ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 5

3.9K 531 165
                                    


.

.

.

"Err. Hai Bean. Kuharap kau senang bertemu denganku." Aku berucap masih dengan jarak aman. Namun melihat wajah menyebalkan Levi aku semakin melangkah mendekat, dan menyentuh kulit tebal nan kasar titan itu. Beberapa pasukan terlihat waspada, tapi karena ada Hanji aku merasa baik-baik saja.

"Bagus (Y/n). Bean menyukai mu. Melakukan pendekatan dengan titan secara perlahan itu baik. Kau sepertinya mulai bisa berteman dengan mereka!" Seru Hanji dari pinggir tenda. Aku tetap memegang jari besar titan itu, sebelum menyadari sesuatu.

Hanji. Di pinggir tenda.

"Hanji!?" Seruku.

Aku terkesiap dan berbalik dengan cepat menatap Hanji yang masih tersenyum lebar di ujung sana, namun raut wajahnya berganti dengan cepat.

Aku tidak bisa bereaksi apa-apa saat ku dengar geraman di belakang punggungku, tercium napas bau dari titan di belakangku. Menahan napas, dengan gerakan patah-patah aku menoleh kembali, dan mulut besar Bean sudah ada di depan mataku.

"Kyaaa!!"

"(Y/N)!!"

Sluurp.

___

"(Y/N)!!"

Brugh!

Hah!

Aku terengah-engah, menahan sakit di siku ku, aku mencoba mendudukkan diri, menatap sekelilingku dimana orang-orang dalam suasana tegang.

Kudapati wajah panik Hanji, dan juga ekspresi terkejut Levi. Yang mengejutkan ku pria itu berdiri tak jauh dariku, posisi siap menyerang dengan kedua tangannya yang sudah memegang pedang.

Apa dia tadi berniat menyerang Bean?

"(Y/n)? Kau tidak apa-apa?" Tanya Hanji berlari mendekat, dia membantuku berdiri. Napasku masih setengah-setengah. Jantungku seakan mau copot rasanya.

"A-Aku tidak apa." Jawabku, meski kurasakan seluruh tubuhku gemetaran. Untungnya aku masih bisa berdiri dengan baik.

"Hanji." Kami berdua menoleh, menemukan sosok Levi yang berdiri dengan aura suramnya.

"Jaga peliharaanmu baik-baik, kalau kau tidak ingin dia berubah menjadi potongan daging besok pagi." Ujarnya, Hanji mengangguk cepat.

"Dan kau." Kali ini dia menatapku, "Kalau kau mau menjadi makanan titan. Beritahu aku secepatnya, agar aku bisa melemparmu langsung ke dalam mulut titan." Ujarnya tajam, aku meneguk ludah mendengarnya. Kemudian dia pergi begitu saja.

"Hanji." Panggilku.

"Ya?"

"Kau bilang dia menyukaiku kan? Ya sangat menyukaiku sampai dia ingin sekali menelanku."

Hanji meringis dan meminta maaf padaku.

.

.

Hahh. Hari yang melelahkan.

Aku merebahkan diri di atas kasur. Masih dengan baju dan keringat yang menempel di badanku. Yah, kalau Levi tahu, mungkin dia akan segera menyeretku ke kamar mandi dan menyuruh mandi bersih-bersih. Di markas ini, siapa yang tidak tahu dia itu manusia pecinta kebersihan? Debu yang baru satu hari menempel di jendela saja sudah harus di bersihkan hari itu juga. Benar-benar clean freak.

Bicara soal Levi. Pria itu tadi mengajakku keluar. Memanjat dinding yang mengelilingi distrik Trost. Ya tentu saja dengan naik kereta pengangkut. Tidak lucu dia membawaku naik dengan peralatan 3DMG nya. Hey, aku sudah tahu, dan mempelajari jenis peralatan dan senjata di dunia ini dari Hanji.

AoT Fanfiction: Time to Meet You [Levi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang