..
.
Chapter 4 (beware of lemon)
.
..
Saat masih dalam keadaaan samar-samar, punggungnya menyentuh sesuatu yang empuk. Tangan hangat yang semula merengkuh tubuh telanjangnya menghilang. Tangan kecilnya reflek menarik kembali tangan kekar itu. Ia lantas mengecup punggung tangan sosok pria itu. Tubuhnya masih terasa panas. Sangat panas. Saat ini yang di inginkan nya hanyalah sebuah sentuhan dari orang ini.
Kenapa bisa begini. Dirinya sendiri juga tak tahu, meskipun ia menyadari bahwa pria ini bukanlah Erwin Smith. Pria yang di cintainya, namun tubuhnya kehausan akan sentuhan pria lain. Ia merasa seperti pelacur murahan yang tengah terangsang. Ia tak bisa membayangkan raut wajah Erwin jika ia melihat pria itu memergoki dirinya tengah di cumbu oleh orang lain.
Apakah Erwin Smith akan jijik dengannya...
Air mata mendadak mengalir dari celah bola matanya.
"Kenapa kau menangis" bisikan lembut terdengar di telinga nya seiring dengan lidah yang menyusup masuk ke lubang telinganya. Sontak tubuhnya menggeliat hebat. Ia menutup matanya rapat. Tak ingin menatap kedalam bola mata yang hampir membiusnya. Tangannya meremas erat serat kain di bawahnya.
Sedangkan ia menggigit bibir bawahnya. Menahan suara agar tak keluar. Yang terdengar hanyalah isakan pelan."Jangan di tahan..aku tak ingin bibirmu terluka" suara itu begitu lembut di telinganya saat ini. Seperti tersihir bibirnya lantas mengeluarkan desahan yang mampu membuat sosok itu menegang.
"Aahh..!"
Sosok di atas tubuhnya kini bertindak agresif. Kedua tangan hangat nya kembali menyentuh titik sensitif di tubuhnya. Namun entah kenapa ia tak merasa jijik dengan sentuhannya. Ia malah menginginkan lebih. Tubuhnya merespon akan tindakan yang dilakukan pria itu.
"Ahh..!..aahh..!!!"
Desahan kembali meluncur dari bibir merahnya saat pria itu menjilat bekas gigitan pria gendut yang di torehkan di lehernya. Pria itu lantas berhenti. Sosok itu meraih dagunya.
"Buka mata mu.."
Levi menggeleng. Ia tak sanggup membuka matanya saat ini. Sosok itu lantas mengecup kedua kelopak matanya bergantian.
"Kau ingin aku berhenti."
Levi terdiam. Debaran jantungnya semakin kuat tak beraturan. Tidak, ia tidak ingin pria itu berhenti menyentuh nya.
"Baiklah.."
Levi merasakan bahwa sosok itu tak lagi bersamanya. Implusif, ia bangkit dari ranjang saat ia menyadari pria itu hendak membuka pintu kamar. Di peluknya sosok itu dengan kuat.
"Ja-jangan pergi.." suaranya bergetar. Seperti ingin menangis. Pria yang tubuhnya lebih tinggi darinya lantas berbalik dan meraih dagunya kembali. Pintu kembali di tutup. Bunyi 'klik' terdengar. Tanda sudah di kunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you 3000
FanficLevi Ackerman seorang omega yang di perebutkan oleh dua lelaki tampan. Erwin Smith, sahabat karibnya ataukah Eren jeager, sang model yang tak pernah berhenti menggodanya. Kepada siapa hati Levi Ackerman berlabuh..?(HIATUS dulu ya)