Reva

29 4 0
                                    


Sekarang reva sedang berada didalam kamarnya. Hari ini hari libur, jadi dia memilih untuk tetap berada dirumah. Hanya tidur, makan, nonton tv, main handphone.

Hanya saja ada sesuatu yang menggangu pikirannya akhir-akhir ini. Menurut orang-orang reva ini orangnya cuek pada laki laki, dan tidak terlalu memikirkan soal hati. Tapi kali ini ada laki laki yang nyangkut dipikirannya. Dan orang itu adalah...

Arga.

Entah kenapa arga selalu ada di pikiran seorang reva. Padahal selama ini mereka tidak pernah terlalu dekat dan banyak bicara. Apa mungkin reva suka sama arga? Kayanya enggak deh, secara apa sebabnya reva bisa suka sama arga?

Karena terlalu banyak memikirkan yang gak penting. Reva memutuskan untuk segera mengerjakan tugas rumah nya.

**

Karena tugas gua udah selesai dan gua gak ada kerjaan, lebih baik dengerin lagu suami gua si mochi sexy ku, park jimin.

Just let me love you
Just let me love you
Ujuga cheoeum saenggyeonasseul ttaebuteo
Modeun geon jeonghaejin geoyeosseo
Just let me love you

Tok.. tok.. tok..

"Reva!" dari suaranya gua udah kenal ini pasti lavina.

"Reva say hello!" nah kalo yang ini clara.

"Ini rumah ada orangnya gak!" ini pasti olivia.

Setelah menerka suara orang yang dari tadi ngetok pintu rumah gua, akhirnya gua memutuskan untuk membuka pintu, takut rusak nanti, kan mahal. "lama banget bukain pintunya!" sumpah gua kaget, mereka ngomong kompak dengan wajah yang gak santai.

"kaget tau gak, santai dong, masih mending dibukain" gua segera membiarkan mereka masuk dan menutup kembali pintu mahal gua.

"mau ngapain?" tanya gua ke mereka. "main, curhat, diskusi, dan lain-lain" jawab clara dengan santai. Dan hanya dibalas anggukan oleh kita semua.

"vino nembak gua guys" tiba-tiba suara olivia ngagetin kita semua, bukan suaranya tapi pernyataannya yang bikin kita syok. "serius?" tanya gua ke olivia dan dibalas anggukan.

"terus, kok wajah lo lesu gitu? Lo gak suka ditembak vino?" tanya lavina dan dibalas tatapan tajam dari olivia "ya sukalah".

"terus?" kini clara yang bertanya. "kan kita gak boleh pacaran" jawab olivia dengan lesu. "yaelah vi, tinggal satu bulan lagi kita demis, gua yakin vino bakal nungguin lo" dan dibalas senyuman oleh olivia "iya, vino juga bilang gitu"

"cie..cie.. ada yang mau gak jomblo lagi nih" ejek gua ke olivia dan dibalas cengiran oleh olivia. Setidaknya gua lega karena satu hal, arga gak akan ngedeketin olivia lagi, mungkin. "ekhem.. gua juga mau minta pendapat kalian dong" kata gua dengan tegas. Dan mereka pada naikin sebelah alis. Dan sialnya gua malah jadi gugup begini.

"kayaknya gua lagi suka sama seseorang deh" kata gua dengan gugup. Karena jujur gua baru pertama kalinya ngomong kaya gini dan gua liat muka mereka pada kaget gitu. "alhamdulillah lo masih normal rev" kata clara sambil sujud syukur. Dan gua nyesel banget udah ngomong kaya tadi.

"tuh ya, kalian mah kaya gitu, ya gua normal lah" kali ini gua ngambek sama mereka. "hehe, sorry deh, soalnya lo tiba-tiba kaya gitu" kata lavina sambil nyengir gak jelas. Gua hanya mengehela nafas dan menatap kearah mereka lagi.

"suka sama siapa?" olivia bertanya dengan nada seriusnya dan membuat gua gugup lagi. "arga" kata gua singkat,padat,jelas dan lagi lagi mereka syok dengan pernyataan gua itu.

"kok bisa?" pertanyaan mutlak dari clara yang sama sekali gak bisa gua jawab, karena gua pun bingung kenapa gua bisa suka sama arga. Tapi yang gua tau, cinta datang tanpa harus kita rencakan dan cinta datang tak perlu dengan sebuah alasan. Jadi gak ada salahnya bukan kalo gua suka sama arga?

"sebenarnya gua gak tau kenapa tiba-tiba suka sama arga, tapi akhir-akhir ini otak gua penuh dengan nama arga, dan lama-lama gua mulai suka aja sama arga"

"good, menurut gua, lo cocok juga sama arga, gua restuin deh kalo kalian jadian" clara menepuk bahu gua dengan wajah tulusnya. "tapi kan si arga udah punya pacar" gua mengajukan pertanyaan yang langsung dijawab antusias oleh lavina. "gua yakin arga sama pacarnya bakalan putus, liat aja nanti".

Dan gua hanya mengendikkan bahu, lagian gua belum terlalu yakin sama perasaan gua. Bisa aja ini adalah sebuah kebetulan?

"tapi gua gak mau kalo misalnya gua yang ngejar dia. Kalo dia punya perasaan juga sama gua ya syukur, kalo enggak ya abaikan" ucap gua dengan santai dan dibalas tatapan datar sama mereka.

Setelah itu, karena sesi curhat udah selesai. Gua menyalakan lagu bts-mic drop. Dan akhinya kita gila-gilaan bersama.

Yeah nuga nae sujeo deoreopdae
I don't care maikeu jabeum geumsujeo yeoreot pae
Beoreokhae jal mot igeun geosdeul seutekki yeoreo gae
Geodeuphaeseo ssibeojulge seutaui jeonyeoge
World business haeksim
Seoboe 1sunwi maejin
Manhji anhji i clat gachil mankkik
Joheun hyanggie akchwin banchik
Mic mic bungee

Mic mic bungee
Bright light jeonjin
Manghal geo gatassgessjiman I'm fine, sorry
Mianhae billboard
Mianhae worldwide
Adeuri neom jalnagaseo mianhae eomma
Daesinhaejwo niga moshan hyodo
Uri konseoteu jeoldae eopseo podo
I do it I do it neon maseopsneun ratatouille
Hok baega apeudamyeon gosohae
Sue it

Did you see my bag? (where?) Did you see my bag? (where?)
It's hella trophies and it's hella thick (hella thick, hella thick)
What you think 'bout that? (well) What you think 'bout that? (well)
I bet it got my haters hella sick (hella sick)
Come and follow me, follow me with your signs up
I'm so firin', firin', boy, your time's up
Keep on and runnin' and runnin' until I catch up
How you dare? How you dare? How you dare?

Another trophy, my hands carry 'em
Too many that I can't even count 'em (turn it up now)
Mic drop, mic drop
Balbal josim neone malmal josim

Somebody stop me, I'm 'bout to pop off
Too busy, you know my body ain't enough (turn it up now)
Mic drop, mic drop
Balbal josim neone malmal josim


"bisa aja perasaan ini hanya sekedar kebetulan hadir yang sangat lama"- Reva.

How Do I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang