Bendahara Rohis

140 2 0
                                    

Gadis itu menghela napas berat. Berjalan dengan badan tegap menaiki tangga sekolah hendak menuju ruang rapat. Wajahnya terlihat sangat bahagia dan bersemangat karena hari ini adalah hari pertamanya bertugas kembali sebagai bendahara rohis di sekolahnya.

Zahra namanya namun teman-temannya sering memanggilnya ustadzah cengeng ataupun memanggilnya Bunga. Wajah bahagianya membuat Karin sahabatnya yang tidak sengaja berpapasan dengannya saat di tangga melihat dan menatap wajahnya ingin tau bahwa apa yang sebenarnya dia rasakan.

"Kamu pasti lagi bahagia ya. Pasti karena hari ini mau ketemu aku ya?" canda temannya dengan penuh percaya diri.

Terus saja mengira bahwa ia lah alasan dari kebahagiaan Zahra. "Udah kamu ngaku aja Bunga jangan malu-malu gitu."

Gadis cantik itu menoleh dan menggeleng geli. Dia berkata, "Aku itu bukan bahagia karena kamu, tapi karena... Udahlah ayo kita masuk ruang rapat saja. Kamu sok tau banget sih."

"Apa jangan-jangan kerena mau ketemu sama si ketua rohis kita?" tanya Karin sambil bertingkah seolah sedang berpikir.

" Kasih tau dong apa alasannya," sambung Karin sambil menarik-narik tangan temanya itu. " Biar aku gak nebak-nebak lagi."

" Waduh Karin..."

Teguran dengan nada tinggi itu membuat Karin meluruskan pandangannya, melihat Bu Fatma yang sudah ingin menaiki tangga, hendak pergi ke ruang rapat mereka. Karin dan Zahra berbegas menuruni anak tangga, menghampiri Bu Fatma yang sudah berada di bawah tangga.

"Assalamualaikum, Ibu!" Zahra mencium tangan Bu Fatma. Ia tersenyum. " Ibu, hari ini kita jadi rapat kan?"

"Waalaikumsalam, iya jadi dong ini ibu mau naik." Ibu Fatma mengelus pundak Zahra. dia tersenyum hangat. " Kalian berdua langsung ke ruang rapat juga ya."

"Oke Bu." Karin langsung bergegas menaiki tangga dengan sangat cepat, namun tanpa mendahului Bu Fatma, berharap dirinya bisa lebih dulu sampai dari Zahra.

Zahra hanya bisa menggelengkan kepalanya, menghela napas melihat kelakuan temannya itu. Setiap bertemu dengannya di rapat rohis pasti dialah alasannya untuk selalu tersenyum disamping dengan tugas-tugas yang kian tidak ada habisnya.

Cukup dengan kisah masa lalunya dengan seorang sahabat yang sangat dia percaya, namun dengan sengaja menghianatinya menggores luka yang tidak juga tersembuhkan sampai sekarang. Yang membuat Zahra menjadi sosok yang lebih pendiam dan sangat tertutup.

Andaikan saja Zahra tidak memiliki teman seperti Karin yang humoris dan sangat mengerti dirinya mungkin dia akan menjadi bahan pembulyyan di sekolahnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," semua orang yang berada diruang rapat itu menoleh ke arah pintu, melihat bahwa Bu Fatma sudah datang bersama Zahra dan juga Karin yang mengikutinya dari belakang.

Rapat pun dibuka oleh Abdul seksi bidang Al-Qur'an dan Sunnah sebagai moderator diacara rapat kali ini. "Baiklah sebelum kita memulai rapat kali ini alangkah baiknya membaca bismillah bersama-sama," ucapnya dengan penuh percaya diri.
Diikuti dengan semua anggota rapat.

"Bismillahirrahmanirrahiim."

***
Rohis atau rohani islam adalah salah satu organisasi di SMAN IT yang sangat aktif dan terkenal baik di kota Jakarta. Disisi lain selain karena murid-murid di sekolah ini yang pintar dan juga memiliki nilai juang yang tinggi, meskipun rata-rata keadaan ekonomi mereka terbilang sederhana.

Organisasi rohis ini, selalu merayakan hari besar islam, seperti maulid nabi, isra wal mi'raj, dan acara yasinan mereka yang diadakan rutin setiap minggunya.

Disamping itu rohis juga selalu mengadakan penggalangan dana untuk korban bencana alam serta semua kegiatan bakti soal lainnya dan tidak lupa dengan acara yang selalu dadakan yaitu SALAT atau yang biasa disebut pesantern kilat yang selalu diadakan setiap tahunnya saat bulan Ramadhan.

Namun tahun ini berbeda dengan tahun sebelunya, kegiatan pesantren kilat kali ini, rohis akan bekerja sama dengan anak-anak mahasiswa HIMMA dari salah satu Universitas Islam swasta di Bogor. Kakak-kakak mahasiswa yang ikut terlibat cukup banyak, ada sekitar 18 kakak mahasiswa yang turut berpartisipasi dengan acara pesantren kilat kali ini dari yang masih semester 2 sampai yang sudah di semester 5.

Mereka itu terdiri dari berbagai jurusan, ada yang jurusan pendidikan Bahasa Arab, Tarbiyah, Tafsir Al-Qur'an dan masih banyak lagi disamping itu mereka juga berbagi ilmu dan pengalaman eskrtakulikuler yang mereka ikuti. Diantaranya, eskul Pantonim, Bahasa Mandarin, Pencak silat, kaligrafi, ceramah, BTQ dan masih banyak lagi.

Zahra tersenyum manis, dirinya menjelaskan total anggaran yang dihasilkan sampai hari ini. "Selamat pagi teman-teman rohis dan kakak-kakak Himma. Seperti yang kemarin sudah direncanakan acara pesantren kilat kali ini akan menggalang dana untuk para peserta di SMAN IT demi terlaksananya acara yang Insya Allah bermanfaat ini. Adapun total pemasukan sampai hari berjumlah 5 juta rupiah, dana sebesar ini akan digunakan untuk membeli sarana dan prasarana acara sanlat nanti."

Zahra menampilkan slide di layar proyektor, memperlihatkan rincian pemasukan dan pengurangan dana sanlat dari mulai tiga hari yang lalu sampai hari ini. Laporan keuangannya membuat Bu Fatma kagum atas kerjanya sebagai bendahara di rohis begitu pun teman-temannya.

Bu Fatma memuji kerja bagus Zahra. "Ya sangat jelas Zahra untuk laporan keuangan hari ini kamu tampilkan dengan sangat rinci dan mudah dipahami." Zahra tersipu malu mendengar pujian dari Bu Fatma dan langsung kembali ke tempat duduknya. " Terima kasih Bu."

Bu Fatma melanjutkan rapatnya. "Oke sanlat kali ini akan diadakan 4 hari berturut-turut dan acaranya mulai besok kita mulai dari jam 7, nah jam 7 itu kita sudah mulai masuk kelas dan absen dilanjut dengan sholat dhuha berjamaah. Untuk meminimalisir murid-murid yang tidak taat aturan nanti akan diberitahukan, bahwa akan ada sangsi bagi yang tidak mengikuti acara sanlat ini," ucap Bu Fatma dengan jelas.

"Jadi sekarang kita tinggal mempersiapkan panggung untuk pensi dan menata ruang kelasnya," sambung Rizal selaku ketua rohis dengan tegas.

Zahra terlihat sedikit kesal dan tidak suka saat mendengar dan melihat Rizal berbicara, ya bagaimana tidak Rizal adalah temannya yang sudah menghianatinya di masa lalu. Meski begitu Zahra tetap berusaha untuk memaafkan dan mengikhlaskan masa lalunya itu.

Ka Ridwan selaku ketua dari Himma menjelaskan. "Ya jadi nanti per seksi bidang sudah mulai menjalankan tugasnya masing-masing. Dari seksi dekorasi, infak/sodaqah penanggung jawab kelas dan pemateri juga sudah mulai dipersiapkan dari sekarang mulai dari absen kelas dan materi yang akan disampaikan. Dan seksi acara pun sudah mulai membuat sususan acaranya dari pagi, dibuat konsepnya dan dirancang dengan matang."

Bu Fatma sangat bersemangat dengan kerja sama ini, selain bisa menambah wawasan ilmu pada murid-murid SMAN IT ini juga bisa menjadi pengalaman baru untuk anggota rohis. "Selamat bekerja," ucap Bu Fatma dengan semangat yang menggelora.

Hati Yang Kau Sakiti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang