Sepasang sahabat sedang berjalan-jalan di Sungai Han. "Yak Yeonai-ya! Tunggu kau curang!!!" teriak seorang anak laki-laki yang sedang berlari mengejar sahabatnya. "Hahahahaha , salahmu sendiri lambat!" ujar sahabatnya itu.
Tak lama Jaemin yang merasa kesal sekaligus bahagia, dia berhasil mengejar dan mendahuluinya Yeonai. "Yak!Yak!!!-"
BRUK!!
"Yeonai-ya!" teriak Jaemin dan berbalik untuk menolong sahabatnya itu." Gwenchana ? " ujar Jaemin yabg telah berada di harapan Yeonai. "Umm , hanya sedikit-aw.. sakit" jawab Yeonai "apa mau aku gendong?? Ayo kita kerumah sakit terdekat" dan Jaemin membelakangi Yeonai mengisyaratkan Yeonai untuk naik ke punggungnya, Yeonai-pun menuruti perkataan Jaemin. Karna Yeonai tahu kalau Jaemin mendengarnya bilang tidak maka ia akan terus memaksa sampai besoknya.
"Kamu si , larinya gak liat jalan" omel Jaemin sembari berjalan "Yak! Yang menyenggolku siapa hah?!" ujar Yeonai dan menjitak kepala Jaemin, ia hanya bisa nyengir tanpa dosa.
"Jae, gak usah kerumah sakit , dirumahkukan ada P3K, pulang ajaa" rengek Yeonai " Aniya , dengkulmu berdarah dan badan mu agak panas kita harus ke dokter" jawab Jaemin dan membenarkan gendongannya.
Tak lama mereka telah sampai di rumah sakit terdekat, Jaemin-pun memberitahu kepada perawat dan perawat itu melakukan pekerjaannya dengan baik. "Terimakasih" ujar Jaemin kepada sang perawat yang telah selesai mengobati sahabatnya, tak lupa ia mengedipkan satu matanya kearah perawat itu.
"Pervert! " ejek Yeonai yang melihat kelakuan sahabatnya itu. "Wae?? Itu hal yang wajar , dia cantik tidak sepertimu yang burik , jelek , pendek hidup pula" balas Jaemin dan Yeonai hanya bisa melihatbya dengan tatapan membunuh. "Aisss kau ini" ujar Jaemin dan mengacak-acak rambut Yeonai dengan gemas.
"Kkajja " Yeonai pun mengangguk dan turun dari ranjang.
Mereka berdua keluar dari rumah sakit berbarengan. "Jaemin-ah ayo makan , aku lapar..." ujar Yeonai dan Jaemin hanya mengangguk.
Mampir di super market untuk membeli ramen pedas dan kimchi tak lupa membeli cemilan untuk desert kecil-kecilan.
Sesampainya di rumah Yeonia Jaemin meletakkan belanjaan tadi di dapur. "Siapa yang masak?" Tanya Jaemin. "Kau saja" jawab Yeonai dan berlari kearah ruang tamu , Jaemin yang tadi mau mengoceh jadi tertahan karna Yeonai telah menghilang dari penglihatannya.
Selang beberapa lama , Jaeminpun selesai masak ramen untuk mereka berdua , disaat ia ingin memanggil Yeonai di ruang tamu. Jaemin menemukan Yeonai tertidur pulas di atas sofanya.
Jaemjn yang melihat itu ia langsung menggendong Yeonai ke kasur dan menyelimutinya. " jalja Yeonai-ya "
Jaeminpun memakan ramen itu sendiri semabri menonton televisi dirumah Yeonai, setelah selesai ia langsung memberskannya lalu pergi dari rumah Yeonai tak lupa meninggalkan sebuah note kecil untuk memberitahu Yeonai.
-Tomorrow Morning-
"Yak! Na Jaemin-ah!!!" teriak Yeonai dan berlari kearah Jaemin yang sudah berada di gerbang sekolah dengan Chenle dan Jisung. "Uh? Annyeong Chenle-ya uwuu Uri Jisung-ah " ujar Yeonai dan mengacak-acak rambut Jisung sembari menjinjit. "Hehehe annyeong Noona " ujar Jisung dengan mendudukkan kepalanya agar Yeonai bisa mengangampai rambutnya. "Aaaaa kiyowo nee , ah Chenle aku dengar orang tuamu datang ke Korea ya ??" seru Yeonai dan Chenle mengangguk dengan senyumannya.
"Ayoo kita ke kelas!!!" ujar Yeonai dan menggenggam tangan Jisung dan Chenle "YAK!!! YEONAI" teriak Jaemin yang di tinggal. "Ayoo lari" dan mereka bertiga lari menghindar dari kejaran Jaemin.