🍁02

26 12 0
                                    

  "Udahlah pokok gue serasa ke upil kalo lo udah ketemu sama makhluk yang namanya cogan"

🍁
     Matahari semakin meninggi panasnya pun semakin terasa di seluruh kulit, tidak ada kesejukan yang menerpa walaupun hanya dalam hitungan menit hanya panas yang terasa

Cleo mengangkat tanganya berniat membersihkan keringat yang meluncur halus dipipinya"Hua salah Ananda apa sampai di hukum kek gini"

"Yang salah siapa yang di hukum siapa"

"Adil banget deh ngasih hukumanya"

"Di pikir perawatan gue murah apa di jemur kek gini"

"Udah panas Lama lagi"

"Gak berperi ke-hukuman"

Mereka berceloteh sepanjang masa hukuman di lapangan ini berkat di provokatori oleh celotehan Cleo

Seluruh Koridor sekolah amat sangat sepi seperti sekolah tak berpehuni hanya ada satu ataupun dua murid yang berlalu untuk sekedar pergi ke Toilet ,bukanya sekarang masih KBM pantas saja sepi

TAK TAK  TAK

Langkah kaki terdengar di koridor depan mereka berdiri lebih tepatnya di depan ruang Tata usaha

Satu yang terlihat sekarang  si guru menyebalkan itu_pak Hadi dan seorang Siswa berpakaian seperti sisiwa Sma biasanya,keduanya berjalan beriringan sesekali mereka terlihat berbincang

"Cha udah cha liatnya kesambet loh ntar" Tegur Arin yang melihat Acha seperti orang yang kehilangan nyawa tanpa berkedip dan bernapas "Hush gak boleh ngomong gitu rin lo doa in gue kesambet"

Arin mengibaskan rambutnya kebelakang"lagian lo nyeremin tau gak"

"Loh loh ven lo mau kemana ini belum jam istirahat di penggal pak Hadi mati lo!!"Teriak Bryan yang sedari tadi diam tidak menangapi celotehan teman temanya setelah menyadari bahwa Sang wakilketua kelas sudah keluar dari Area lapangan

Deven membalikan badan menghadap Bryan "Lima menit lagi istirahat kalo kalian mau disitu aja silahkan"

Benar saja ketika tubuh Deven hilang dilahap dinding dinding menuju kantin Bel tiga kali yang mengisyaratkan bahwa istirahat dimulai berbunyi

Tak menunggu waktu lama mereka menyusul Deven untuk pergi ke kantin sebelum antrian makanan menjalar sampai luar kantin

🍁
    Grombolan perngerumpi kelas berkumpul di meja Freya tapi grombolan kali ini lebih besar dari biasanya jika biasanya hanya beberapa sisiwi yang bergerombol dimeja Freya tapi sekarang hampir seluruh kelas mendengarkan cerita dan melihat apa yang Freya perlihatkan di benda pipih itu

Sangking banyaknya yang berkumpul gerombolan itu mampu membuat enam orang anti rumpi rumpi club yaitu Acha,Deven,Arin,Bryan,Cleo,dan Moza tertarik untuk menyimak

"Liata aja deh Followers ig nya dia aja beuh ngalah ngalah in Deven si Selebgram SMA Fantasia"

"Asal kalian tau aja di itu disekolahan lamanya dia itu salah satu mostwanted lhoh"

"Aduh impian banget dah"

"Namanya aja beuh melelehkan dunia"

"Pokonya yang satu ini jangan sampe di gebet Acha ini khusus dikirim tuhan buat gue Freya."

"Satu yang pasti habis ini pasti si Deven jadi yang kedua"

Freya menjelaskan dengan sangat antusia  terkadang ia mengebrak gebrak meja sangking semangatnya bahkan ia tidak menyadari bahwa Ada Deven yang sedari tadi ia gunakan untuk perbandingan

Deven sesekali melotot ketika mendengar namanya di sangkut pautkan dengan gosip dari Freya"Kalo mau ngomongin orang tuh jangan di depan nya"

Sontak seluruh gerombolan itu berbalik menghadap suara yang baru saja mereka dengarkan

"Eh Deven udah balik ven"Tanya Freya dengan senyum bodohnya ia merutuki kebodohanya "eh Deven gak kok lo tetep yang pertama lo yang terbaik"

Deven hanya memutar bola matanya 360 drajat

"Eh Btw tadi yang kalian bicarain apaan keknya seru banget kasih tau dong"ucap Acha seraya mendudukan pantat nya di salah satu kursi terdekat

Freya mulai menceritakan semua yang tadi mereka gosipkan

"Namanya tuh Garda Gaman Bimantara,tadi dia kesininya pas mau jam istirahat sih soalnya masih ngurus berkas berkas gak tau apa lo belum tau orangnya kan nih gue tunjukin"Ucap Freya bersemangat

Acha memekik melihat wajah laki laki yang ada di ponsel Freya Hidung mancung kulit putih bersih tatapan matanya yang bisa membelah lautan dan jangan lupakan bibirnya berwarna pink tanpa polesan

"Akhirnya Populasi Cogan di sekolah kita meningkat"Ucap Acha dengan memukul mukul lengan Deven yang ada di sampingnya

Deven menjauhkan tangabn Acha dari legannya"Lebay lo sakit tauk" bukanya menjauh Acha semakin mendekat ke arah Deven "Bilang aja  lo kalah cogan"

"Udah lah pokok gue serasa kek upil kalo lo udah ketemu sama makhluk yang namanya Cogan"

Upil?Apakah tidak ada kata lain yang mengambarkan diri Devan misalnya belek

"Dia kenapa"Tanya Acha menghadap teman tamanya

Sedangkan yang ditanya dengan kompak hanya menggeleng geleng melihat keduanya yang benar benar di luar nalar jalan pikir manusia

Acha lagi lagi memekik "Deven Lo lagi PMS ya?Lo lupa bawa Roti nya?Gue ada kalo lo mau?tapi jangan sensi mulu" Acha berjalan menuju kursi Deven yang ada di sebelahnya walaupun bukan sebangku

"Goblok pakek kuadrat" Deven mengglengkan kepalanya tingkah Acha benar benar tidak berubah sejak pertama mereka bertemu

What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang