Dua

35.4K 2.2K 56
                                    

🌼🌼 PART 2🌼🌼

Arshila membuka matanya ketika pagi menjelang. Gadis cantik dengan mata sedikit sipit itu menatap sekeliling dan melihat kedua sahabatnya yang tertidur tak jauh dari posisinya saat ini.

Rei tertidur di ujung kakinya sementara di sebelah Rei, ada Aldo yang tertidur dengan kaki diatas dada Rei.

Tadi malam Arshila memutuskan untuk tidur satu kamar dengan kedua sahabatnya karena ia tidak mau tidur sendiri di tempat baru apalagi tanpa tempat tidur yang nyaman.

Tangannya bergerak menggoyang lengan Aldo dan Rei secara bergantian untuk membangunkan keduanya.

"Rei, Do, bangun. Udah siang. Kita harus cari kasur tempat tidur."

"Nghh ... Udah siang?"

Rei menggeliat sebentar kemudian beralih menatap telapak kaki Aldo yang sudah ada di hadapannya. Segera telapak tangannya menepuk kaki kurang ajar yang sudah menodai wajah tampannya.

"Rei, apa yang kamu lakukan?"

"Salto," jawab Rei ketus. "Kamu tidur kok jahat banget 'sih? Sampai kaki kamu nempel di muka aku," omel Rei dengan wajah tertekuk.

"Sorry deh. Aku 'kan tidur enggak sadar," sahut Aldo acuh. Sementara Arshila yang berada tak jauh dari mereka menahan tawa melihat ekspresi kedua sahabatnya.

"Kita beres-beres dulu pagi ini. Setelah itu kita ke pasar cari peralatan yang kita butuhkan." Aldo menatap teman-temannya. "Dan juga bahan makanan," tambahnya lagi.

"Oke."

Rei dan Arshila mengangguk setuju.

"Pengaturan rumah aku yang menentukan," ujar Aldo tegas.

Di antara mereka hanya Aldo yang berpikiran luas dan dewasa, sementara Rei dan Arshila hanya tahu cara membuat kekacauan.

"Aku 'sih ikut aja. Asal aku jangan di suruh ronda malam buat jaga kontrakan. Aku enggak akan kuat," gumam Arshila yang di sambut dengkusan Aldo.

"Kamu mana pernah begadang 'sih, Sil?"

"Aku enggak mau di suruh nyuci baju kalian. Apalagi pakaian dalam Shila." Kali ini Rei buka suara.

"Rei, ih, aku juga enggak mau kali kamu lihat pakaian dalam aku." Arshila menatap Rei cemberut mendengar pernyataan sahabatnya.

"Kata siapa? Pakaian dalam punya kamu sering aku dan Aldo lihat. Kamu 'sih jorok pakaian dalam bukannya di simpan tapi justru sering di gantung di dinding," balas Rei tak mau kalah.

Lagi dan lagi Arshila cemberut mendengar ucapan Rei.

"Sudah jangan ribut. Kita urus dulu pengaturan kita di rumah ini," lerai Aldo menengahi Arshila dan Rei.

"Untuk pagi sarapan aku yang buat.Buat makan malam biar Shila yang masak," putus Aldo yang diangguki keduanya.

"Terus Rei ngapain?" tanya Arshila menatap Aldo penasaran.

"Rei tugasnya nyapu dan ngepel lantai. Aku nyapu halaman rumah. Terus, kamu cuci pakaian kita. Ingat, hanya pakaian luar bukan dalam." Aldo menatap Rei tegas ketika melihat cengiran sahabatnya itu.

"Iya-iya, aku paham." Rei mengangguk setuju.

"Jadwal mandi di mulai yang pertama huruf A, yaitu aku. Kedua Arshila, dan terakhir kamu, Rei."

"Kok aku terakhir?" protes Rei tak terima.

"Karena nama kamu awalan R. Sedangkan aku dan Arshila sama-sama huruf A. Itu tandanya kamu yang terakhir dari segi huruf," jelas Aldo sabar.

[2] ARSHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang