Song recommended : Ghost Of You-5SOS
💔💔💔
Aku sedang berjalan kearah SM Ent. untuk menemui kekakih. Teil. Sungguh aku sangat merindukan dia , sudah 2 minggu dia tidak memberi kabar kepadaku.
💔💔💔
"Noona Marsen? kau datang ?" tanya Mark yang baru saja keluari dari lift."Like you see, Teil ada ?" tanyaku kepada Mark. "Umm.....h-hyung ada diatas" jawab Mark dengan kaku. "Ta-tapi , sebaiknya noona jangan kesana"lanjut Mark. "Awee??" tanyaku heran. "Teil hyung......Astaga!!Aku terlambat!! Mianhe noona!!" dan anak itu lari keluar dari gedung SM.
"Teil kenapa?? Ada apa si?" tanyaku kepada diriku sendiri.
Setelah sampai dilantai 12 , aku langsung mengarahkan kakiku ke arah tempat NCT127 latihan. Disaat aku ingin masuk , aku mendengar suara perempuan tertawa dengan suara Teil yang membuat Joke's.
Seketika tanganku membeku , napasku terasa berat. Disaat aku ingin membuka pintu itu , Taeyong membuka pintunya dan menunjukkan ekspresi Kaget. "No-noona ?" aku berusaha tersenyum. "Teil ada Tae??" diapun mematung selama beberapa detik sebelum akhirnya meminggirkan tubuhnya dan membirakanku masuk.
Disaat aku masuk , pertama kali yang aku lihat adalah Teil sedang mencium perempuan lain. Member yang lain melihatku hanya bisa terdiam, disaat Yuta ingin menepuk pundak Teil, aku mengodekan untuk tidak melakukannya.
Tak lama , Teil melepas ciumannya dari perempuan itu. Tak terasa bahwa air mataku jatuh.
Disaat yang sama , Teil melihat kearahku dengan ekspresi kagetnya dan dia langsung berdiri.
Yang bisa aku lakukan hanyalah tersenyum dan berbalik, menghiraukan tatapan Taeyong yabg mengatakan 'Jangan menangis'.
Aku pun keluar dari ruangan itu. Mencoba untuk menghiraukan Teil yang terus menerus memanggil namaku. Sungguh , itu adalah hal tersulit bagiku sekarang. Setiap langkahku teriingi oleh tetesan air mata yang tak bisa ku hentikan lagi.
Seakaan tertimpa batu besar tepat di lubuk hati dan ditusuk oleh beribu-ribu anak panah dari kejauhan.
Disaat aku menunggu lift terbuka , Teil menarikku dan memelukku erat. Aku hanya bisa terisak dibahunya. Tak terbayang jika Teil bisa melakukan hal semacam itu dibelakang ku.
"Marsenda , dengarkan dulu....semua ini hanya kesalah pahaman." Jelas Teil sembari menatap dalam mataku.
"Apa yang harus dijelaskan ??.... Semuanya sudah jelas , bahkan..... Ba-bahkan kau menikmatinya bukan??" seruku yang diikuti oleh isak tangis ku.
Dengan cepat aku mengempaskan tangan Teil yang berada di bahu tanganku. "Cukup sampai sini saja....... Terima kasih atas 2tahun terakhir Teil." setuju dan berjalan kedalam lift yang sudah terbuka.
Aku hanya bisa memandang Teil menteteakan air mata disaat pintu lift otomatis tertutup.
Disaat pintu lift sudah tertutup rapat. Aku hanya bisa memeluk lututku dan menangis sejadi-jadinya.
💔💔💔
End