

"Apa yang kau butuhkan" ucapnya singkat. Tanpa ekspresi. Tanpa senyum.

Ya Tuhan.. meskipun wajahnya terlihat datar namun di mata sang model terlihat manis. Terlebih lagi dengan jarak sedekat ini.
Bagi Eren, saat ini adalah momen terbaik dalam hidupnya. Di tatapnya bulu mata sang pria berambut kelam yang begitu lentik. Bibirnya yang penuh membuat sang model ingin meraih wajah sang pria di depannya dan melumat bibirnya penuh nafsu. Rasa panas kembali menguasai tubuhnya hingga tanpa sadar kata -kata yang keluar dari bibirnya.

"Aku butuh kau.." jawab sang model tepat di wajah sang bartender mungil.
Pria yang di tatap lekat hanya menghela nafas sejenak dan kembali menampilkan raut wajah datar ke arah sang model.

 I love you 3000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang